Kampanye Pemilu Australia, Oposisi Janjikan Biaya Hidup Lebih Rendah

Partai Buruh janji bantu warga penghasilan rendah beli rumah

Jakarta, IDN Times - Partai Buruh Australia yang merupakan pihak oposisi pada Minggu (1/5/2022), secara resmi meluncurkan kampanye pemilunya. Kampanye ini dipimpin pemimpin partai, Anthony Albanese, dilakukan di Perth, Australia Barat. Australia akan mengadakan pemilu federal pada 21 Mei.

Pemimpin oposisi Albanese dalam kampanyenya menekankan pengurangan biaya hidup, sebagai upaya melawan inflasi yang melonjak.

Baca Juga: Jelang Pemilu Australia, Morrison: Jangan Pilih Oposisi, Belum Teruji

1. Janji pemimpin Partai Buruh

Kampanye Pemilu Australia, Oposisi Janjikan Biaya Hidup Lebih RendahPemimpin Partai Buruh Anthony Albanese, saat melakukan kampanye di Perth pada 1 Mei 2022. (Twitter.com/Anthony Albanese)

Melansir dari Reuters, dalam kampanye di Perth, Albanese berjanji akan membuat Australia lebih ramah lingkungan dengan menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik di seluruh negeri. Menurut Albanese, kehadiran kendaraan listrik akan membantu mengurangi pengeluaran karena orang tidak khawatir lagi tentang harga bensin.

Pimpinan Buruh itu menjajikan perubahan dalam undang-undang yang akan memberikan kesetaraan gender yang jauh lebih baik, dengan memberikan perempuan upah yang lebih layak. 

Adanya kekhwatiran mengenai kenaikan harga rumah dan inflasi yang meningkat membuat Albanese menjajikan bahwa pemerintahannya akan berkontribusi hingga 40 persen dalam pembelian rumah pertama untuk 10 ribu orang berpenghasilan rendah.

Albanese juga berjanji jika berhasil mengalahkan Perdana Menteri Scott Morrison dalam pemilu, maka pemerintahnya akan mengurangi biaya obat-obatan dan biaya perawatan anak, dikutip dariThe Guardian.

Pada acara di hari Minggu itu, Albanese mengkritik pertahanan nasional pemerintah yang tidak bertindak dalam mengagalkan China yang menjalin kesepakatan keamanan dengan Kepulauan Solomon. Karena sikap pemerintah tersebut Albanese mengatakan pemerintahnya akan memiliki fokus kepada keamanan nasional.

Baca Juga: Bantu Ukraina, Australia Akan Kirim Kendaraan Lapis Baja Bushmaster

2. Morrison baru akan melakukan kampanye pada pekan terakhir sebelum pemilu

Kampanye Pemilu Australia, Oposisi Janjikan Biaya Hidup Lebih RendahPerdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Twitter.com/Scott Morrison)

Melansir dari Associated Press, menanggapi rencana Partai Buruh yang membantu membiayai pembelian rumah, Morrison menuduh tindakan Buruh adalah untuk menghasilkan uang dari kesepakatan tersebut. Dia menyampaikan bahwa Buruh akan memiliki ekuitas rumah dan mempertahankan harganya ketika naik.

Morrison yang berusaha untuk memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut, diperkirakan baru akan meluncurkan kampanye Partai Liberal secara resmi pada pekan terakhir sebelum pemilu.

Dalam pemilu tiga tahun lalu, koalisi Morrison berhasil memenangkan 77 kursi dalam pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat dari 151 kursi yang diperebutkan, yang membuat koalisinya menjadi mayoritas.

Pada pemilu sebelumnya, Buruh hanya memenangi lima dari 16 divisi pemilihan di Australia Barat, sementara koalisi Morrison memenangi sisanya. Partai Buruh dalam pemilu ini berharap jumlah 53 kursi dari 59 kursi yang diperoleh dalam pemilihan Majelis Legislatif Australia Barat pada tahun lalu dapat membantu mendongkrak perolehan suara.

Baca Juga: Tekan Harga Daging Sapi, Pemerintah Lirik Pengimpor Selain Australia

3. Inflasi Australia

Kampanye Pemilu Australia, Oposisi Janjikan Biaya Hidup Lebih RendahBendera Australia. (Pexels.com/Hugo Heimendinger)

Melansir dari Associated Press, data inflasi yang dirilis Australia minggu lalu menunjukkan lonjakan inflasi naik 5,1 persen di tahun ini hingga Maret, tingkat tahunan tertinggi dalam 21 tahun terakhir. Angka inflasi pada Maret naik tajam dari 3,7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Inflasi ini dipicu peningkatan harga bahan bakar, perumahan, serta kekurangan makanan yang disebabkan oleh banjir Australia baru-baru ini. Selain itu, negara ini juga menerapkan pajak konsumsi federal baru sebesar 10 persen.

Kenaikan harga yang menyebabkan inflasi ini dianggap beberapa pengamat akan melemahkan koalisi pemerintahan Morrison yang mengklaim memiliki ekonomi yang unggul.

Untuk menopang ekonominya bank sentral Australia diperkirakan pada 3 Mei akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak November 2010. Tingkat suku bunga berada pada rekor terendah 0,1 persen sejak November 2020. Australia terakhir kali menaikkan suku bunga pada saat kampanye pemilihan pada 2007.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar
  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya