Pria Ini Tembaki Bar Tempat Nongkrongnya LGBT Slovakia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang pria di Slovakia melancarkan aksi penembakan pada Rabu (13/10/2022) malam. Serangan itu menewaskan dua pria dan melukai seorang wanita. Belum diketahui motif dibalik serangan tersbut.
Serangan bersenjata itu terjadi di dekat sebuah bar, yang merupakan tempat populer bagi komunitas LGBTQ lokal di pusat ibu kota Bratislava.
1. Pelaku telah tewas
Melansir BBC, aksi penembakan terjadi tak lama setelah pukul 19:00 waktu setempat, yang memicu polisi memburu pelaku.
Esok paginya polisi meyakinkan publik bahwa tidak ada risiko penembakan lebih lanjut dari pelaku yang sama, setelah pelaku ditemukan tewas. Belum ada keterangan penyebab penembak meninggal.
Penembak, yang masih muda itu, diidentifikasi sebagai putra mantan kandidat partai politik sayap kanan. Pihak berwenang belum menentukan motif di balik penembakan itu. Namun, serangan telah dikaitkan dengan aksi kejahatan rasial.
Pelaku dilaporkan telah mengunggah sebuah pesan di Twitter yang menunjukkan kebencian terhadap orang Yahudi dan LGBTQ. Akun tersebut telah diblokir pada hari Kamis (14/10/2022).
Korban terluka diyakini sebagai karyawan bar dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Universitas Comenius di Bratislava memberi tahu bahwa salah satu dari dua korban adalah seorang mahasiswa.
Baca Juga: Aktivis LGBT Rusia yang Bagikan Ilustrasi Vagina Dibebaskan Pengadilan
2. Kecaman terhadap serangan
Editor’s picks
Melansir Associated Press, Presiden Zuzana Caputova dan Perdana Menteri Eduard Heger mengutuk pembunuhan itu dan mengaitkannya dengan kejahatan rasial. Kedua pejabat itu juga menyampaikan belasungkawa kepada kerabat korban.
"Ketika saya mengatakan bahwa Slovakia adalah negara yang bebas dan demokratis, saya bersungguh-sungguh. Tidak dapat diterima bahwa siapa pun harus takut dengan cara hidup mereka. Tidak ada bentuk ekstremisme yang dapat diterima," kata Heger.
“Kita harus bersama-sama mengatasi kebencian dan kejahatan,” kata Caputova.
Organisasi LGBT Slovakia mengungkapkan keterkejutan mereka atas kasus penembakan yang jarang terjadi.
"Rasa sakitnya tak tertahankan," tulis kelompok itu dalam sebuah unggahan di media sosial.
3. Politisi diminta berhati-hati dalam membicarakan minoritas LGBT
Caputova dan Heger meminta para politisi untuk lebih hati-hati dalam memilih kata-kata mereka ketika berbicara tentang minoritas. Beberapa politisi, termasuk dari koalisi yang berkuasa, sebelumnya telah membuat komentar yang menyudutkan LGBTQ.
“Saya terus mengatakan selama 3 tahun bahwa kata-kata juga merupakan senjata. Bahwa kami para politisi bertanggung jawab atas setiap kata yang kami ucapkan. Tapi begitu banyak orang di sini dengan kejam mengisi ruang dengan kebencian," kata Caputova.
Tidaka seperti kebanyakan negara Uni Eropa lainnya, Slovakia masih cenderung menentang kehadiran LGBT dan di negara itu pernikahan sesama jenis tidak diizinkan.
Menteri Dalam Negeri, Roman Mikulec, mengatakan bahwa serangan terjadi di sebuah tempat minoritas LGBTQ biasa bertemu dan mencari keselamatan.
“Setiap demonstrasi ekstremisme terhadap minoritas ini atau minoritas lainnya tidak dapat diterima dan tidak memiliki tempat di masyarakat kita,” kata Mikulec.
Baca Juga: PM Slovakia Sebut Krisis Energi Akan Membunuh Ekonomi Negaranya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.