Karena Jam Malam, Belanda Rusuh Beberapa Hari

Para perusuh telah menjarah toko-toko

Amsterdam, IDN Times - Di Belanda telah terjadi kerusuhan di berbagai wilayah, termasuk di ibu kota, Amsterdam yang disebabkan para warga yang menolak adanya jam malam.

Aksi yang awalnya berlangsung damai telah menjadi ricuh dan kericuhan telah berlangsung selama beberapa hari. Pihak berwenang telah mengamankan mereka yang melakukkan kerusuhan.

1. Protes sudah tidak sesuai dengan tuntutan pembatasan jam malam

Karena Jam Malam, Belanda Rusuh Beberapa HariKondisi jalanan di Belanda akibat kerusuhan protes jam malam. Sumber:twitter.com/too many Lizards

Melansir dari France 24, unjuk rasa menentang jam malam mulai terjadi pada Sabtu malam dalam skala kecil, namun kemudian terjadi satu kerushan di desa utara Urk di"Sabuk Alkitab" Protestan konservatif. Setelahnya pada hari Minggu kerusuhan mulai meluas di berbagai wilayah, termasuk di Eindhoven dan di Amsterdam, untuk membubarkan perusuh polisi menggunakan meriam air dan gas air mata. Pada Senin, 25 Januari kerusuhan masih terjadi di berbagai wilayah Belanda dan di Rotterdam polisi kembali menggunakan gas air mata untuk membubarkan perusuh.

Para perusuh tidak hanya bentrok dengan petugas keamanan, tetapi mereka juga menerobos masuk ke toko-toko yang terkunci dan mengambil barang yang bukan milik mereka. Melansir dari BBC, aksi perusuh telah dikecam oleh Menteri keuangan Belanda yang menyebut mereka sebagai "sampah".

Walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb juga mengecam tindakan perusuh, ia mengirim pesan kepada kepada "pencuri yang tidak tahu malu" yang telah menyebabkan kerusakan. "Apakah Anda merasa senang karena telah membantu menghancurkan kota Anda? Untuk bangun dengan tas penuh barang curian di samping Anda?"

Akibat kerusuhan yang menghancurkan toko mereka para pemilik pada Selasa pagi membersihkan puing-puing dari kekerasan Senin malam.

Melansir dari The Guardian,  Seorang kriminolog Belanda terkemuka, Henk Ferwerda, mengemukakan pendapatnya ia mengatakan para pengunjuk terdiri dari, "penyangkal virus, pengunjuk rasa politik dan anak-anak yang hanya melihat kesempatan untuk menjadi kasar, ketiga kelompok itu berkumpul." Ia juga menyampaikan bahwa protes damai telah "dibajak" oleh mereka yang mencari kekerasan, yang secara sadar ingin melakukan kekerasan.

Karena kerusuhan yang terus terjadi selama tiga hari tersebut Henk Ferwerda menyarakan mereka yang benar-benar ingin protes terhadap jam malam harus berpikir lagi. Ia juga mengatakan para demonstran yang tersisa sekarang hanya murni yang ingin bertindak melalui kekerasan.

2. Sebagian besar perusuh adalah generasi muda

Karena Jam Malam, Belanda Rusuh Beberapa HariPara pengunjuk rasa membakar sepeda di jalanan. Sumber:twitter.com/Tom Robinson

Melansir dar The Guardian, karena aksi protes yang berlangsung rusuh polisi pada hari Senin polisi telah menangkap 180 orang dan 10 polisi mengalami luka selama menangani kerusuhan. Sebelumnya akibat kerusuhan di hari Sabtu dan Minggu polisi telah menahan 300 orang, setelah para pemuda melemparkan batu ke petugas, menyerang sebuah rumah sakit dan membakar sebuah stasiun pengujian virus corona. Telah lebih dari 5.700 denda telah dikeluarkan karena melanggar jam malam.

Mereka yang bertindak rusuh selama unjuk rasa kebanyakan merupakan remaja. Mereka menggunakan aplikasi media sosial untuk berkumpul melakukan protes.

Untuk mengurangi para perusuh di kota Den Bosh yang banyak terkenan dampak kerusuhan walikota Jack Mikkers memberlakukan perintah darurat yang melarang pertemuan pada hari Selasa.

Kepala jaksa wilayah, Heleen Rutgers, mendesak para orang tua untuk memastikan para remaja tetap berada di rumah. "Mulailah berbicara tentang bagaimana menanggapi panggilan di media sosial untuk pergi dan muncul di suatu tempat."

Di beberapa kota, seperti di Maastricht, Den Bosh dan Breda, penggemar sepakbola mengamankan kota dari perusuh, namun para ahli telah mengigatkan bahwa tindakan semacam itu dapat mengobarkan situasi yang sudah tegang.

Baca Juga: Bandar Narkoba Terbesar di Dunia Ditangkap di Belanda

3. Belanda akan tetap berlakukan jam malam

Karena Jam Malam, Belanda Rusuh Beberapa HariPemerintah Belanda akan tetap berlakukan pembatasan sosial meski protes jam malam yang terus terjadi. Sumber:twitter.com/Mark Rutte

Meski kerusuhan terus terjadi dalam menentang jam malam pemerintah Belanda akan tetap memberlakukan jam malam. Melansir dari BBC, Belanda memiliki hampir satu juta kasus COVID-19 dengan lebih dari 13.500 kematian, untuk mengurangi kasus pemerintah menerapkan jam pada hari Sabtu, 23 Januari sampai tanggal 9 Februari, yang membatasi interaksi mulai dari jam 21:00 hingga 04:30. Mereka yang melanggar akan didenda 95 euro atau setara dengan 1,6 juta rupiah.

Mereka yang harus bekerja, menghadiri pemakaman atau mengajak anjing jalan-jalan, dengan syarat mereka menunjukkan surat keterangan yang berlaku akan diizinkan untuk berada di luar rumah.

Melansir dari France 24, Carsten de Dreu, seorang profesor psikologi sosial dari Universitas Leiden menyampaikan bahwa pemerintah mungkin telah memperkirakan bahwa tindakan yang lebih keras seperti menutup klub, toko dan memberlakukan jam malam dapat menyebabkan kerusuhan. "Kami tahu sebelumnya dan kami melihatnya datang. Mungkin orang seharusnya berpikir berbulan-bulan yang lalu bahwa kita seharusnya tidak hanya melakukan penguncian, tetapi juga tentang memberikan kembali beberapa fungsi sosial yang sekarang telah diambil," katanya.

Belanda sebelumnya cukup longgar dalam pembatasan karena virus corona, namun sekarang telah memberlakukan pembatasan yang tidak disukai warga.

Baca Juga: Belanda Usul Jam Malam Pertama Sejak PD II, Penerbangan Dilarang

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya