Kebakaran di Badalona Melanda Hunian Migran, 3 Orang Tewas

Para migran berasal dari negara-negara Afrika

Badalona, IDN Times - Kebakaran terjadi di bangunan industri terbengkalai di kota Badalona, Barcelona Utara, pada Rabu (9/12) malam dan menyebabkan tiga orang tewas.

Bangunan yang terbakar tersebut banyak dihuni oleh para migran yang berasal dari Afrika dan diperkirakan lebih dari 100 orang tinggal disana.

1. Penghuni gedung diperkirakan lebih dari 100 orang

Kebakaran di Badalona Melanda Hunian Migran, 3 Orang TewasIlustrasi gedung yang dihuni para migran di Badalona. Sumber: unplash.com/Dave Simbosa

Melansir dari The Guardian, kebakaran yang melanda gedung industri yang dihuni para migran di Badalona, telah ditemukan tiga orang tewas. Lalu juga terdapat sedikitnya 18 orang terluka, termasuk tiga orang dalam kondisi sangat kritis, dan ada kekhawatiran bahwa masih ada orang di dalam gedung.

Dilaporkan ada 60 penghuni di gedung tersebut, namun orang-orang yang tinggal mengatakan bahwa penghuni gedung lebih dari 100 orang. Sementara itu Xavier García Albiol, walikota Badalona, ​​telah menggambarkan situasi tersebut sebagai peristiwa tragedi dan sulit untuk mengetahui berapa jumlah orang yang berada di dalam gedung.

“Bisa 200, angkanya berfluktuasi. Selama bertahun-tahun kami tahu ini akan berakhir dengan tragedi."

Mereka yang tinggal di gedung tersebut akan diberikan bantuan akses ke layanan sosial. Sebagian besar penghuni yang terluka dirawat karena trauma setelah menghindari kebakaran dengan melompat dari gedung. Sekitar 30 orang telah diselamatkan para petugas dari jendela sebelum atap bangunan mulai runtuh.

Petugas dinas kebakaran memberitahu bahwa bangunan itu terancam runtuh, karena itu  mereka perlu beberapa hari sebelum melakukan pencarian menyeluruh. Saat ini pencarian telah dilakukan dengan menggunakan drone.

Melansir dari Associated Press, Gedung tersebut diperkirakan telah dihuni selama delapan tahun dan sempat dikosongkan, karena ada penjualan narkoba dan pencurian kecil-kecilan meningkat di daerah itu selama dua tahun terakhir, yang menimbulkan masalah dengan tetangga lain.

Saat ini belum diketahui penyebab dari kebakaran tersebut.

2. Cerita penghuni yang selamat

Kebakaran di Badalona Melanda Hunian Migran, 3 Orang TewasIlustrasi petugas pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api di gedung yang terbakar. Sumber: unplash.com/Matt Chesin

Melansir dari BBC, seorang pria dari Senegal, Mamadou Dieye yang diwawancarai oleh harian El Pais, menceritakan bahwa dia saat itu merasa berada di "nol sentimeter dari kematian" ia berhasil selamat dengan memecahkan jendela dan melarikan diri dari tangga pemadam kebakaran.

Cadena Ser memberitahu bahwa mereka yang berhasil selamat sekarang berada di gedung tetangga, trauma oleh kobaran api, dan mengeluh mengenai barang yang hilang, termasuk dokumen penting.

Matiga Thiam yang berhasil selamat sedang mencari teman dekatnya. “Saya tidak tahu di mana saudara saya berada,” katanya kepada The Associated Press.

Thiam telah tinggal di gedung tersebut setelah dia pindah dari Italia enam bulan lalu. Dia dan sesama warga Senegal Ousmane Ndiaye, yang telah berada di Spanyol selama 14 tahun, mengatakan bahwa mereka bertahan hidup dengan sedikit uang yang mereka hasilkan dari mengumpulkan besi tua. Thiam dan Ndiaye mengatakan bahwa mereka masih teringat saat mereka berlari melewati gedung dengan kobaran api, yang bersama penghuni lain melompat dari jendela di lantai dua.

“Mereka tidak bisa bernapas. Jika ada api, kamu tahu bahwa jika kamu tidak melompat, kamu pasti mati. Kamu telah bertaruh."

Baca Juga: Kebakaran Kejagung, Tiga Tersangka Minta Saksi Meringankan

3. Para migran tidak boleh bekerja

Kebakaran di Badalona Melanda Hunian Migran, 3 Orang TewasIlustrasi bangunan terbengkalai yang dijadikan tempat tinggal para migran. Sumber:unplash.com/Ivan Aleksic

Melansir dari The Guardian, para migran menurut peraturan Spanyol tidak boleh bekerja, yang membuat mereka para migran hidup dalam kondisi yang tak menentu. Mereka para migran banyak yang memperoleh pendapatan sebagai manteros, merupakan pedagang kaki lima yang menjual barang bajakan seperti sepatu dan tas tangan murah. Selain itu dari mereka juga ada yang mengumpulkan besi tua untuk dijual.

Karena sedang adanya pembatasan interaksi telah membuat kegiatan ini terhenti dan banyak orang terdorong ke kondisi yang lebih berbahaya. Sebelum adanya pandemi, diperkirakan terdapat sekitar 500 manteros di Barcelona, ​​dengan lebih banyak lagi di kota-kota pesisir terdekat.

Dengan tidak memperoleh penghasilan dan tidak bisa bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku mereka kesulitan memperoleh pendapatan untuk hidup. Situasi tersebut tentunya mengancam kelangsungan hidup mereka.

Penambahan jumlah migran terus bertambah di Kepulauan Canaria dalam beberapa bulan terakhir, dan mereka secara bertahap telah dibawa ke seluruh wilayah Spanyol, mereka banyak terdapat di Barcelona.

Para migran di gedung tersebut diketahui berasal dari negara-negara di benua Afrika yaitu Senegal,  Gambia, Ghana, Kamerun, dan Nigeria.

Baca Juga: Greenpeace Puji KPopers Peduli Isu Kebakaran Hutan Papua

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya