Presiden Tanzania, John Magufuli Meninggal di Usia 61 Tahun

Magufuli menjabat sebagai presiden sejak 2015

Dodoma, IDN Times - Presiden Tanzania John Magufuli meninggal pada usia 61 tahun. Kepergian Magufuli disampaikan oleh Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan pada Rabu, 17 Maret. Sebelum dinyatakan meninggal Magufuli telah menghilang dari hadapan publik sejak akhir Februari yang menimbulkan berbagai rumor mengenai dirinya.

Magufuli yang menjabat sebagai presiden sejak 2015 pada tahun lalu telah bersikap berbeda dari kebanyakan negara terhadap penanganan virus corona.

1. Meninggal karena penyakit jantung

Melansir dari Reuters, Wakil Presiden Hassan pada hari Rabu megumumkan kematian Presiden Magufuli melalui stasiun televisi negara TBC. “Warga Tanzania yang terkasih, sangat menyedihkan mengumumkan bahwa hari ini 17 Maret 2021 sekitar pukul 6 sore. kami kehilangan pemimpin pemberani kami, Presiden John Magufuli yang meninggal karena penyakit jantung di rumah sakit Mzena di Dar es Salaam tempat dia mendapatkan perawatan."

Hassan mengatakan Magufuli dirawat pada 6 Maret di Institut Jantung Jakaya Kikwete karena masalah jantung selama sehari. Seminggu kemudian dia kembali dilarikan ke rumah sakit Mzena di mana dia mendapatkan perawatan di bawah pengawasan dokter dari institut jantung. Magufuli adalah presiden pertama Tanzania yang meninggal saat menjabat dan Tanzania akan berkabung selama 14 hari dengan mengibarkan benderang setengah tiang dan media negara akan menyiarkan lagu-lagu sedih dan religius.

Magufuli yang terakhir terlihat di depan umum pada 27 Februari telah absen dari hadapan publik sejak itu yang memicu rumor bahwa ia terjangkit COVID-19, namun hal itu dibantah para pejabat pada 12 Maret, dengan menyampaikan bahwa Magufuli jatuh sakit dan pada hari Senin wakil presiden mendesak rakyat Tanzania untuk tidak mendengarkan rumor dari luar negeri.

Tundu Lissu, saingan utama Magufuli dalam pemilihan Oktober tahun lalu menyampaikan bahwa Magufuli telah diterbangkan ke Kenya untuk pengobatan COVID-19 dan kemudian pindah ke India dalam keadaan koma.

Setelah kematian diumumkan, pemimpin oposisi Zitto Kabwe mengatakan dia telah berbicara dengan Wakil Presiden Hassan untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Magufuli. “Bangsa akan mengingat dia atas kontribusinya bagi pembangunan negara kita,” kata Kabwe dalam sebuah pernyataan di Twitter.

Dengan meninggalnya Magufuli berdasarkan konstitusi Tanzania jabatan presiden yang kosong akan diambil alih oleh Wakil Presiden Hassan yang membuatnya menjadi presiden wanita pertama Tanzania.

Baca Juga: Tanzania dan Burundi Sebut Tidak Butuh Vaksin COVID-19

2. Pandangan terhadap COVID-19

Presiden Tanzania, John Magufuli Meninggal di Usia 61 TahunIlustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir dar Al Jazeera, Magufuli sempat membuat heboh pada tahun lalu dengan dirinya yang bersikap berbeda dengan kebanyakan pemimpin negara lainnya terkait COVID-19. Magufuli meminta warga Tanzania untuk berdoa, menghirup uap, dan menggunakan pengobatan lokal untuk melindungi diri dari COVID-19.

Dalam kepemimpinan Magufuli, Tanzania berhenti merilis jumlah kasus virus  tersebut pada April 2020, beberapa minggu sebelum Magufuli menyatakan pada Juni bahwa negara itu bebas virus corona karena intervensi ilahi.

Selama menangani pandemik Magufuli menolak menggunakan masker dan tidak melakukan pembatasan aktivitas untuk warganya. Dia juga mengecam kehadiran vaksin sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk mengambil kekayaan Afrika. Namun, seminggu sebelum dia terakhir terlihat, Magufuli mengakui virus itu masih beredar, setelah wakil presiden semi-otonom Zanzibar dinyatakan meninggal karena COVID-19.

Sikap Magufuli terhadap COVID-19 dianggap para pengamat mungkin telah berkontribusi pada banyak kematian yang tidak diketahui.

3. Kepemimpinan John Magufuli

Presiden Tanzania, John Magufuli Meninggal di Usia 61 TahunJohn Magufuli mulai menjabat sebagai presiden sejak 2015. Sumber:twitter.com/@RealHauleGluck

Melansir dari BBC, karier politik Magufuli dimulai dengan menjadi anggota parlemen pada 1995. Setelah menjadi anggota parlemen, kemudian menjadi menteri pekerja karena berhasil membangun jalan dia mendapat julukan "buldoser". Pada 2015 mencalonkan diri sebagai presiden dari kandidat partai Chama Cha Mapinduzi (CCM) dan menang dengan 58 persen suara. Pada 2020 kembali mencalonkan diri dan kembali menang dengan meraih 84 persen suara, tetapi dianggap telah berbuat curang.

Pada hari pertama menjabat dia meyampaikan tidak akan mentolerir pegawai negara yang tidak bekerja. Magufuli yang dianggap sebagai pelawan koruptor telah membersihkan ribuan "pekerja hantu", yang pada dasarnya karyawan yang tidak ada, dan memecat pejabat yang dianggap korup atau bekerja buruk, terkadang disiarkan melalui televisi. Magufuli juga membatalkan perayaan kemederkaan Tanzania untuk pertama kalinya dalam 54 tahun karena dianggap boros. Sebaliknya, dia memerintahkan pembersihan publik, dia memungut sampah di luar Gedung Negara. Demi menghemat anggaran dia juga melarang semua perjalanan luar negeri untuk pegawai negeri.

Setelah hampir dua bulan menjabat tayangan parlemen dihentikan dengan alasan menghemat biaya, yang ditentang oposisi dan menimbulkan protes. Pemerintah Magufuli pada 2017 menahan Nay wa Mitego, seorang rapper dengan tuduhan menghina presiden dan memfitnah pemerintah karena lagunya, namun esoknya dibebaskan.

Pemerintahan Magufuli terus mengeluarkan arahan yang berani dan tidak biasa, memperkenalkan undang-undang baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dari perusahaan pertambangan multinasional. Lalu ada upaya untuk membatalkan ketentuan bahwa siswi yang hamil dikeluarkan dari sekolahnya. Pada 2018 mengeluarkan undang-undang untuk menghukum siapa pun yang mempertanyakan statistik resmi, menjadikan negara satu-satunya penjaga data.

Dalam pemerintahan Magufuli pembangunan Tanzania meningkat dan muncul beberapa proyek infrastruktur besar seperti pembuatan kereta api, perluasan jalan raya utama, dan pembangunan angkutan bus cepat di kota ekonomi Dar es Salaam. Dia juga meningkatkan produksi listrik ke jaringan yang mengurangi kebutuhan penjatahan listrik dan menghidupkan kembali maskapai penerbangan nasional milik negara, Tanzania Air.

Dalam memimpin Magufuli dianggap terinspirasi oleh presiden pertama Tanzania, Mwalimu Julius Nyerere, yang selalu sangat independen dan menjauh dari Barat.

Baca Juga: Tanzania Belum Ada Rencana Vaksinasi COVID-19

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya