Prancis Persiapkan Olimpiade 2024 Tanpa Melibatkan Pejabat Paris

Dua pejabat tinggi di Paris tidak diundang

Jakarta, IDN Times - Paris, ibu kota Prancis, akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2024. Untuk mempersiapkan hal tersebut, Presiden Emmanuel Macron pada Senin (25/7/2022) mengadakan pertemuan dengan para menteri. Macron juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach.

Pada Senin, juga diumumkan slogan resmi dari Olimpiade Paris, yaitu “Games Wide Open", yang berarti “Kompetisi Terbuka Lebar". Acara akan berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Pembukaan Olimpiade itu akan diadakan di Sungai Seine di Paris.

1. Pejabat kota Paris tidak ikut dalam pertemuan

Prancis Persiapkan Olimpiade 2024 Tanpa Melibatkan Pejabat ParisPotret kota Paris. (Unsplash.com/Alexander Kagan)

Melansir France 24, pertemuan diadakan di Istana Elysee dan dihadiri oleh menteri-menteri kunci pemerintah, seperti Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dan Menteri Olahraga Amelie Oudea-Castera.

Seorang pejabat kepresidenan menyampaikam bahwa pertemuan itu akan menjadi kesempatan bagi para menteri untuk mencatat kelemahan dalam persiapan Olimpiade.

"Idenya adalah untuk mengetahui kalender dan tahapan selanjutnya," tambah pejabat itu.

Namun, dalam pertemuan itu pejabat Paris, seperti Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, dan Presiden Dewan Regional le-de-France, Valerie Pecresse, tidak diundang dalam pertemuan.

Keduanya merupakan kandidat yang gagal dalam pemilihan presiden pada April lalu, dan mereka pada Jumat telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengeluhkan tidak diikutsertakan dalam pertemuan.

Komite Penyelenggara Olimpiade Paris (COJO) mempersiapkan anggaran hingga 4 miliar euro (Rp61,3 triliun). Anggaran telah terkena dampak akibat inflasi yang meningkat, tapi sejauh ini sponsor telah terjamin untuk menutup kesenjangan anggaran.

Baca Juga: Hadapi Inflasi, Prancis Bakal Kucurkan Sederet Bansos Ini

2. Pembukaan akan berlangsung di sepanjang Sungai Seine di Paris

Prancis Persiapkan Olimpiade 2024 Tanpa Melibatkan Pejabat ParisSungai Seine di Paris. (Unsplash.com/Joe deSousa)

Melansir Associated Press, pembukaan Olimpiade Paris 2024 tidak akan seperti upacara pembukaan biasanya yang dilakukan di stadion. Pembukaan kali ini direncanakan berlangsung di sepanjang Sungai Seine, yang membelah ibu kota Prancis.

Dalam acara itu akan dikerahkan perahu untuk mengangkut 10.500 atlet dan ditonton oleh setidaknya 600 ribu orang, kebanyakan dari mereka akan menonton secara gratis. Upacara pembukaan itu disebut akan menjadi pembukaan terbesar dalam sejarah Olimpiade. Namun, ada saran agar jumlah penonton saat pembukaan dikurangi. 

Tony Estanguet, ketua penyelenggara Olimpiade Paris, menyampaikan bahwa Macron, Darmanin, dan kepala polisi Paris menegaskan kembali dukungan total untuk penyelenggaraan acara di Sungai Seine.

Penyelanggara merencanakan acara olahraga itu secara keseluruhan untuk menjual 10 juta tiket. Harga untuk semua pertandingan olahraga akan dibandrol dari 24 euro (Rp367 ribu) dan semua tiket hanya akan dijual secara digital, untuk mengurangi penipuan.

Slogan resmi Olimpiade Paris 2024 diharapkan dapat mencerminkan keinginan penyelenggara untuk membuat pertandingan dapat diakses semua pihak dan menggunakannya untuk menerima banyak hal, dengan penekanan pada hak-hak LGBTQ, kesetaraan gender, dan hak-hak penyandang disabilitas.

"'Permainan terbuka lebar benar-benar menjadi motivasi kami sejak awal. Ini adalah slogan sederhana yang mengatakan dengan tepat apa yang penting bagi kami," kata Estanguet.

3. Masalah keamanan

Prancis Persiapkan Olimpiade 2024 Tanpa Melibatkan Pejabat ParisIlustrasi petugas kepolisian di Paris. (Unsplash.com/Paul MARSAN)

Keamanan Olimpiade Paris akan menjadi isu penting, karena kota itu sebelumnya menjadi tuan rumah final Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid pada 28 Mei. Petugas keamanan dalam pertandingan sepak bola itu dilaporkan melakukan tindakan yang kejam kepada penonton.

Pertandingan olahraga di Paris tidak hanya dijaga oleh pasukan keamanan Prancis, dibantu juga oleh lebih dari 20 ribu petugas keamanan swasta.

Badan audit utama Prancis, Cour des Comptes, dalam sebuah laporan memperingatkan pentingnya untuk mempercepat persiapan dalam menghadapi tantangan penanganan keamanan yang dianggap cukup besar.

"Definisi kebutuhan keamanan yang lebih tepat menjadi mendesak," kata laporan itu.

Baca Juga: China Puji Kontribusi Prancis sebagai Penjaga Perdamaian di Eropa

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya