Mali Lanjutkan Rotasi Pasukan Perdamaian PBB, Tapi Ada Syaratnya!

Rotasi sudah bisa dimulai pada 15 Agustus

Jakarta, IDN Times - Misi perdamaian Perserikat Bangsa-Bangsa (PBB) di Mali atau MINUSMA dan pemerintah Mali pada Sabtu (13/8/2022) menyampaikan bahwa rotasi pasukan dapat kembali dilanjutkan.

Sebulan yang lalu, Mali telah menangguhkan rotasi pasukan perdamaian PBB dan menuduh para tentara asing datang tanpa izin, yang membuat keamanan Mali terancam.

1. MINUSMA menyetujui prosedur baru dalam rotasi

Mali Lanjutkan Rotasi Pasukan Perdamaian PBB, Tapi Ada Syaratnya!Pasukan perdamaian PBB di Mali. (Twitter.com/MINUSMA)

Melansir VOA News, Menteri Luar Negeri Mali, Abdoulaye Diop, menyampaikan bahwa dalam rotasi itu ada prosedur baru yang harus disetujui.

"MINUSMA menyetujui prosedur baru dan mengomunikasikannya ke semua negara yang memberikan kontribusi pasukan. Tidak ada pengecualian," kata Diop.

Diop menyampaikan, dalam rotasi sebelumnya kontingen harus meminta persetujuan langsung dari pihak berwenang Mali. Tapi aturan baru membuat semua pengajuan rotasi harus melalui MINUSMA, yang kemudian akan diteruskan ke Kementerian Luar Negeri Mali.

Myriam Dessables, juru bicara MINUSMA, telah membenarkan bahwa rotasi dapat kembali dilanjutkan dan bisa mulai dilaksanakan pada 15 Agustus.

Baca Juga: Hubungan Memburuk, Jerman Tangguhkan Misi Militer di Mali 

2. Penangkapan 49 tentara Pantai Gading

Mali Lanjutkan Rotasi Pasukan Perdamaian PBB, Tapi Ada Syaratnya!Ilustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir Reuters, Mali menangguhkan operasi rotasi pasukan pada 14 Juli setelah menangkap 49 tentara dari Pantai Gading yang diklaim datang ke negara itu tanpa izin.

Pantai Gading membantah pasukannya datang tanpa izin, dan mengatakan tentara yang dikirim ke Mali merupakan bagian dari kontrak dukungan yang ditandatangani dengan MINUSMA.

Selain dengan Pantai Gading, Mali juga berselisih dengan pasukan perdamaian dari Jerman, yang menangguhkan misi pengintaian militer lantaran Mali tak memberikan izin penerbangan. 

Diop telah membantah bahwa pemerintah telah melarang pasukan Jerman dan meminta Berlin untuk mematuhi mekanisme baru.

3. MINUSMA telah beroperasi di Mali sejak 2013

Mali Lanjutkan Rotasi Pasukan Perdamaian PBB, Tapi Ada Syaratnya!Pasukan perdamaian PBB di Mali. (Twitter.com/MINUSMA)

MINUSMA telah beroperasi membantu pasukan Mali sejak 2013 untuk melawan kelompok teoris. Pasukan perdamaian di Mali itu merupakan salah satu operasi penjaga perdamaian terbesar PBB, dengan 17.609 tentara, polisi, dan sukarelawan warga sipil.

Dalam melawan teroris Mali telah berpaling dari sekutunya, Prancis, dan mendekat ke tentara bayaran dari Rusia. Karena tindakan itu, Prancis menarik keluar militernya dari Mali.

Serangan teroris kembali terjadi di Mali pada Sabtu di wilayah tenggara Menaka. Serangan itu dilakukan oleh Negara Islam di Sahara Besar (ISGS), yang menewaskan tujuh warga sipil dan mencuri ternak mesyarakat.

ISGS juga dituduh bertanggung jawab dalam serangan di kota Tessit, dekat perbatasan dengan Niger dan Burkina Faso, pada Minggu lalu, yang menewaskan 42 tentara Mali.

Baca Juga: Pantai Gading Desak Mali Bebaskan 49 Tentara Perdamaiannya

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya