Mulai 1 Mei India Beri Vaksin untuk yang di Atas 18 Tahun

Kasus positif harian telah melebihi 200.000

New Delhi, IDN Times - Lonjakan kasus virus corona di India semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir, yang mencapai sekitar 200 ribu lebih kasus positif harian. Untuk merespon hal itu pemerintah pada hari Senin, 19 April mengumumkan akan memperluas jangkauan pemberian vaksin, dengan memberikan vaksin untuk orang berusia di atas 18 tahun mulai 1 Mei.

1. India saat ini memberi vaksin untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun

Mulai 1 Mei India Beri Vaksin untuk yang di Atas 18 TahunIlustrasi pemberian vaksin di India. sumber:unsplash.com/Mat Napo

Melansir dari NDTV, kebijakan baru tersebut dibuat setelah Perdana Menteri Narendra Modi  mengadakan serangkaian pertemuan untuk mengatasi kasus positif harian yang semakin meningkat. Dalam strategi fase 3 vaksinasi pemerintah semua orang yang berusia di atas 18 tahun bisa memperoleh vaksin mulai 1 Mei. 

India mulai memberi vaksin pada bulan Januari menggunakan dua vaksin, Serum Institute of India dan Covaxin buatan Bharat Biotech. Sejauh ini, pemerintah hanya mengizinkan vaksinasi untuk petugas kesehatan, pekerja garis depan dan mereka yang berusia di atas 45 tahun dalam proses yang dikendalikan secara terpusat.

Dalam pertemuannya Modi menekankan bahwa vaksinasi adalah "senjata terbesar" dalam memerangi virus corona dan mendesak para dokter untuk mendorong semakin banyak pasien agar mendapatkan vaksinasi.

"Pemerintah telah bekerja keras selama lebih dari setahun untuk memastikan bahwa jumlah maksimum orang India bisa mendapatkan vaksin dalam waktu sesingkat mungkin."

Melansir dari BBC, pemerintah pekan lalu menyampaikan bahwa mereka hanya memiliki 27 juta dosis atau cukup suntikan untuk sembilan hari dengan tingkat vaksinasi saat ini. Hal itu menunjukkan bahwa India perlu segera memperoleh tambahan dosis vaksin.

2. Pemerintah negara bagian diberi izin memperoleh vaksin langsung dari produsen

Mulai 1 Mei India Beri Vaksin untuk yang di Atas 18 TahunDalam strategi vaksin fase 3 pemerintah negara bagian diizinkan untuk memperoleh vaksin langsung dari produsennya. sumber:unsplash.com/Daniel Schludi

Melansir dari India Today, dalam fase tiga program vaksinasi pemerintah negara bagian akan diizinkan untuk mendapatkan vaksin langsung dari produsennya. Produsen vaksin juga akan diizinkan untuk menjual di pasar terbuka. Dalam fase ini, produsen vaksin akan memasok 50 persen dari dosis yang dirilis bulanan oleh Laboratorium Obat Sentral kepada pemerintah dan bebas untuk memasok sisa 50 persen dosis kepada pemerintah negara bagian atau ke pihak swasta, untuk semua vaksin impor akan diizinkan dijual di pasar terbuka tanpa batasan. Pemerintah pusat juga akan mengalokasikan vaksin ke negara bagian berdasarkan jumlah tingkat infeksi. Dalam fase ini, juga akan  mempertimbangkan pemborosan vaksin.

Dalam beberapa minggu terakhir di negara bagian seperti Maharashtra, Delhi dan Punjab telah menyampaikan keluhan mereka mengenai stok vaksin yang semakin berkurang. Dalam rangka meningkatkan produksi vaksin pemerintah juga telah menyetujui hibah 600 juta dolar AS (Rp8,6 triliun) untuk Serum Institute dan Bharat Biotech.

Kepala Menteri Maharashtra Uddhav Thackeray pada hari Senin berterima kasih kepada Perdana Menteri Narendra Modi karena telah memperpanjang program vaksinasi untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun.

"Saya beberapa hari yang lalu meminta Perdana Menteri Narendra Modi untuk memutuskan memvaksinasi semua yang berusia di atas 25 tahun. Pemerintah pusat hari ini mengambil langkah positif dengan menyatakan untuk memberikan vaksin kepada semua yang berusia di atas 18 dan memikirkan permintaan saya. Saya berterima kasih kepada perdana menteri dan menteri kesehatan (Union) untuk hal yang sama." Namun, Uddhav Thackeray menambahkan bahwa dia berharap negara menerima vaksin tepat waktu.

Baca Juga: Ledakan COVID-19 di New Delhi, India Open 2021 Resmi Ditunda

3. Kasus positif harian di India semakin meningkat

Melansir dari BBC, peningkatan kasus harian positif COVID-19 di India semakin mengkhawtirkan. Sejak 15 April negara tersebut melaporkan lebih dari 200.000 kasus positif setiap harinya yang melampaui puncak jumlah kasus harian tahun lalu, dengan rata-rata 93.000 kasus per hari. Jumlah kematian juga meningkat menurut pemerintah, yang pada hari Senin ada 1.619 kematian akibat COVID-19.

Ibu kota New Delhi telah menerapkan pembatasan sosial selama enam hari mulai berlaku kemarin. Rumah sakit kota telah melaporkan kekurangan tempat tidur, oksigen, dan obat-obatan utama.  Selama akhir pekan, Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal New Delhi mengatakan bahwa oksigen telah menjadi keadaan darurat di Delhi. "Mengingat kasus yang meningkat tajam, Delhi membutuhkan lebih dari pasokan normal."

Beberapa kota besar juga menyampaikan keluhan serupa. Kurangya pasokan oksigen membuat beberapa negara bagian menggunakan oksigen industri untuk untuk tujuan medis.

Kelangkaan oksigen telah membuat jaringan kereta api raksasa digunakan untuk mengirim mengangkut oksigen ke seluruh negeri dengan kereta api khusus. Kereta pertama yang mengangkut tujuh tanker berangkat dari Mumbai di negara bagian barat Maharashtra dan diperkirakan akan mencapai Vizag di negara bagian selatan Andhra Pradesh.

Baca Juga: COVID-19 di India Memburuk, PM Narendra Modi Malah Sibuk Kampanye  

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya