Mahasiswa Protes Rektor Pilihan Erdogan, 159 Orang Ditahan

Pemilihan dianggap tidak sesuai prosedur

Istanbul, IDN Times - Protes menentang Melih Bulu yang dipilih Erdogan sebagai rektor di Univesitas Bogazici masih terus berlanjut, pada Senin, 1 Februari mahasiswa kembali berunjuk rasa meminta rektor untuk mengundurkan diri. Selain itu para pengunjuk rasa juga meminta empat orang yang ditahan karena dianggap melecehkan agama untuk segera dibebaskan.

Dalam unjuk rasa pada hari Senin juga diikuti oleh mahasiswa dari universitas berbeda dan politisi oposisi. Dalam protes kali ini 159 demonstran telah ditahan karena tidak mengakhiri protes.

1. Rektor pertama yang dipilih diluar universitas sejak 1980

Mahasiswa Protes Rektor Pilihan Erdogan, 159 Orang DitahanPara mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Universitas Bogazici menuntut rektor mundur pada Senin, 1 Februari. Sumber:twitter.com/Resist Bogazici

Melansir dari Reuters, protes para mahasiswa Universitas Bogazici di Istanbul telah dilakukan hampir sebulan yang lalu. Mereka para mahasiswa dan pengajar menentang Melih Bulu sebagai rektor karena pemilihan dianggap tidak demokratis, yang tidak sesuai prosedur pemilihan. Penunjukkan Bulu sebagai rektor Universitas Bogazici merupakan rektor pertama yang dipilih dari luar universitas sejak kudeta militer di Turki pada 1980.

Bulu yang dipilih Presiden Turki Erdogan merupakan politsi dari Partai AK yang dipimpin oleh Erdogan. Bulu telah menjadi calon kandidat Partai AK dalam pemilihan parlemen 2015. Karena hal tersebut para pengunjuk rasa telah meyakini Bulu memiliki hubungan dekat dengan Erdogan, sehingga dipilih menjadi rektor dan dianggap sebagai tindakan pemerintah untuk mendapatkan pengaruh atas universitas.

Dalam unjuk rasa ini mahasiswa pada hari Senin tersebut para mahasiswa meneriakkan slogan-slogan seperti "Polisi, keluar" dan "Universitas adalah milik kita". Pengunjuk rasa juga sempat mengalami bentrok dengan polisi. Unjuk rasa terus berlangsung hingga menjelang malam, di mana para mahasiswa meminta rektor untuk ikut berdiskusi tentang kejadian-kejadian terkini di universitas.

Terkait unjuk rasa ini kantor Gubernur Istanbul mengatakan ada 159 orang ditahan karena "tidak mengakhiri demonstrasi di depan Universitas Bogazici meskipun ada peringatan"

2. Para pengunjuk rasa juga meminta rekan mereka yang ditangkap dibebaskan

Mahasiswa Protes Rektor Pilihan Erdogan, 159 Orang DitahanIlustrasi Borgol (Dok. IDN Times)

Mahasiswa yang berkumpul melakukan protes pada hari Senin tidak hanya menuntut rektor mengundurkan diri, tapi juga meminta empat pengunjuk rasa yang ditahan pada hari Sabtu, 30 Januari untuk dibebaskan. Dua diantara mereka ditahan pihak berwenang dan dua lainnya ditahan sebagai tahanan rumah. Penahanan mereka telah dikabarkan oleh Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.

Melansir dari BBC, empat orang yang ditahan karena membuat karya seni yang menggambarkan simbol pelangi LGBT di samping Ka'bah yang merupakan bangunan suci bagi umat Islam. Pada gambar tersebut juga digambarkan Shahmaran, sebuah makhluk mitos Timur Tengah yang populer, yang berwujud setengah wanita dan setengah ular.

Karya seni tersebut telah mendapat kecaman dari para pejabat Turki, yang dinggap sebagai penyimpangan dan telah menghina agama. Gambar tersebut dipamerkan sebagai bentuk protes mahasiswa.

Melansir dari Al-Monitor, mahasiswa melalui platform Resist Bogazici menanggapi karya seni yang telah menimbulkan kecaman. Dalam pernyataan video di media sosial, mengatakan tujuan utama dari protes tersebut adalah untuk menentang "janji anti-demokrasi" di dalam internal universitas bukan sebagai tindakan yang tidak menghormati nilai-nilai publik.

“Kami mengakui kepekaan terhadap pameran kami. Kami juga mengakui bahwa tidak ada bentuk seni yang tertutup untuk kritik. Namun, diadili karena karya seni bertentangan dengan dasar-dasar kebebasan berpendapat," kata mahasiswa dalam video.

Baca Juga: Ditariknya Kapal Turki, Redamkan Perselisihan Turki dan Yunani

3. Demonstran anggap penangkapan pendukung LGBT untuk menyingkirkan protes rektor

Mahasiswa Protes Rektor Pilihan Erdogan, 159 Orang DitahanPara mahasiswa yang melakuka protes juga menuntut rekan mereka yang ditangkap untuk dibebaskan. Sumber:twitter.com/Resist Bogazici

Melansir dari Al-Monitor, seorang mahasiswa dari Universitas Bilgi yang bernama Umut, yang diwawancarai mengatakan retorika homofobik telah digunakan untuk mengubah opini publik memgenai protes yang sedang berlangsung.

“Ini bukan tentang keadilan atau melindungi moral. Ini tentang pemerintah yang memanipulasi perasaan orang. Pendukung LGBT dan gerakan LGBT adalah (sasaran empuk) bagi mereka untuk mendapatkan dukungan atas tindakan tidak demokratis mereka.” katanya kepada Al-Monitor.

Sannur, seorang lulusan Universitas Galatasaray yang ikut melakukan protes di luar Bogazici, mengatakan bahwa dia yakin poster yang menggambarkan Mekah tidak menyinggung dan bahwa orang-orang "sangat sensitif."

"Mereka mencoba untuk meminggirkan kami lagi. Ini menjadi lebih buruk untuk komunitas LGBT, tetapi juga untuk semua anggota dalam. Orang LGBT lebih terlihat karena mereka mendorong perubahan. Tapi mereka hanya mencoba untuk hidup, dan itu membuat beberapa orang tidak nyaman," katanya kepada Al-Monitor.

Para pendukung LGBT terus ditentang oleh para pejabat di Turki. Pawai tahunan Istanbul Pride telah dilarang sejak 2015. Para pejabat dan pendukung LGBT telah meningkakan perselisihan dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Presidensi Urusan Agama Turki (Diyanet), Ali Erbas telah meminta adanya tindakan hukum terkait gambar yang dianggap telah menghina agama. Pada tahun lalu Erbas telah menyampaikan bahwa homoseksualitas telah membawa "penyakit dan kerusakan". Erbas tahun lalu juga telah menyampaikan bendera pelangi, yang mewakili komunitas LGBT telah berada di dalam pengawasan pemerintah.

Baca Juga: Rusia dan Turki Resmikan Pusat Monitor Nagorno-Karabakh

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya