Marah 2.500 Ton Minyak Tumpah, Pribumi Peru Sandera 150 Turis

Ada minyak tumpah di Sungai Cuninico 

Jakarta, IDN Times - Kelompok pribumi Cuninico di Peru telah menahan sebuah kapal turis, yang dinaiki sekitar 150 orang, termasuk warga negara asing. Para turis itu ditahan selama lebih dari sehari dan telah dibebaskan, pada Jumat (4/11/2022).

Penahanan itu dilakukan sebagai bentuk protes lantaran pemerintah lamban merespons minyak tumpah di Sungai Cuninico pada 16 September.

1. Turis dibebaskan setelah ada dialog dengan kelompok pribumi

Melansir Reuters, kelompok pribumi Cuninico, yang berada di distrik Urarinas di provinsi Loreto di hutan hujan Amazon, mengatakan bahwa mereka telah menahan sekitar 150 turis.

Pembebasan para turis itu terjadi setelah badan pembela publik independen Peru mengadakan dialog dengan kepala komunitas Cuninico, untuk meminta para turis dibebaskan.

"Hak dan rasa hormat untuk hidup harus diutamakan," kata Watson Trujillo selaku kepala kelompok adat Cuninico.

"Kami baru saja dibebaskan, kami telah naik perahu dan sedang dalam perjalanan ke (kota) Iquitos," salah satu turis yang dibebaskan, Angela Ramirez dari Peru.

Baca Juga: Polisi Temukan 1,2 Kg Kokain di dalam Perut Perempuan Asal Peru

2. Kapal turis mulai kehabisan makanan dan air

Marah 2.500 Ton Minyak Tumpah, Pribumi Peru Sandera 150 TurisIlustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Dalam penahanan itu, dilaporkan bahwa ada warga negara asing, termasuk dari Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, Swiss, dan Inggris.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyampaikan telah melakukan kontak dengan pihak berwenang setempat mengenai warganya yang ditahan di Peru.

Charlotte Wiltshire, seorang warga Inggris yang ditahan, menyampaikan bahwa kondisi mulai memburuk karena kapal mereka mulai kehabisan makanan dan air.

Wiltshire telah menyerukan intervensi untuk menyelamatkan mereka dan menambahkan ada orang hamil, orang tua dan orang sakit di antara mereka yang ditahan.

3. Sebanyak 2.500 ton minyak tumpah di Sungai Cuninico

Melansir The Guardian, Trujillo mengatakan bahwa penahanan dilakukan guna menekan pemerintah, untuk mengirim delegasi dan menilai kerusakan lingkungan akibat tumpahan 2.500 ton minyak mentah ke Sungai Cuninico pada 16 September.

Tumpahan minyak telah membuat kelompok pribumi Cuninico memblokir transit semua kapal di sungai.

Akibat minyak yang tumpah, pemerintah pada 27 September mendeklarasikan keadaan darurat selama 90 hari di wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi komunitas Cuninico dan Urarinas, di mana sekitar 2.500 penduduk pribumi tinggal.

Minyak yang tumpah ke Sungai Cuninico disebabkan oleh pecahnya pipa minyak Norperuano. Pipa Norperuano, di bawah kendali perusahaan milik negara Petroperu, memiliki panjang hingga 800 kilometer.

Menurut Petroperu, tumpahan itu akibat pemotongan pipa yang disengaja sepanjang 21 cm. Pipa itu dibangun empat dekade lalu untuk mengangkut minyak mentah dari wilayah Amazon ke Piura.

Baca Juga: Kronologi Terbaru Kematian Warga Peru di Bali Versi Polisi 

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya