Kongo Umumkan Wabah Ebola Berakhir

Kongon sukses menangani wabah dalam waktu tiga bulan

Kivu, IDN Times - Wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo kembali muncul pada 2021 di provinsi timur Kivu Utara. Wabah tersebut kini berhasil ditangani oleh petugas kesehatan lokal dengan bantuan petugas dari WHO.

Kongo mengumumkan berakhirnya wabah pada Senin, 3 Mei. Wabah yang merebak pada 3 Februari di Kivu Utara itu telah menginfeksi 12 orang dan menewaskan 6 orang.

1. Vaksin Ebola diberikan kepada 1.600 kontak pasien

Melansir dari Reuters, berdasarkan keterangan dari kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres (MSF) wabah Ebola berhasil diatasi dengan menggunakan vaksin Ebola Merck (MRK.N), yang diberikan kepada lebih dari 1.600 kontak dan kontak pasien.

Menteri Kesehatan Kongo Jean-Jacques Mbungani dalam sebuah pernyataan dengan senang menyampaikan berakhirnya epidemi Ebola.

"Saya dengan senang hati mengumumkan akhir dari epidemi penyakit virus Ebola ke-12 di Provinsi Kivu Utara. Terlepas dari konteks keamanan dan pandemi COVID-19, kecepatan dan efisiensi respons yang diberlakukan oleh pemerintah dan mitranya memungkinkan untuk mengalahkan pandemi ini dalam waktu kurang dari tiga bulan."

Penanganan di Kongo seringkali terhambat oleh ketidakamanan yang disebabkan oleh kelompok bersenjata dan kerusuhan sosial yang membatasi pergerakan petugas kesehatan.

Wabah Ebola yang berakhir membuat petugas kesehatan Kongo kini bisa lebih fokus menangani pandemik virus corona. Kongo telah melaporkan hampir 30.000 kasus positif dan 768 kematian.

2. Sekitar 60 ahli WHO membantu petugas lokal

Kongo Umumkan Wabah Ebola BerakhirWHO membantu memerangi wabah Ebola di Kongo dengan menugaskan 60 ahli. Sumber:twitter.com/António Guterres

Melansir dari VOA News, dengan berhasil diatasinya wabah Ebola di Kongo, WHO pada hari Senin mengucapkan selamat kepada otoritas kesehatan negara itu dan petugas kesehatan yang berjuang di lapangan.

Dalam penanganan Ebola, WHO menugaskan sekitar 60 ahli di lapangan untuk membantu pekerja lokal melacak kontak, memberikan perawatan, melibatkan komunitas dan memvaksinasi orang yang berisiko tinggi, termasuk lebih dari 500 pekerja lini depan.

“Penghargaan besar harus diberikan kepada petugas kesehatan lokal dan otoritas nasional atas tanggapan yang cepat, keuletan, pengalaman dan kerja keras yang dapat mengendalikan wabah ini,” kata Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika.

Meski wabah telah berhasil diatasi WHO tetap meminta kewaspadaan berkelanjutan untuk mencegah timbulnya gejolak lain di masa mendatang.

“Penting untuk melanjutkan pengawasan penyakit berkelanjutan, memantau peringatan, dan bekerja dengan komunitas untuk mendeteksi dan merespons dengan cepat setiap kasus baru dan WHO akan terus membantu otoritas kesehatan dengan upaya mereka untuk segera mengatasi kemunculan kembali Ebola secara tiba-tiba."

Baca Juga: Pemerintah Guinea Kerja Cepat Batasi Penyebaran Ebola

3. Epidemi Ebola di Kongo

Melansir dari Al Jazeera, merebaknya kembali Ebola di Kongo terjadi pada 3 Februari 2021, yang muncul di kota Butembo dengan kematian seorang wanita yang suaminya tertular virus pada wabah sebelumnya. Gejolak terbaru itu adalah yang ke-12 di Kongo sejak penyakit itu pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976.

Virus tersebut tetap berada dalam cairan tubuh tertentu, termasuk air mani, dari pasien yang telah sembuh dari penyakitnya, meskipun mereka tidak lagi memiliki gejala penyakit yang parah.

Kasus terbaru telah dikaitkan secara genetik dengan wabah sebelumnya  di Kongo, yang menewaskan lebih dari 2.200 orang pada 2018-2020, jumlah tersebut merupakan tertinggi kedua yang tercatat dalam sejarah penyakit itu.

Penyakit virus yang sangat ditakuti itu dapat menyebabkan perdarahan internal dan kegagalan organ. Ebola selama wabah 2013-2016 di negara-negara Afrika Barat telah menewaskan sekitar 11.000 orang.

Baca Juga: Ada Obat HIV dan Ebola, 7 Penemuan Besar Dunia Medis di 2019

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya