Partai Merkel Dukung Armin Laschet Sebagai Calon Kanselir

77,5 persen dewan eksekutif partai dukung Laschet

Berlin, IDN Times - Kanselir Jerman  Angela Merkel yang merupakan anggota Kristen Demokratik (CDU) tidak akan kembali mencalonkan diri menjadi kanselir pada pemilu 26 September. Merkel telah menjabat sebagai kanselir selama 16 tahun.

Partai Angela Merkel, CDU pada Selasa, 20 April menyampaikan dengan tegas memberikan dukungan untuk pemimpin partai, Armin Laschet untuk menjadi penerus Merkel sebagai calon kanselir.

1. Mendapat mayoritas dukungan anggota dewan eksekutif partai

Melansir dari BBC, hasil pertemuan partai untuk memilih calon kanselir mayoritas anggota dewan eksekutif CDU memilih Armin Laschet sebagai calon kanselir, dia memperoleh 77,5 persen dukungan. Sedangkan saingannya Markus Soeder yang merupakan Perdana Menteri Bavaria dan pemimpin partai saudara CDU, Serikat Sosial Kristen (CSU), mendapatkan 22,5 persen dukungan.

Laschet yang mendapat dukungan partai untuk maju dalam pemilu Jerman menjadi pemimpin CDU pada Januari tahun ini, dia juga merupakan Perdana Menteri wilayah Rhine-Westphalia Utara, negara bagian terpadat di Jerman.

Selain CDU, partai lain yang juga telah mengumumkan kandidat kanselir adalah Demokratik Sosial yang mengumkan Menteri Keuangan Olaf Scholz sebagai calon kanselir mereka. Partai Hijau mengumumkan calon kanselir mereka pada hari Senin yang mengusung Annalena Baerbock, yang diperkirakan akan menjadi satu-satunya calon wanita.

2. Soeder lebih unggul dalam survei

Partai Merkel Dukung Armin Laschet Sebagai Calon KanselirMarkus Soeder Pemimpin CSU dan Perdana Menteri Bavaria. sumber:twitter.com/Markus Söder

Melansir dari RFI, Soeder, yang lebih populer daripada Laschet dalam survei opini, sebelumnya mengatakan dia akan menerima keputusan CDU dan mundur "tanpa dendam" jika anggota senior lebih menyukai saingannya. Dalam survei baru-baru ini oleh penyiar publik ARD menunjukkan 44 persen orang Jerman mendukung Soeder sebagai yang paling memenuhi syarat sebagai calon kanselir dari CDU dan CSU. Sedangan saingannya Laschet hanya mendapat 15 persen dukungan.

Laschet dalam beberapa bulan terakhir dikecam karena membalikkan tindakan yang bertujuan untuk mengekang penyebaran virus di negaranya, bahkan menuai kritik dari Merkel sendiri. Klaim Laschet sebagai calon kanselir telah ditentang sengit oleh Soeder, yang setelah berbulan-bulan membuat orang Jerman menebak-nebak ambisinya akhirnya mengumumkan tawarannya untuk posisi puncak pada 11 April.

Laschet yang menggemakan sikap Merkel untuk pembatasan keras dalam mengekang penyebaran COVID-19 Jerman, saat ini mendapat lebih banyak dukungan anggota parlemen konservatif.

Peserta yang hadir dalam pemungutan suara calon kanselir menyampaikan ke media bahwa Merkel hadir di konferensi video, tapi tidak berkontribusi pada diskusi, dengan beberapa pengamat yang membungkamnya karena kurangnya dukungan untuk Laschet.

Soeder telah menyampaikan bahwa keputusan akhir calon kanselir ada pada CDU, sebagai "partai saudara yang lebih besar". Dia juga menyampaikan tidak ingin ada perselisihan dalam partai. Untuk membahas lebih lanjut calon kanselir anggota parlemen CDU dan CSU akan mengadakan pertemuan pada hari Selasa.

Baca Juga: Kanselir Angela Merkel Minta Maaf Angka Kematian COVID-19 Melonjak

3. Penurunan popularitas

Laschet sebagai pemimpin parai CDU secara konvensi merupakan calon kanselir partai, tapi dengan survei yang menunjukkan Soder lebih unggul dan kesediaannya untuk mencalonkan diri sebagai kandidat telah menimbulkan perselisihan dalam partai.

Laschet telah dilihat sebagai favorit Kanselir Angela Merkel saat ini sebagai penerusnya, tapi penurunan popularitas baru-baru ini untuk blok konservatif dapat mengakhiri 16 tahun kekuasaan mereka di bawah Merkel. Blok tersebut memungut suara hanya beberapa persen di atas partai Hijau, yang telah memilih calon kanselirnya tanpa ada tanda-tanda perselisihan.

Kebuntuan persaingan bisanya berakhir setelah satu kandidat mundur, namun, sejauh ini tidak ada yang memilih untuk melakukannya. Keragu-raguan selama seminggu dipandang berbahaya bagi peluang blok konservatif itu dalam pemilihan bulan September.

Perselisihan itu akan semakin memperburuk popularitas partai. Aliansi konservatif itu telah menghadapi penurunan popularitas selama pandemik virus corona, yang merosot menjadi sekitar 27 persen dalam jajak pendapat.

Baca Juga: Profil Angela Merkel, Ilmuwan yang Jadi Kanselir Jerman 4 Periode

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya