Kebijakan Baru di Afghanistan: Taliban Larang Wanita ke Gym dan Taman

Larangan mulai berlaku pada pekan ini

Jakarta, IDN TImes - Pejabat Taliban di Afghanistan, pada Kamis (10/11/2022), mengumumkan kebijakan terbaru yang melarang perempuan mengunjungi gym dan taman.

Larangan tebaru ini semakin membatasi ruang perempuan di Afghanistan, sejak mereka mengambil alih kekuasaan pada Agustus tahun lalu. 

1. Taman dan gym ditutup karena orang melanggar aturan pemisahan gender

Kebijakan Baru di Afghanistan: Taliban Larang Wanita ke Gym dan TamanIlustrasi taman hiburan. (Unsplash.com/Philipp Potocnik)

Juru bicara Taliban untuk Kementerian Kebajikan, Mohammed Akef Mohajer, menyampaikan bahwa larangan mulai berlaku pada minggu ini. Kebijakan itu diberlakukan karena orang-orang mengabaikan perintah pemisahan gender dan ada perempuan yang tidak mengenakan hijab sebagaimana standar Taliban. 

Mohajer mengaku, Taliban sebenarnnya tidak ingin menutup pusat kebugaran dan taman bermain bagi perempuan. Tapi, kebijakan ini harus diambil karena mereka tidak mematuhi aturan. 

“Dalam kebanyakan kasus, kami telah melihat pria dan wanita bersama di taman dan, sayangnya jilbab tidak diperhatikan. Jadi kami harus membuat keputusan lain dan untuk saat ini kami memerintahkan semua taman dan gym ditutup untuk wanita," kata Mohajer.

Untuk memastikan larangan dipatuhi, Taliban akan melakukan pemantauan. Larangan berkunjung ke taman dilaporkan hanya akan berlaku di ibu kota Kabul, tapi tampaknya akan sama dengan larangan sebelumnya yang pada akhirnya berlaku di seluruh negeri.

Baca Juga: Taliban Jalin Kesepakatan Impor Energi Pertama Dengan Rusia

2. Kritikan terhadap larangan

Kebijakan Baru di Afghanistan: Taliban Larang Wanita ke Gym dan TamanIlustrasi taman hiburan. (Unsplash.com/Marcell Viragh)

Seorang pelatih kebugaran wanita di Kabul mengatakan, wanita dan pria tidak berolahraga bersama di pusat kebugaran tempat dia bekerja. Dia menganggap Taliban berbohong.

Wanita itu mengungkap bahwa dua pria dari Kementerian Kebajikan telah datang ke tempatnya dan membuat semua wanita pergi.

“Para wanita ingin memprotes (penutupan) gym, tetapi Taliban datang dan menangkap mereka. Sekarang kita tidak tahu apakah mereka hidup atau mati," katanya.

Di sisi lain, juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran, mengaku tidak tahu soal penggerebakan tersebut.    

Sodaba Nazhand, aktivis hak-hak perempuan yang berbasis di Kabul, mengatakan bahwa pembatasan Taliban membuat banyak perempuan bertanya apa lagi yang bisa mereka lakukan di Afghanistan. 

“Ini bukan hanya larangan bagi perempuan, tetapi juga untuk anak-anak ke taman dengan ibu mereka. Sekarang anak-anak juga dilarang pergi ke taman. Ini sangat menyedihkan dan tidak adil," kata Nazhand.

“Ini adalah contoh lain dari penghapusan sistematis dan berkelanjutan Taliban terhadap perempuan dari kehidupan publik. Kami menyerukan kepada Taliban untuk mengembalikan semua hak dan kebebasan bagi perempuan dan anak perempuan," tutur Alison Davidian, perwakilan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan untuk perempuan.

3. Taliban telah menerapkan pembatasan ketat untuk perempuan

Melansir BBC, Taliban sebelumnya berjanji tidak akan ada penindasan brutal terhadap perempuan, seperti ketika pertama kali berkuasa pada 1990-an.

Taliban mengatakan bahwa mereka sekarang menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan hukum Islam, dan tidak akan menentang perempuan yang berpendidikan atau memiliki pekerjaan.

Namun, janji itu tidak ditepati karena beberapa pembatasan terhadap perempuan telah diterapkan, seperti wanita dilarang melakukan perjalanan jarak jauh tanpa adanya pendamping pria, gadis remaja dilarang untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut, dan perempuan yang bekerja di sektor-sektor seperti kesehatan serta pendidikan telah diminta untuk berhenti. 

Taliban pada Mei mengeluarkan dekrit yang memerintahkan wanita mengenakan cadar ketika berada di tempat umum, tapi masih ada orang-orang yang menolak mematuhinya.

Baca Juga: Rusia Rekrut Eks Pasukan Elite Afghanistan untuk Perang di Ukraina

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya