Jurnalis Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Petunjuk Ini!

Kedua orang yang hilang itu pernah mendapat ancaman

Jakarta, IDN Times - Dom Phillips, jurnalis lepas Inggris dan rekannya ahli adat Brasil Bruno Pereira, hilang di kawasan hutan Amazon sejak 5 Juni 2022. Tim pencari Brasil yang sedang melakukan pencarian pada Jumat (10/6/2022), menemukan petunjuk berupa materi, yang tampaknya bagian dari organik manusia.

Phillips dan Pereira hilang dalam perjalanan dengan perahu di wilayah Vale do Javariz, salah satu kawasan hutan Amazon yang paling terpencil. Keduanya seharunya tiba di kota Atalaia do Norte pada Minggu lalu, yang berada di dekat perbatasan antara Brasil dengan Peru dan Kolombia.

Baca Juga: Jurnalis Inggris Hilang di Kawasan Amazon yang Paling Misterius

1. Seorang nelayan ditangkap karena dicurigai terlibat

Jurnalis Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Petunjuk Ini!Ilustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Paul Sherwood, pasangan saudara perempuan Phillips, mengatakan laporan dari polisi mengejutkan dan menunjukkan adanya peristiwa mengerikan, dia yakin keduanya telah mendapat ancaman dari penjahat, yang mungkin bertanggung jawab atas hilangnya mereka, dikutip dari BBC.

Kepolisian Brasil menyampaikan materi yang diyakini bagian dari manusia itu sedang dikirim untuk analisis forensik dan akan mencocokan dengan DNA dari keluarga Phillips dan keluarga Pereira. Polisi juga menemukan darah di kapal seorang nelayan yang ditangkap atas kasus ini dan akan membandingkannya dengan materi manusia yang ditemukan.

Melansir Reuters, polisi pada beberapa hari yang lalu menangkap seorang nelayan bernama Amarildo da Costa. Nelayan itu didakwa dengan kepemilikan ilegal amunisi terbatas dan akan ditahan selama 30 hari lagi karena dicurigai terlibat. Polisi menilai kasus ini dapat mencakup kejahatan pembunuhan dan menyembunyikan mayat.

Polisi memberitahu bahwa Costa adalah salah satu orang terakhir yang melihat Phillips dan Pereira. Ada laporan bahwa Costa pernah mengancam mereka berdua dan sekelompok 13 orang pribumi, ketika mereka mengunjungi komunitas nelayan. Pengacara dan keluarga Costa membantah dia terlibat dan menyampaikan dia melakukan aktivitas menangkap ikan secara legal di kawasan tersebut.

Baca Juga: Lagi, Tentara Israel Bunuh Jurnalis Perempuan Palestina

2. Penyelidikan fokus kepada pemburu liar dan nelayan ilegal

Jurnalis Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Petunjuk Ini!Ilustrasi nelayan. (Unsplash.com/Fredrik Öhlander)

Melansir The Guardian, Phillips, jurnalis lepas Inggris ini merupakan kontributor untuk Guardian, Washington Post, dan media internasional lainnya, dia diketahui telah tinggal di Brasil selama 15 tahun. Perjalannnya dengan Pereira di hutan Amazon ini untuk melaporkan tentang pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Wilayah Vale do Javari, yang ditelusuri keduanya merupakan rumah bagi 26 suku asli Amazon, yang jarang melalukan kontak dengan orang luar. Wilayah itu sering dijadikan tempat kegiatan ilegal bagi penambang, pemburu liar, penebang, dan untuk menyelundupkan narkoba.

Pereira yang memandu perjalanan ini pernah menjadi pejabat senior di lembaga adat. Dia berusaha membantu masyarakat adat melindungi tanah mereka dari aktivitas ilegal.

Tindakannya itu membuat Pereira pernah mendapat ancaman. Polisi menyampaikan hal tersebut membuat mereka memfokuskan penyelidikan kepada pemburu liar dan nelayan ilegal di daerah itu, yang sering berselisih dengan Pereira.

Baca Juga: Presiden Brasil Kritik Cuitan Leonardo DiCaprio soal Hutan Amazon

3. Brasil dikritik karena tidak bertindak cepat dalam melakukan pencarian

Jurnalis Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Petunjuk Ini!Bendera Brasil. (Unsplash.com/Matheus Câmara da Silva)

Dalam penanganan pencarian dua orang hilang di hutan Amazon ini pemerintah Brasil telah dikritik karena dianggap tidak bertindak cepat. Kabar mengenai hilangnya Phillips dan Pereira membuat gelombang desakan kepada Presiden Jair Bolsonaro untuk meningkatkan pencarian. Mulai dari pesohor Brasil seperti ikon sepak bola Pele hingga penyanyi Caetano Veloso bergabung dengan politisi, aktivis lingkungan dan hak asasi manusia mendesak Bolsonaro.

Merespons masalah ini Bolsonaro, yang berada di KTT Amerika di Los Angeles pada hari Jumat mengatakan bahwa pasukan Brasil telah bekerja tanpa lelah untuk menemukan kedua orang hilang itu.

Kritikan itu membuahkan hasil karena sekarang telah dikerahkan sekitar 250 pasukan keamanan dalam pencarian, tidak seperti pada awal pencarian yang hanya sekitar selusin petugas dikerahkan. Pencarian dilakukan dengan memakai perahu, helikopter, dan lebih dari selusin drone dikerahkan. Penyelam dan ahli di medan hutan juga ditugaskan ikut mencari.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya