Kamala Harris Minta Migran Guatemala Jangan Datang ke AS

Pada April 2021 ada 178 ribu migran di perbatasan AS

Guatemala City, IDN Times - Wakil Presiden AS, Kamala Harris melakukan kunjungan kerja pertamanya ke luar negeri dengan berkunjung ke Guatemala. Dalam kunjugannya Harris pada hari Senin (7/6/2021), waktu setempat, dia bertemu dengan Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei dan membicarakan tentang perlunya memerangi korupsi untuk membantu mencegah imigrasi ilegal dari Amerika Tengah ke AS.

Kunjungan ini merupakan tugas Biden untuk Harris dalam mengatasi akar penyebab lonjakan migrasi ke perbatasan AS-Meksiko. Jumlah migran yang tiba di AS telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

1. Pernyataan Kamala Harris

Kamala Harris Minta Migran Guatemala Jangan Datang ke ASWakil Presiden AS Kamala Harris dalam kunjungannya ke Guatemala pada 7 Juni 2021 melihat apa yang sedang dikejakan siswa Guatemala. (Twittet.com/Vice President Kamala Harris)

Dilansir The Inependent, Harris saat konferensi pers di Guatemala City dengan Presiden Giammattei dengan tegas meminta warga Guatemala untuk tidak datang ke AS.

“Saya ingin menekankan bahwa tujuan dari pekerjaan kami adalah untuk membantu orang Guatemala menemukan harapan di rumah. Pada saat yang sama, saya ingin menjelaskan kepada orang-orang di wilayah ini yang berpikir untuk melakukan perjalanan berbahaya ke perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Jangan datang. Jangan datang. Jika kamu datang ke perbatasan kami, kamu akan ditolak." Di juga mengatakan perjalanan mereka hanya akan menguntungkan para penyelundup.

Dilansir Reuters,  selama pertemuan itu Harris menyampaikan bahwa AS akan berbagi vaksin COVID-19 dengan Guatemala. Dia mengkonfirmasi bahwa AS akan memasok setengah juta dosis COVID-19 ke Guatemala dan menyediakan bantuan 26 juta dolar AS (Rp370 miliar) untuk memerangi pandemik. Di Guatemala, Harris juga bertemu dengan para tokoh masyarakat dan pengusaha lokal.

2. Pemerintah dikritik dalam penanganan migran

Kamala Harris Minta Migran Guatemala Jangan Datang ke ASWakil Presiden AS Kamala Harris yang tiba di Guatemala City pada 7 Juni 2021 dalam kunjungan pertamanya ke luar negeri sebagai wakil presiden, dia akan bertemu dengan Presiden Guatemala Alejandro Giammattei. (Twittet.com/Vice President Kamala Harris)

Dilansir Reuters, Demokrat Harris menghadapi kritik dari Republik bahwa dia tidak melakukan cukup banyak upaya untuk membendung migrasi dalam jangka pendek, dengan mengatakan dia bekerja di Guatemala. "Saya hanya fokus pada pekerjaan semacam itu sebagai lawan dari gerakan besar," katanya.

Setelah kunjungan ke Guatemala, esok harinya dia akan terbang ke Meksiko bertemu dengan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.

Dalam upaya melawan penyelundupan manusia dari Amerika Tengah dan Meksiko pemerintahan Biden pada hari Senin juga mengungkapkan rincian satuan tugas jaksa. Jaksa Agung AS Merrick B. Garland mengatakan Satuan Tugas Gabungan Alpha akan mengerahkan sumber daya Departemen Kehakiman dan Keamanan Dalam Negeri untuk melawan kelompok penyelundupan dan perdagangan manusia "paling produktif dan berbahaya" di wilayah tersebut. Dikatakan kelompok itu akan melengkapi upaya untuk membangun kasus terhadap pelaku korupsi.

Dalam melawan kritikan terhadap pemerintahnnya yang nengabaikan migran, Biden dalam pidatonya baru-baru ini di Kongres, dia mengatakan.

"Ketika saya menjadi wakil presiden, saya fokus pada memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi akar penyebab migrasi ini. Ini membantu menjaga orang-orang di negara mereka sendiri daripada dipaksa untuk pergi. Rencana kami bekerja."

Namun, dorongan Washington untuk mengatasi "akar penyebab" migrasi di El Salvador, Guatemala dan Honduras telah dirusak oleh serangan balasan terhadap badan-badan anti-korupsi yang dianggap independen oleh Amerika Serikat, tetapi menurut para elit lokal bias.

Baca Juga: Kapal Migran Tenggelam, Mayat Terdampar di Pantai Libya

3. Migran yang tiba di perbatasan kebanyakan berasal dari Guatemala, Honduras, dan El Salvador

Dilansir BBC, pada April 2021 jumlah migran yang tiba di perbatasan telah lebih dari 178 ribu migran, jumlah tertinggi satu bulan dalam lebih dari dua dekade. Sekitar 40 persen migran tersebut berasal dari dari wilayah Amerika Tengah yang dikenal sebagai Segitiga Utara yang terdiri dari Guatemala, Honduras, dan El Salvador. Penyebab banyaknya para migran datang dari negara-negara tersebut adalah kesulitan ekonomi, yang membuat orang pergi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Para migran yang meninggalkan Segitiga Utara mengatakan mereka melarikan diri dari kekerasan, diskriminasi, dan kemiskinan. Keadaan juga diperburuk dengan masalah yang disebabkan oleh ketidakstabilan politik selama beberapa dekade. Negara-negara ini juga telah menekankan bahwa mereka merasakan dampak paling buruk dari pemanasan global, terutama angin topan, meskipun hampir tidak berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Dalam konferensi pers di Guatemala City, Harris juga menyampaikan mereka sedang bekerja dan berusaha menarik investasi AS ke wilayah tersebut, menjanjikan investasi AS terhadap pertanian, kewirausahaan, dan perumahan yang terjangkau, serta untuk "inisiatif pemberdayaan perempuan muda untuk meningkatkan pendidikan dan kesempatan bagi anak perempuan dan perempuan".

Korupsi telah menjadi masalah yang membuat keuangan negara-negara itu terpuruk para pejabat pemerintah di wilayah tersebut, dituduh membantu perdagangan narkoba dan manusia. Harris telah membahas situasi di Guatemala dan selanjutnya di Meksiko. Namun, dia tidak berbicara dengan para pemimpin Honduras dan El Salvador.

Pemimpin Guatemala telah membela catatan pemerintahnya sendiri dalam memerangi korupsi, dia menyampaikan bahwa pemerintah juga menghadapi perang melawan perdagangan narkoba, yang menjadi bagian penting dalam mengatasi masalah tersebut. Dia mengumumkan pusat pemrosesan baru untuk migran yang telah dikirim kembali dari AS dan Meksiko dan mengatakan bahwa fokus kedua negara harus pada menciptakan kemakmuran. 

Baca Juga: Warga Guatemala Tuntut Pembebasan Investigator Koruptor

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya