Luke Symons, Warga Inggris yang Ditahan Houthi di Yaman Akhirnya Bebas

Symons akan dipindahkan ke Oman lebih dulu

Jakarta, IDN Times - Luke Symons, seorang warga berkebangsaan Inggris yang ditahan di Yaman sejak 2017 oleh Houthi, akhirnya dibebaskan pada Minggu (24/4/2022). Pembebasan itu telah dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss.

Symons ditahan oleh Houthi tanpa menjalani persidangan sama sekali. Dia ditangkap dengan tuduhan telah melakukan kegiatan spionase. Tuduhan itu dibantah dengan keras oleh Symons dan keluarganya.

1. Istri Symons dibebaskan lebih awal

Melansir BBC, Symons diketahui telah memulai perjalanan ke Timur Tengah saat berusia 20 tahun atau pada 2012. Dia berniat melakukan ziarah ke Mekkah dan Mesir, sebelum menetap di Yaman. Di negara itu dia mengajar bahasa Inggris dan bertemu istrinya Tagree, seorang warga Yaman.

Konflik di Yaman, yang meletus pada 2015, membuat Symons dan Tagree memutuskan untuk kembali ke Inggris, tapi mereka tidak bisa berangkat karena kehilangan paspor dan tetap di Yaman.

Pada 2017, saat keduanya sudah memiliki anak, mereka kembali berusaha pergi. Tapi ketika Symons menunjukkan paspor Inggris-nya untuk menarik uang guna mendanai perjalanan keluar dari Yaman, dia ditangkap oleh Houthi dengan tuduhan dicurigai sebagai mata-mata.

Tidak hanya Symons yang ditahan, Houthi juga menahan istrinya dengan tuduhan yang sama. Untungnya istrinya dibebaskan lebih awal dan dia dapat mengunjungi Symons secara berkala di penjara.

Pembebasan Symons disambut dengan senang oleh Kevin Brennan, anggota parlemen Partai Buruh yang mewakili Cardiff, yang merupakan kota asal Symons.

Brennan menyanpaikan terima kasihnya kepada Kantor Luar Negeri yang membantu pembebasan. Anggota parlemen itu juga memberitahu bahwa istri dan putra Symons telah meninggalkan Yaman.

Baca Juga: 111 Hari Disandera Milisi Houthi di Yaman, WNI Akhirnya Bebas 

2. Dipukuli di penjara

Luke Symons, Warga Inggris yang Ditahan Houthi di Yaman Akhirnya BebasIlustrasi penjara. (Unsplash.com/Emiliano Bar)

Menurut keterangan dari Amnesty International, Symons telah mengalami perlakuan yang buruk selama ditahan oleh Houthi, dengan ditahan di sel isolasi dan dipukuli untuk memaksa Symons mengakui tuduhan kepadanya. Akibat perlakuan tersebut, tangan Symons dikabarkan patah dan kondisi mentalnya terdampak, dikutip dari The Guardian.

Kelompok kemanusiaan itu juga mengatakan Symons seharusnya tidak pernah ditahan. Dia adalah korban dari konflik yang terjadi di Yaman. 

Menteri Truss, yang senang dengan pembebasan tersebut, mengatakan Symons telah ditahan tanpa proses pengadilan dan ada dugaan Symons selama ditahan telah dianiaya, dikurung di sel isolasi, dan keluarganya ditolak berkunjung.

Kakek Symons, Robert Cumming, pada Februari menyampaikan kekhawatirannya dengan kondisi cucunya yang dianggap "melalui neraka".

3. Pembebasan dibantu Oman dan Arab Saudi

Melansir Reuters, pembebasan Symons dan keluarganya dibantu oleh pemerintah Arab Saudi dan Oman. Kementerian Luar Negeri Oman menyampaikan, kerja sama ini juga ikut membantu membebaskan warga asing lainnya, terdiri dari tujuh warga negara India, seorang Filipina, seorang Indonesia, seorang Ethiopia, dan seorang warga Myanmar.

Kementerian itu juga menyampaikan telah berkomunikasi dengan Arab Saudi dalam memfasilitasi penerbitan izin yang diperlukan untuk memindahkan mereka yang dibebaskan dari Yaman ke Muscat, ibu kota Oman.

Terkait bantuan Arab Saudi dan Oman, Truss menyampaikan rasa terima kasih. Dia memberitahu bahwa Symons telah diterbangkan ke Oman lebih dulu dan akan segera dipulangkan ke Inggris untuk bertemu keluarganya.

Konflik di Yaman meletus pada 2015 dan wilayah negara itu kemudian banyak dikuasai oleh Houthi, yang membuat koalisi pimpinan Arab Saudi memerangi Houthi untuk mengembalikan pemerintah ke tampuk kekuasaan.

Pada 2 April tahun ini, pihak-pihak yang bertikai dalam konflik di Yaman sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang merupakan pertama kalinya dalam beberapa tahun, di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh PBB.

Baca Juga: Derita Warga Yaman di Bulan Ramadan, Harga Barang Naik Gila-gilaan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya