Meksiko Tuduh Pembuat Senjata AS Lalai dalam Distribusi

Setiap tahun Ada 500 senjata AS masuk ke Meksiko

Mexico City, IDN Times - Pemerintah Meksiko mengajukan gugatan pada hari Rabu (4/7/2021) di pengadilan federal Amerika Serikat (AS) di Boston, Massachusetts. Gugatan diajukan terhadap beberapa pembuat senjata AS, menuduh mereka telah lalai dalam mengawasi distributor senjata, sehingga banyak senjata ilegal dari AS masuk ke Meksiko dan digunakan kartel narkoba Meksiko dalam melakukan kekerasan.

1. Pihak yang digugat oleh Meksiko

Meksiko Tuduh Pembuat Senjata AS Lalai dalam DistribusiIlustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Dilansir Reuters, dalam gugatannya itu pemerintah Meksiko menuduh bahwa perusahaan pembuat senjata AS seperti Smith & Wesson, Barrett Firearms, Colt, Glock, Sturm, Ruger, dan perusahaan senjata lainnya mengetahui bahwa praktik bisnis mereka telah mendorong perdagangan senjata ilegal ke Meksiko.

Dalam Gugatan tersebut Meksiko menuduh bahwa pembuat senjata AS sengaja menarik minat pelaku kriminal di Meksiko dengan pistol "Emiliano Zapata 1911" kaliber. 38 buatan Colt, diukir dengan gambar revolusioner Meksiko, yang merupakan simbol kebanggaan bagi kartel narkoba.

Mengutip DW, terdakwa lain yang disebutkan dalam gugatan itu adalah Interstate Arms, yang merupakan distributor senjata dari wilayah Boston yang menjual senjata api dari sebagian besar produsen yang disebutkan dalam gugatan itu, dan menyalurkan senjata ke toko senjata di AS.

Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard yang hadir dalam pengumuman gugatan itu menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut harus memberikan kompensasi kepada pemerintah Meksiko karena lalai dalam distribusi senjata, yang telah menimbulkan kerusakan dan meminta perusahaan segera menghentikan praktik bisnis yang salah tersebut. Jumlah kompensasi yang diincar diperkirakan mencapai 10 miliar dolar AS (Rp143,3 triliun).

Keputusan mengajukan gugatan merupakan salah satu upaya Meksiko untuk menekan industri senjata AS dalam mengakhiri distribusi senjata ilegal dan menghentikan kekerasan senjata yang disebabkan oleh kartel narkoba dan penjahat lainnya di Meksiko.

2. Meksiko lakukan analisis selama dua tahun atas kelalaian pembuat senjata AS

Meksiko Tuduh Pembuat Senjata AS Lalai dalam DistribusiIlustrasi senjata api. (Pexels.com/Dan Galvani Sommavilla)

Dilansir Reuters, mengenai gugatan itu perusahaan yang dituduh lalai oleh Meksiko dalam penjualan senjatanya belum memberikan komentar. Tuduhan bahwa pembuat senjata lalai dalam praktik bisnis dibantah oleh National Shooting Sports Foundation (NSSF). Wakil pemimpin senior NSFF menyampaikan bahwa senjata yang digunakan kartel narkoba merupakan selundupan atau dicuri dari pihak berwenang di Meksiko.

Meksiko menuduh para perusahaan senjata di AS aktif dalam memfasiitasi perdagangan ilegal senjata mereka ke kartel narkoba. Gugatan bahwa perusahaan senjata lalai ini diajukan berdasarkan analisis Meksiko selama dua tahun terhadap preseden hukum atas kelalaian pembuat senjata AS.

Kelalaian yang dituduh terhadap pembuat senjata AS salah satunya berdasarkan kasus hukum baru-baru ini terhadap produsen senjata Remington Arms yang membayar hampir 33 juta dolar AS (Rp473 miliar) kepada keluarga korban penembakan di sekolah Sandy Hook pada 2012 di Connecticut, yang menewaskan 26 orang. Pengadilan mengklaim bahwa pemasaran senjata api berkontribusi pada insiden tersebut.

Menurut Timothy Lytton, seorang profesor di Fakultas Hukum Georgia State University College of Law, menyampaikan bahwa klaim pemasaran yang tidak tepat bisa menjadi upaya tuntutan hukum bagi industri senjata AS yang dilindungi hukum, dan dapat mendorong perusahaan untuk menjadi lebih transparan dalam menjelaskan distribusi penjualan senjata.

Baca Juga: Meksiko Gelar Referendum untuk Adili Mantan Presiden

3. Senjata dari AS banyak digunakan kartel narkoba di Meksiko

Meksiko Tuduh Pembuat Senjata AS Lalai dalam DistribusiIlustrasi pistol. (Unsplash.com/Maxim Potkin)

Dilansir Reuters, Meksiko mengklaim ada lebih dari 500 ribu senjata masuk dari AS ke Meksiko setiap tahunnya, 68 persen di antaranya atau lebih dari 340 ribu, dibuat oleh perusahaan yang digugat. Senjata yang masuk ke Meksiko itu berkaitan atas sekitar 17 ribu pembunuhan selama 2019. 

Dilansir The Guardian, kekerasan senjata oleh kartel narkoba telah meningkat selama 15 tahun terakhir sejak pemerintah mengerahkan militer untuk memerangi kartel. Laporan pemerintah menemukan bahwa 2,5 juta senjata masuk secara ilegal selama 10 tahun terakhir, termasuk senjata militer seperti senapan Barrett kaliber 50 yang mampu melumpuhkan helikopter. Banyak senjata buatan AS digunakan para kartel.

Pelaku kriminal di Meksiko kini semakin berani dalam bertempur untuk memperebutkan wilayah dan melawan pasukan keamanan. Pada Oktober 2019, kartel narkoba membawa senapan serbu dan mengendarai truk lapis baja menyerbu kota Culiacan, memaksa pembebasan Ovidio Guzman, putra bos kartel yang dipenjarakan Joaquin Guzman yang dikenal sebagai "El Chapo”.

Falko Ernst, analis senior Meksiko di International Crisis Group menjelaskan bahwa senjata buatan AS sangat penting bagi kartel narkoba di Meksiko, dia mengatakan jika gugatan itu berhasil akan memberikan tekanan pada kartel dalam jangka pendek dan menengah, tapi dia mengigatkan bahwa mungkin kartel memiliki pasokan alternatif.

Kekerasan senjata menurut pejabat telah berdampak pada sekitar 1,7 persen dari produk domestik bruto Meksiko.

Gugatan Meksiko ini dilakukan sehari setelah Ebrard hadir dalam peringatan dua tahun penembakan pada Agustus 2019 di toko Walmart di El Paso, Texas, menewaskan 22 orang dan menargetkan orang-orang Meksiko.

Baca Juga: Presiden Meksiko: Seluruh Negara Jadi Situs Warisan Dunia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya