Pembunuh Massal Norwegia Jalani Sidang Bebas Bersyarat

Pelaku telah dijatuhi hukuman 21 tahun penjara

Jakarta, IDN Times - Pembunuh massal Norwegia, Anders Behring Breivik yang membunuh 77 orang pada 2011, telah memulai sidang pembebasan bersyarat pada awal pekan ini, setelah 10 tahun dihukum. Sidang dijadwalkan dapat berlangsung hingga empat hari dan dalam sidang pada hari Rabu (19/1/2022), pembebasan Breivik dinilai masih berbahaya bagi masyarakat.

1. Masih berisiko melakukan pembunuhan

Pembunuh Massal Norwegia Jalani Sidang Bebas BersyaratIlustrasi pembunuhan. (Unsplash.com/Maxim Hopman)

Melansir dari Reuters, pengajuan pembebasan bersyarat ini mendapat hambatan, setelah sidang pada hari Rabu, seorang psikiater layanan penjara bernama Randi Rosenqvist yang bersaksi mengatakan pelaku masih mungkin melakukan kekerasan di masa depan, dia menyampaikan hal itu sama seperti penilaian pertamanya pada 2012-2013, karena itu tidak merekomendasikan pembebasan.

Rosenqvist, yang menilai Breivik selama berada di penjara, mengatakan pelaku secara konsisten telah menolak terapi. Pemeriksaan psikater itu menunjukkan Breivik masih menderita gangguan kepribadian asosial, histrionik, narsistik, dan masih tidak menunjukkan empati.

Emily Krokann, seorang penasihat hukum untuk penjara Skien, tempat Breivik ditahan, juga menilai pelaku masih berpotensi untuk melakukan kejahatan serupa jika dia dibebaskan saat ini, dikutip dari DW.

Dalam kesaksiannya pada sidang hari Selasa, Breivik mengklaim dia sudah tidak berbahaya dan menyalahkan radikalisasi di internet yang disebarkan ekstremis sayap kanan sebagai pemicu dia melakukan serangan.

Namun, menurut Hulda Karlsdottir, seorang jaksa di persidangan itu mengatakan dalam kesaksian dua jam Breivik pada hari Selasa menunjukkan dia masih belum boleh bebas. Jaksa itu menilai pelaku masih belum berubah.

2. Lakukan pengeboman dan penembakan

Pembunuh Massal Norwegia Jalani Sidang Bebas BersyaratIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Baca Juga: Kota Pelabuhan yang Memesona, 5 Tempat Wisata di Haugesund, Norwegia

Melansir dari Associated Press, Breivik yang membunuh 77 orang di Norwegia ini melakukan aksinya pada 22 Juli 2011, serangan awalnya dengan meledakkan bom mobil di luar markas besar pemerintah di Oslo, menewaskan delapan orang dan melukai puluhan lainnya. Dia dilaporkan telah merencanakan serangan selama berbulan-bulan.

Kemudian di hari yang sama dia melancarkan serangan kedua di Utoya, dengan menembaki orang-orang di kamp musim panas tahunan pemuda Partai Buruh. Penembakan itu menewaskan 69 orang, sebagian besar korban masih remaja.

Kejahatan ini membuat Breivik dijatuhi hukuman penjara maksimum 21 tahun penjara pada 2012, dengan klausul dapat ditahan tanpa batas waktu jika dianggap berbahaya bagi masyarakat, sesuatu yang jarang digunakan. Klausul itu membuat pelaku dapat mengajukan sidang pembebasan bersyarat setelah 10 tahun di balik jeruji besi.

Ystein Storrvik, yang merupakan pengacara pelaku mengatakan berdasarkan hukum yang berlaku di Norwegia, Breivik memiliki hak untuk pembebasan bersyarat. Storrvik mengatakan pihaknya berencana memanggil neo-Nazi dari Swedia, Per Oberg sebagai saksi dalam pembelaannya.

3. Jika bebas ingin tetap menyebarkan ideologinya

Melansir dari Associated Press, pengajuan pembebasan bersyarat telah membuat khawatir bahwa pelaku dapat keluar untuk menyebarkan ideologinya. Hal itu diasampaikan oleh Lisbeth Kristine Royneland, yang mengepalai kelompok pendukung keluarga dan penyintas.

Royneland mengigatkan pada kasus penembakan yang dilakukan Philip Manshaus, pelaku terinspirasi oleh serangan teror Selandia Baru pada 2019, membunuh saudara tirinya dan berusaha menyerbu sebuah masjid.

Pelaku pembunuhan massal ini diketahui tidak menyesali perbuatannya hal itu berdasarkan sidang pada 2012, saat memasuki ruang sidang dia melakukan hormat Nazi, dan mengatakan berharap bisa membunuh lebih banyak orang.

Dalam tahanan Breivik diketahui telah berusaha mengirimi para ekstremis sayap kanan di Eropa dan Amerika Serikat surat. Untuk mencegah dia mempengaruhi orang lain, petugas penjara telah menyita banyak dari surat-surat itu.

Saat sidang hari Selasa, Breivik kembali memberi hormat Nazi dan dalam kesaksiannya berbicara mengenai supremasi orang kulit putih dan Sosialisme Nasional. Breivik juga mengatakan dia akan melanjutkan menyebarkan ideologinya mengenai Nazi, tapi berjanji melakukannya tanpa kekerasan, dikutip dari DW.

Baca Juga: 5 Orang Tewas di Norwegia Akibat Serangan dengan Busur Panah

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya