Polisi Berlin Kecam Kekerasan Unjuk Rasa Hari Buruh

Jumlah massa jauh lebih banyak daripada tahun lalu

Berlin, IDN Times - Hari Buruh yang terjadi pada 1Mei biasanya menjadi hari para pekerja menyampaikan aspirasinya salah satunya dengan unjuk rasa. Demonstrasi yang terjadi setiap tahun ini juga terjadi di Berlin ibu kota Jerman.

Unjuk rasa di Jerman berlangsung rusuh masa dan polisi terlibat bentrok, para demonstran yang menyerang polisi dikecam oleh kepala polisi Berlin, Barbara Slowik pada hari Minggu, 2 Mei, dia menggambarkan tindakan massa yang menyerang polisi sebagai hal yang tidak bisa diterima, untuk mengamankan protes Berlin mengerahkan 5.600 petugas.

1. Kerusuhan mulai terjadi pada malam hari

Melansir dari DW, dalam unjuk rasa Hari Buruh di Berlin melibatkan hingga 30.000 orang, awalnya kegiatan demonstrasi itu berlangsung tanpa kekerasan, tapi ketika hari sudah malam ketegangan meningkat, ketika polisi menarik pengunjuk rasa sayap kiri keluar dari kerumunan karena tidak mematuhi peraturan kebersihan pandemik seperti jarak sosial.

Karena hal itu bentrokan besar terjadi, dengan para pengunjuk rasa melemparkan botol kaca dan batu ke arah polisi dan membakar tempat sampah dan palet kayu di jalan-jalan.

Salah satu lokasi kebakaran yaitu di pinggiran Neukolln, yang terjadi sesaat sebelum jam malam. Untuk memadamkan api di jalanan kota Berlin petugas pemadam kebakaran didatangkan, dan polisi membantu dengan menggunakan meriam air.

Dalam unjuk rasa di Berlin terdapat 8.000 massa saya kiri yang bergerak melalui Neukoelln dan Kreuzberg, yang sering menjadi bentrokan dalam beberapa dekade terakhir, berubah menjadi kekerasan.

2. 250 pengujuk rasa ditahan dan ada 50 polisi terluka

Baca Juga: Jerman: Aksi Kekerasan di RS, 4 Orang Tewas

Melansir dari Evening Standard, akibat kekerasan yang terjadi selama unjuk rasa Hari Buruh di Berlin ada 250 orang yang saat ini diamankan oleh petugas berwenang. Selama kerusuhan itu 50 petugas polisi terluka.

Wakil kepala serikat polisi ibu kota Jerman mengatakan, "Kami tidak memiliki jumlah akhir, tetapi mengenai lebih dari 50 rekan yang terluka dan lebih dari 250 penahanan, jelas bahwa kami jauh dari damai 1 Mei." Kelm mengutuk pelemparan botol dan batu serta pembakaran barikade di jalanan.

“Ini adalah tanda-tanda yang jelas bahwa ini bukan tentang ekspresi politik tetapi hak untuk berkumpul disalahgunakan untuk melakukan kejahatan berat. “Saat ini ada jam malam di sebagian besar wilayah Jerman karena tingginya jumlah infeksi virus korona. Tapi protes politik dan pertemuan keagamaan dibebaskan dari jam malam," kata Kelm.

3. Unjuk rasa juga melanda kota lainnya

Melansir dari Reuters, demonstrasi tersebut merupakan unjuk rasa Hari Buruh kedua sejak dimulainya pandemik virus corona. Jumlah massa yang jauh lebih tinggi daripada tahun lalu, meskipun persyaratan jarak sosial tetap berlaku.

Selain di Berlin unjuk rasa juga terjadi di beberapa kota Jerman lainnya, termasuk Hamburg dan Leipzig, meskipun ekonomi terbesar Eropa itu sedang bergulat dengan gelombang ketiga pandemik. COVID-19 di Jerman pada hari Minggu dikonfirmasi di meningkat sebanyak 16.290 kasus positif, yang membuat total jumlah menjadi sebanyak 3.416.822.

Protes yang berlangsung rusuh selama Hari Buruh  juga melanda ibu kota Eropa lainnya, terutama Paris, di ibu kota Prancis itu polisi melakukan 46 penangkapan ketika tempat sampah dibakar dan jendela bank dihancurkan.

Baca Juga: Intelijen Jerman Mulai Awasi Gerakan Anti-Lockdown

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya