Kronologi Penembakan Brutal di Afrika Selatan yang Tewaskan 19 Orang

Para pelaku masih buron

Jakarta, IDN Times - Polisi di Afrika Selatan pada Minggu (10/7/2022) melaporkan, dua bar telah diserang oleh orang-orang bersenjata. Dalam serangan terpisah itu, polisi memperkirakan penembakan dilakukan secara acak.

Penembakan terjadi di bar di kota Pietermaritzburg dan di bar Orlando East di Soweto, provinsi Gauteng. Serangan di dua lokasi itu menyebabkan 19 orang kehilangan nyawa.

1. Penembakan di Pietermaritzburg menyebabkan empat orang tewas dan delapan terluka

Kronologi Penembakan Brutal di Afrika Selatan yang Tewaskan 19 OrangIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir VOA News, penembakan pertama terjadi di Pietermaritzburg sekitar pukul 20:30 pada Sabtu (9/7/2022), yang menyebabkan empat orang tewas. Mereka yang tewas dilaporkan berusia sekitar 30-45 tahun.

Juru bicara polisi setempat, Nqobile Gwala, mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh dua orang bersenjata yang memasuki bar dan menembak orang-orang secara acak. 

"Total 12 orang tertembak. Dua orang dinyatakan tewas di tempat kejadian dan dua lainnya meninggal di rumah sakit. Delapan orang lainnya masih di rumah sakit setelah mengalami luka-luka," kata Gwala.

Baca Juga: Geger Penembakan Massal di Bar Afrika Selatan, 19 Orang Tewas

2. Sekitar 23 orang menjadi korban dalam penembakan di Soweto

Kronologi Penembakan Brutal di Afrika Selatan yang Tewaskan 19 OrangIlustrasi penembakan. (Pexels.com/Skitterphoto)

Beberapa jam setelah penembakan di Pietermaritzburg, insiden kedua terjadi pada Minggu dini hari di Soweto, yang menyebabkan 15 orang tewas.

Polisi setempat Nonhlanhla Kubheka menyampaikan, ketika petugas tiba di lokasi kejadian dan memeriksa para korban, dia menemukan ada 12 orang tewas. Sementara, ada 11 orang dibawa ke rumah sakit, dengan tiga orang meninggal tak lama setelah tiba di rumah sakit.

"Tidak ada yang ditangkap. Petugas masih di lokasi. Mereka datang dan menembaki orang-orang yang sedang bersenang-senang," kata Kubheka.

Polisi juga memperkirakan bahwa penembakan itu dilakukan secara acak.

"Anda dapat melihat dari cara peluru-peluru dilemparkan ke sekeliling bahwa mereka hanya menembak secara acak," kata Elias Mawela, komisaris polisi untuk provinsi Gauteng kepada Reuters.

3. Kepolisian tidak yakin kedua kasus penembakan saling berkaitan

Kronologi Penembakan Brutal di Afrika Selatan yang Tewaskan 19 OrangIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir Reuters, kepolisian menyampaikan para pelaku penembakan masih buron dan belum tahu ada berapa banyak penyerang yang terlibat dalam dua kasus itu. Polisi juga mengatakan, mereka tidak yakin dua kasus itu saling terkait.

Mawela menambahkan, pada  Kamis juga terjadi penembakan dalam insiden yang diduga perampokan di sebuah bar di Katlehong, yang menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya.

Di lokasi kejadian di Soweto banyak orang berkumpul, sementara polisi sedang mencari petunjuk dan menemukan sebuah tas yang penuh dengan peluru bekas.

Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan kasus pembunuhan terbanyak. Setiap tahunnya di negara itu ada sekitar 20 ribu orang terbunuh, yang merupakan salah satu tingkat pembunuhan per kapita tertinggi secara global.

Ada sekitar 3 juta senjata yang terdaftar di negara itu, menurut kelompok kampanye Gun Free South Africa, tapi diperkirakan ada jauh lebih banyak senjata yang beredar di pasar gelap.

Baca Juga: Afrika Umumkan Darurat Kesehatan untuk Wabah Cacar Monyet

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya