Latvia dan Lithunia Makin Cegah Migran Masuk dari Belarus

Para migran ilegal juga menuju Polandia

VilniusIDN Times - Meningkatnya migran ilegal yang melintasi perbatasan Belarus untuk masuk ke Latvia dan Lithuania membuat kedua negara itu telah bertindak semakin keras dalam mencegah migran.

Pada hari Selasa (10/8/2021) Latvia mengumunkan keadaan darurat di sepanjang perbatasannya, sedangkan Lithuania memilih membangun pagar untuk mencegah migran ilegal masuk.

1. Latvia umumkan keadaan darurat

Latvia dan Lithunia Makin Cegah Migran Masuk dari BelarusBedera Latvia. (Unsplash.com/Mareks Steins)

Dilansir Reuters, keadaan darurat yang diumumkan pemerintah Latvia untuk wilayah perbatasannya akan mulai berlaku pada hari Rabu hingga November, tapi masih membutuhkan persetujuan dari pihak parlemen, yang diharapkan kebijakan ini bisa disetujui pada hari Kamis.

Keadaan darurat yang diberlakukan akan membuat militer dan polisi ikut melakukan penjagaan di perbatasan. Selain itu petugas yang menjaga di perbatasan bersama dengan militer dan polisi akan diberi wewenang untuk menyuruh migran untuk tidak melintasi perbatasan, jika migran menghiraukan hal itu, maka diizinkan melakukan tindakan fisik.

Migran yang masuk secara ilegal dari Belarus telah meningkat, tercatat sejak 6 Agustus telah ada 283 migran yang ditahan, sehingga total untuk tahun ini ada 343 orang yang masuk secara ilegal melalui Belarus.

2. Parlemen Lithuania izinkan membangun pagar dan militer patroli di perbatasan

Baca Juga: Rusia Jadikan Pemimpin Oposisi Belarus Tikhanovskaya Sebagai Buronan

Dilansir BBC, pada hari Selasa parlemen Lithuania menyetujui pembangunan pagar logam dengan kawat berduri yang memiliki tinggi 4 meter di perbatasan dengan Belarus. Biaya pembagunan diperkirakan membuat pemerintah mengeluarkan 152 juta euro (Rp2,5 triliun). Menteri Dalam Negeri Agne Bilotaite menyampaikan bahwa pagar ini merupakan pelindung perbatasan.

Uni Eropa (UE) telah bereaksi atas rencana Lithuania membangun pagar. Juru bicara UE memberitahu bahwa blok negara di Eropa itu tidak menyediakan anggaran untuk pembangunan pagar tersebut dan telah menawarkan bantuan untuk menjaga perbatasan.

Parlemen Lithuania pada hari Selasa juga mengizinkan militer untuk melakukan patroli di sepanjang perbatasan dan memulangkan mereka yang masuk secara ilegal. Selain itu Lithuania juga dilaporkan akan menawarkan 300 euro (Rp5 juta) kepada migran yang setuju untuk kembali ke negara asalnya.

Keputusan ini diambil setelah jumlah migran yang masuk secara ilegal ke Lithuania dengan melintasi perbatasan Belarus pada tahun ini meningkat signifikan. 4.026 orang telah tercatat masuk secara ilegal. Jumlah itu jauh melampaui angka tahun lalu yang hanya 74 migran masuk secara ilegal.

Melansir dari The Guardian, Polandia juga mengalami peningkatan migran dari perbatasan Belarus. Tahun ini ada 871 migran ilegal masuk, tahun lalu hanya 122. Pada minggu pertama Agustus ada 491 migran yang masuk, sembilan kali lebih banyak dari minggu sebelumnya. Peningkatan terjadi setelah Polandia memberi suaka kepada atlet Belarus di Olimpiade Tokyo, yang takut pulang.

3. Belarus dituduh sengaja biarkan migran lewati perbatasan 

Melansir dari The Guardian, peningkatan migran ilegal yang masuk melalui Belarus membuat Latvia, Lithuania, dan Polandia menuduh Belarus sengaja membiarkan migran melintasi perbatasan untuk melawan sanksi dari UE. Belarus telah mengalami ketegangan dengan ketiga negara tersebut. Lithuania telah menjadi tempat pelarian para poltisi saingan Lukashenko.

Pemerintah Lukashenko telah disanksi UE terkait pemilu yang dianggap curang pada tahun lalu dan tindakan memaksa pesawat mendarat secara paksa demi menangkap jurnalis yang dianggap pembangkang. Lukashenko pada hari Senin megatakan dia tidak menggunakan migran untuk "memeras" UE, sikapnya ini merupakan reaksi atas tekanan UE yang menyulitkan negara.

Jumlah migran ilegal yang menuju Lithuania dilaporkan telah berkurang. Menurunnya migran ke Lithuania karena UE membujuk Irak menghentikan penerbangan ke Lithuania, tapi terjadi peningkatan migran ke Polandia dan Latvia.

Ada sebuah video yang beredar menunjukkan bahwa penjaga perbatasan Belarus membawa migran ke dekat perbatasan UE, memberitahu rute menuju negara UE dan dan menyuruh mereka menuju perbatasan UE. Belarus diperkirakan akan membawa lebih banyak migran dari Afghanistan untuk melintasi perbatasan.

Para migran yang melintasi perbatasan Belarus kebanyakan berasal dari Irak, Iran, Kamerun, Kongo, dan Suriah.

Baca Juga: Jose Tavares Siap Pererat Hubungan Indonesia dengan Rusia dan Belarus

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya