Pengadilan Pakistan Bebaskan Terduga Pembunuh Jurnalis AS

Pembunuhan terjadi pada tahun 2002

Islamabad, IDN Times - Pada tahun 2002 jurnalis AS, Daniel Pearl yang bekerja untuk The Wall Street Journal dibunuh saat melakukan penyelidikan mengenai Al-Qaeda di Pakistan. Dalam pembunuhannya, Ahmed Omar Saeed Sheikh telah dihukum bersalah dan ditahan, tapi pada Kamis (24/12) pengadilan Pakistan memutuskan dia akan dibebaskan.

Mengenai pembunuhan Daniel Pearl telah menimbulkan perdebatan mengenai pelaku sebenarnya, karena menurut investigasi Universitas Georgetown Ahmed Omar bukan pembunuhnya dan Khalid Sheikh Mohammed teroris yang AS tahan di Guantanamo mengaku sebagai pembunuh Daniel.

1. Keluarga Daniel Pearl mengajukan banding

Pengadilan Pakistan Bebaskan Terduga Pembunuh Jurnalis ASIlustrasi Persidangan (IDN Times/Mardya Shakti)

Daniel Pearl warga AS yang dibunuh oleh teroris saat melakukan investigasi jurnalis mengenai militan Pakistan, pada tahun 2002. Melansir dari DW, Daniel merupakan koresponden Asia Selatan yang berbasis di New Delhi untuk surat kabar AS The Wall Street Journal.

Daniel melakukan perjalanan ke Karachi, Pakistan dari New Delhi setelah serangan mematikan AS yang menyasar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001, ia diculik serta dibunuh pada awal 2002, bahkan pembunuhanya ditunjukkan dalam sebuah video, yang memperlihatkan kepalanya dipenggal. Video tersebut dikirim ke Kedutaan Besar AS sekitar satu bulan kemudian.

Atas pembunuhan Daniel Pearl pria bernama Ahmed Omar Saeed Sheikh dinyatakan bersalah. Pada awal tahun ini, Ia sebenarnya telah dibebaskan dari tuduhan pembunuhan, tapi tetap ditahan sementara karena adanya banding dari keluarga Daniel dan pemerintah, yang diputuskan oleh Mahkamah Agung Pakistan pada bulan September. itu memutuskan bahwa ia harus tetap ditahan selama sidang banding.

Namun pada hari Kamis, 24 Desember, Pengadilan Tinggi Sindh Pakistan memutuskan membebaskannya. Pada awal tahun ini pengadilan juga membatalkan hukuman mati Ahmed Omar, yang telah divonis hukuman mati sejak tahun 2002, bersama dengan tiga tersangka lainnya.

Dibatalkannya Keputusan tersebut memicu kemarahan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang mengatakan keputusan tersebut sebagai penghinaan.

Mahkamah Agung Pakistan akan melanjutkan sidang pada 5 Januari 2021.

2. Tahanan teroris Khalid Sheikh Mohammed mengaku sebagai pembunuh Daniel Pearl

Pengadilan Pakistan Bebaskan Terduga Pembunuh Jurnalis ASFoto Daniel Pearl jurnalis Wall Street Journal yang dibunuh ketika menyelidiki Al Qaeda di Pakistan pada tahun 2002. Sumber: facebook.com/Daniel Pearl Foundation

Melansir dari The Guardian, pembunuh Daniel Pearl justru mungkin dilakukan oleh orang lain yaitu Khalid Sheikh Mohammed, dalang dibalik serangan WTC 9/11, yang telah ditahan oleh AS di Teluk Guantanamo di Kuba.

Pada 2007, pejabat AS mengatakan bahwa Khalid yang disiksa secara sistematis setelah penangkapan di Pakistan pada 2003, telah mengakui sebagai pembunuh Daniel Pearl selama sidang militer di Guantanamo.

Melansir dari Daily Mail, Khalid yang berbicara dengan seorang psikolog Amerika mengaku telah memenggal kepala Pearl. Khalid bersama dengan empat orang lainnya yang terkait dengan peristiwa WTC 9/11 akan diadili di pengadilan militer Guantanamo pada Januari 2021. Mereka dituduh telah melakukan kejahatan perang terorisme dan hampir menewaskan 3.000 orang, dan akan menjadi yang pertama diadili, setelah hampir 20 tahun serangan di New York, Washington dan Pennsylvania.

Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Jurnalis, Politisi Meksiko Ditangkap 

3. Pihak berwenang dituduh menggunakan kesaksian palsu

Pengadilan Pakistan Bebaskan Terduga Pembunuh Jurnalis ASIlustrasi laporan Georgetown University mengenai pembunuhan Daniel Pearl. Sumber:unplash.com/Beatriz Pérez Moya

Melansir dari The Guardian, menurut hasil laporan 100 halaman dari penelitian beberapa tahun oleh staf dan mahasiswa di Universitas Georgetown, pihak berwenang Pakistan dianggap sengaja memakai kesaksian palsu dalam menuduh Ahmed Omar dan tiga orang lainnya sebagai pelaku pembunuhan Daniel.

“Meski keempatnya terlibat dalam rencana penculikan dan tentu saja bersalah, mereka tidak hadir saat Pearl dibunuh. Orang lain yang hadir dan benar-benar membantu dalam pemenggalan brutal tidak dituntut." Menurut laporan tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan pelaku pembunuhan melibatkan tiga kelompok yang pertama dipimpin oleh Ahmed Omar dalam penculikan, kedua yang melakukan penahanan di Karachi dan ketiga para tokoh senior al-Qaida, yang membunuh Daniel dan diputuskan oleh Saif al-Adel, seorang militan Mesir, namun saat itu kurang dikenal. Saif kini dianggap sebagai salah satu operator yang paling efektif di Al-Qaeda dan dianggap sebagai calon pemimpin mengantikan Ayman al-Zawahiri.

Hasil penyelidikan juga mengungkap bahwa AS mengenali pola urat tangan yang memenggal kepala Daniel, yang mirip dengan tangan Khalid. Mereka yang terlibat dalam kasus lolos dari pengadilan dan beberapa telah terbunuh dalam konflik dengan pihak berwenang Pakistan, satu telah mati oleh serangan empat pria tak dikenal dengan sepeda motor pada tahun 2009. Mereka yang menahan Daniel di penjara, termasuk satu yang berjaga selama eksekusinya tidak pernah diselidiki sepenuhnya oleh pihak berwajib Pakistan.

Meski hanya terlibat dalam penculikan Ahmed Omar tetap bersalah. Ahmed Omar pernah terlibat dengan kelompok pemberi bantuan selama perang Bosnia. Kemudian bergabung dengan kelompok militan Pakistan dan pernah dilatih beberapa bulan di Afghanistan, ia pernah dikirim ke India untuk menculik turis dalam menjamin pembebasan seorang militan senior, namun tertangkap oleh polisi dan ditahan, tetapi berhasil bebas ketika para ekstremis membajak sebuah pesawat Indian Airlines pada tahun 1999, dan dia kembali ke Pakistan.

Baca Juga: Pengadilan Slovakia Tambah Hukuman Pembunuh Jurnalis Kuciak

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya