Pasukan Rusia Bunuh Tahanan ISIS yang Sandera Petugas Penjara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasukan khusus Rusia menembak mati enam narapidana di pusat penahanan pra-persidangan di kota selatan Rostov-on-Don pada Minggu (16/6/2024). Peristiwa itu terjadi setelah para narapidana menyandera dua petugas penjara.
Para narapidana dilaporkan terafiliasi teroris ISIS. Beberapa di antara mereka telah dijatuhi hukuman karena terlibat dalam pelanggaran terorisme. ISIS beberapa bulan lalu telah melancarkan serangan di ibu kota Moskow.
1. Pasukan keamanan menyerbu penjara
Dilansir Reuters, pihak berwenang awalnya melakukan negosiasi dengan para tahanan, kemudian memutuskan untuk menyerbu masuk. Tembakan intens terjadi dan pasukan berhasil membunuh semua penyandera.
“Para penjahat telah dibasmi,” kata Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia, yang mengatakan operasi khusus itu diluncurkan untuk membebaskan para sandera.
“Para pegawai yang disandera telah dibebaskan. Mereka tidak terluka,” kata petugas penjara.
Setelah berhasil melampuhkan para penyandera beberapa ambulans terlihat memasuki kompleks penjara.
Baca Juga: AS Tangkap 8 Warga Tajikistan yang Diduga Anggota ISIS
2. Penyandera menuntut dibebaskan
Editor’s picks
Dilansir Al Jazeera, keenam narapidana berhasil keluar dari sel setelah merobohkan jeruji jendela sel. Mereka kemudian memasuki ruang penjaga dan menyandera setidaknya dua petugas penjara.
Foto yang beredar di media sosial menunjukkan dua tahanan mengenakan ikat kepala yang menyerupai bendera ISIS. Foto lain menunjukkan para tahanan memegang pisau. Mereka juga bersenjatakan tongkat karet dan kapak api.
Dalam negosiasi dengan pihak berwenang, mereka menuntut diberikan sebuah mobil dan diizinkan meninggalkan penjara sebagai imbalan untuk membebaskan sandera.
3. Serangan ISIS sebelumnya telah menewaskan 144 orang
Para penyadera disebut berasal dari Republik Ingushetia di Rusia selatan, tiga di antaranya ditahan pada 2022 karena merencanakan serangan terhadap pengadilan di republik Rusia lainnya, Karachay-Cherkessia.
Insiden ini terjadi hampir tiga bulan setelah orang-orang bersenjata menewaskan sedikitnya 144 orang ketika melepaskan tembakan di gedung konser Moskow. Serangan itu disebut sebagai yang paling mematikan di Rusia sejak pembantaian Beslan satu dekade lalu.
Negara Islam Khorasan (ISIS-K), yang namanya diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pihak berwenang telah menangkap lebih dari 20 orang, termasuk empat tersangka penyerang, semuanya berasal dari Tajikistan.
Baca Juga: Rusia Tetapkan Legion Nasional Georgia di Ukraina sebagai Teroris
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.