Nama Jalan Kedubes Arab Saudi di AS Diganti Jadi Jamal Khashoggi

Akahkah Biden bahas Khashoggi dengan Putra mahkota Saudi?

Jakarta, IDN Times - Sebuah jalan yang berada di depan kedutaan Arab Saudi di Washington, DC, Amerika Serikat (AS) telah berganti nama menjadi Jamal Khashoggi pada Rabu (15/6/2022). Pergantian nama ini untuk mengenang Khashoggi.

Khashoggi merupakan seorang jurnalis Arab Saudi yang meliput untuk Washington Post. Dia dibunuh pada 2018. Pembunuhan itu telah dikaitkan dengan pemerintah Arab Saudi karena wartawan itu merupakan pengkritik vokal pemerintah.

Baca Juga: Pembunuh Jurnalis Khashoggi Diduga Pernah Ikuti Pelatihan Militer AS

1. Pergantian nama jalan disetujui pada akhir tahun lalu

Nama Jalan Kedubes Arab Saudi di AS Diganti Jadi Jamal KhashoggiPeresmian Jalan Jamal Khashoggi di Washington, DC, AS pada 15 Juni 2022. (Twitter.com/DAWN MENA)

Melansir CNN, upacara peresmian nama jalan ini dilakukan pada pukul 13.14 waktu setempat, yang merupakan waktu terakhir wartawan itu terlihat sebelum kematiannya pada 2 Oktober 2018. Nama Jamal Khashoggi dijadikan sebagai nama jalan disetujui oleh dewan di ibu kota AS pada Desember tahun lalu.

Peresmian nama jalan ini dihadiri oleh Demokrasi untuk Dunia Arab Sekarang (DAWN)--sebuah organisasi hak asasi manusia yang didirikan oleh Khashoggi, kelompok hak asasi manusia lainnya, anggota Kongres AS, dan anggota dewan lokal.

Abdullah Alaoudh, direktur DAWN untuk wilayah Teluk Arab, mengatakan tanda jalan ini merupakan pengingat bagi bangsawan Arab Saudi, orang-orang AS, dan kepada semua manusia yang berhati nurani bahwa warisan Khashoggi akan terus dikenang.

"Kami bermaksud untuk mengingatkan orang-orang yang bersembunyi di balik pintu itu, kami bermaksud untuk mengingatkan mereka setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahwa ini adalah Jamal Khashoggi Way," kata Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif DAWN, dikutip dari BBC.

Sebelumnya pemerintah lokal di di ibu kota AS juga pernah melakukan hal serupa pada 2018, dengan menganti nama jalan depan kedutaan Rusia menjadi Boris Nemtsov Plaza. Seorang aktivis Rusia ditembak mati saat berjalan di dekat Kremlin pada 2015. Di kantor kedutaan Rusia sebelumnya, sebuah jalan diganti namanya menjadi Andrei Sakharov, yang merupakan pengkritik Kremlin.

Baca Juga: Pangeran MBS Dikabarkan Setuju Operasi Pembunuhan Khashoggi

2. Penyelidikan AS menuduh Arab Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan

Nama Jalan Kedubes Arab Saudi di AS Diganti Jadi Jamal KhashoggiIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir Associated Press, Khashoggi mengunjungi konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018, dalam rangka memperoleh dokumen yang diperlukan untuk pernikahan. Namun, setelah memasuki konsulat jurnalis itu tidak pernah terlihat lagi.

Pemerintah Arab Saudi yang dituduh terlibat dalam pembunuhan ini awalnya membantah, tapi karena pembunuhan ini menimbulkan kecaman luas  internasional, akhirnya negara itu mengakui bahwa Khashoggi telah terbunuh di dalam konsulat.

Penyelidikan oleh AS menemukan bahwa wartawan itu dibunuh dengan sadis, dengan tubuhnya dimutilasi atas perintah Putra Mahkota Mohammed Bin Salman. Sampai saat ini jenazah Khashoggi tidak pernah ditemukan.

Laporan penyelidikan itu dibantah oleh pangeran dan jaksa Arab Saudi menyebut pembunuhan itu merupakan kesalahan dari agen yang "nakal". Beberapa pejabat dan agen tingkat rendah telah menerima hukuman penjara atas pembunuhan itu.

Baca Juga: Tunangan Jamal Khashoggi Gugat Putera Mahkota Saudi atas Pembunuhan

3. Biden telah berjanji akan membuat  pembunuh Khashoggi dihukum

Nama Jalan Kedubes Arab Saudi di AS Diganti Jadi Jamal KhashoggiPresiden AS, Joe Biden. (Twitter.com/President Biden)

Perubahan nama jalan itu terjadi sebulan sebelum Presiden Joe Biden akan berkunjung ke Arab Saudi dan akan bertemu Pangeran Mohammed. Pertemuan itu telah dikritik terutama oleh kelompok hak asasi karena Biden sebelumnya telah berjanji untuk membuat Arab Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.

Namun, pejabat senior AS dikabarkan telah berbicara dengan pemerintah Arab Saudi bahwa AS akan berpaling dari kasus pembunuhan Khashoggi. Langkah itu dalam rangka menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Arab Saudi yang merupakan negara kaya minyak. Apalagi, Biden sedang menghadapi tekanan untuk menindak Rusia dan menurunkan harga gas di tengah kenaikan inflasi.

Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, dalam sebuah pernyataan mengkritik rencana pertemuan Biden dengan Pangeran Mohammed. Dia mengatakan pertemuan itu akan mempermalukan Biden dan mendesak presiden untuk menepati janjinya bahwa semua pelaku kejahatan brutal akan diadili.

Cengiz yang tampaknya pasrah menyampaikan jika presiden tidak bisa menghukum pelakukanya, dia meminta AS untuk bertanya kepada pemerintah Arab Saudi di mana tubuh tunangannya.

Gedung Putih telah memastikan presiden akan bertemu pangeran, tapi tidak memberitahu apakah Biden akan membahas pembunuhan Khashoggi. Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis John Kirby pada Rabu menyampaikan pertemuan itu membahas berbagai masalah agenda besar seperti kotraterorisme, perubahan iklim, minyak, dan perang di Yaman.

Laporan lainnya dari pejabat AS menyebut bahwa presiden juga akan membahas hak asasi manusia dalam pertemuan dengan pemerintah Arab Saudi.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya