Usai 20 Tahun Ditahan, Pendiri Kelompok Teroris Jepang Minta Maaf

Ini deretan aksi kelompok teroris Tentara Merah Jepang

Jakarta, IDN Times - Fusako Shigenobu, seorang perempuan Jepang yang merupakan salah satu pendiri Tentara Merah Jepang, dibebaskan dari penjara Jepang pada Sabtu (28/5/2022). Dia akhirnya menghirup udara bebas setelah 20 tahun menjalani hukuman penjara.

Tentara Merah Jepang diketahui telah melakukan aksi teror mematikan di berbagai negara selama 1970 hingga 1980-an. Kelompok teroris itu telah dibubarkan oleh Shigenobu dari penjara pada April 2001.

Baca Juga: Fusako Shigenobu, Pendiri Tentara Merah Jepang Dibebaskan

1. Kondisinya sudah lemah

Shigenobu yang bebas dari penjara ini dijemput oleh putrinya, sebelum pergi dia menyampaikan permintaan maaf di depan kerumunan wartawan atas aksi terornya yang telah menyakiti orang tidak bersalah.

"Saya merasa kuat bahwa saya akhirnya keluar hidup-hidup. Saya telah menyakiti orang tak bersalah yang tidak saya kenal dengan mengutamakan perjuangan kami. Meskipun itu adalah waktu yang berbeda, saya dalam kesempatan ini meminta maaf secara mendalam,” kata Shigenobu, yang dikutip dari Associated Press.

Pada pembebasannya, mantan pemimpin organisasi bersenjata itu juga menyampaikan bahwa kondisinya sudah lemah, sehingga tidak dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat. Shigenobu sudah berusia 76 tahun dan pada 2008 didiagnosis menderita kanker usus dan harus menjalani beberapa operasi. Dia juga menyampaikan ingin merenungkan aksi yang pernah dilakukannya di masa lalu.

Shigenobu diketahui pernah mengirim surat kepada media Jepang pada 2017, yang menyampaikan bahwa kelompok yang didirikannya itu telah gagal dalam memperjuangkan tujuannya.

Meski terlibat dalam aksi teror pembebasan Shigenobu disambut baik oleh Palestinian Youth Movement, yang menyebut Shigenobu sebagai teman seperjuangan seumur hidup rakyat Palestina. Kelompok bersenjata yang didirikan Shigenobu merupakan pendukung Palestina dan memiliki kedekatan dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), putrinya lahir dari hubungan dengan anggota kelompok PFLP.

Baca Juga: Jepang Uji Coba Terima Turis dari 4 Negara, Indonesia Termasuk?

2. Dituduh mengoordinasikan serangan terhadap kedutaan Prancis di Belanda

Melansir dari The Independent, Shigenobu yang buron selama puluhan tahun berhasil ditangkap pada 22 tahun lalu di luar sebuah hotel di Osaka. Penangkapan ini dilakukan setelah pihak berwenang mengetahui dia kembali ke Jepang secara ilegal dengan memanfaatkan paspor palsu.

Karena tindakan teror yang pernah dilakukan Shigenobu diputuskan bersalah oleh pengadilan di Tokyo pada 2006 setelah menjalani persidangan yang penjang. Pengadilan memutuskan Shigenobu bersalah karena ikut berperan dalam serangan terhadap kedutaan Prancis di Belanda pada 1974. 

Dalam pembelaanya Shigenobu mengaku tidak bersalah atas serangan itu. Dalam aksi teror itu Shigenobu dilaporkan tidak berada di tempat kejadian, tapi pengadilan mengatakan dia terlibat dalam mengoordinasikan operasi tersebut dengan PFLP.

Serangan di kedutaan Prancis dilakukan oleh tiga anggota Tentara Merah Jepang, yang menyandera duta besar dan 10 staf lainnya selama sekitar 100 jam. Dalam aksi teror itu, dua petugas polisi ditembak dan terluka parah. Penyanderaan dihentikan setelah Prancis membebaskan seorang anggota kelompok tersebut yang dipenjara.

Baca Juga: Imbas Invasi Ukraina, Jepang Larang Ekspor Teknologi Canggih ke Rusia

3. Aksi lain yang dilakukan kelompok teroris Tentara Merah Jepang

Usai 20 Tahun Ditahan, Pendiri Kelompok Teroris Jepang Minta MaafIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir dari Al Jazeera, Shigenobu pernah terlibat dalam berbagai gerakan protes pada 1960-an dan 70-an di negaranya, termasuk menentang Perang Vietnam dan rencana pemerintah untuk membiarkan militer Amerika Serikat tetap berada di Jepang. Pada 1971, Shigenobu mendirikan Tentara Merah Jepang setelah melakukan perjalanan ke Lebanon.

Kelompok yang didirikan Shigenobu ini bergabung dengan para pejuang Palestina untuk melawan Israel. Kelompok itu bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan di berbagai negara, termasuk pembajakan pesawat maskapai Jepang dan Malaysia.

Bersama dengan kelompoknya itu, Shigenobu diyakini telah mendalangi serangan terhadap bandara internasional dekat Tel Aviv, Israel pada 1972, yang menewaskan 26 orang dan melukai 80 lainnya. Dalam serangan itu salah satu anggota bernama Kozo Okamoto terluka dan berhasil ditangkap, tapi dibebaskan pada 1985 dalam pertukaran tahanan dengan Palestina.

Setelah serangan terhadap kedutaan Prancis di Belanda pada 1974, kelompok itu melakukan penyerangan terhadap konsulat AS di Kuala Lumpur, Malaysia pada 1975. Aksi teror terakhir kelompok itu dilaporkan terjadi pada 1988, yang melakukan serangan bom di fasilitas militer AS di Naples, Italia.

Pihak berwenang Jepang masih berusaha mencari keberadaan sisa anggota dari kelompok tersebut, termasuk Okamato yang dilaporkan berada di Lebanon.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya