Remaja di Swedia Tembak Mati 44 Orang di Pusat Perbelanjaan

Polisi meyakini kasus ini adalah perang antargeng

Jakarta, IDN Times - Penembakan terjadi di pusat perbelanjaan Emporia di kota Malmo, Swedia pada Jumat (19/8/2022). Pelaku penembakan adalah seorang remaja laki-laki yang kini telah ditangkap kepolisian. Kasus penembakan ini diyakini polisi terkait dengan konflik antargeng.

Sekitar 20 suara tembakan dilaporkan terdengar dalam penembakan itu. Dalam insiden tersebut seorang pria tewas ditembak dan seorang wanita terluka dan telah dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Swedia Ekstradisi Pria Turki usai Kesepakatan NATO

1. Polisi menilai sudah tidak ada bahaya lagi

Remaja di Swedia Tembak Mati 44 Orang di Pusat PerbelanjaanIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir Reuters, menanggapi insiden penembakan itu kepolisian dalam pernyataannya menyampaikan bahwa sudah tidak ada ancaman lagi terhadap masyarakat. "Bahaya langsung bagi publik dinilai sudah berakhir. Saat ini, insiden itu dianggap terkait dengan lingkungan kriminal."

Polisi telah melakukan penyelidikan di tempat kejadian, menanyai saksi dan memeriksa materi dari kamera pengawas. Sebelumnya, polisi memberitahu bahwa mereka telah menutup daerah itu dan meminta masyarakat untuk sementara menghindari pergi ke pusat perbelanjaan.

Perwakilan dari kepolisian dan kota Malmo akan menggelar konferensi pers pada Sabtu pagi untuk memberikan keterangan lebih lanjut atas insiden ini.

Baca Juga: Swedia Hukum Mantan Petugas Penjara Iran Seumur Hidup

2. Kasus pembunuhan senjata di Swedia salah satu yang tertinggi di Eropa

Remaja di Swedia Tembak Mati 44 Orang di Pusat PerbelanjaanIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Swedia memiliki salah satu tingkat pembunuhan senjata tertinggi di Eropa. Menurut laporan pemerintah pada tahun lalu menunjukkan bahwa empat dari satu juta penduduk tewas dalam penembakan setiap tahun di Swedia. Untuk Eropa rata-rata adalah 1,6 orang per satu juta penduduk.

Tingginya kasus penembakan di Swedia telah dikaitkan dengan kekerasan geng. Laporan polisi menunjukkan sepanjang tahun ini, 44 orang telah ditembak mati di Swedia, hampir semuanya terkait dengan dugaan kejahatan geng. Pada tahun lalau ada 46 kematian akibat penembakan.

Kasus penembakan telah dikaitkan dengan integrasi imigran yang buruk, kesenjangan yang melebar antara kaya dan miskin, dan meningkatnya penggunaan narkoba. Mattias Forssten, kepala polisi Orebro menyampaikan di kota itu saat ini ada lebih banyak geng dan lebih kejam dari sebelumnya.

"Di mana mungkin 10 tahun lalu mereka memukuli seseorang, mereka kemudian saling menembak di kaki. Sekarang mereka saling menembak di kepala," kata Forssten.

Baca Juga: Perempuan Tewas Ditikam dalam Festival Politik di Swedia

3. Publik Swedia memiliki perhatian lebih terhadap kekerasan geng

Remaja di Swedia Tembak Mati 44 Orang di Pusat PerbelanjaanBendera Swedia. (Unsplash.com/Mark König)

Melansir BBC, kasus penembakan terbaru ini terjadi saat Swedia sedang bersiap untuk melaksanakan pemilihan umum pada bulan depan, di mana kekerasan geng telah menjadi perhatian utama masyarakat.

Lembaga Masyarakat, Opini, dan Media Universitas Gothenburg dari hasil pengumpulan data menyampaikan masalah tersebut menjadi sangat penting bagi pemilih Swedia, dengan 41 persen dari mereka menyampaikan bahwa kekerasan kejahatan adalah perhatian terbesar mereka.

Tingginya kekerasan terkait senjata diperkirakan akan menjadi masalah bagi suara untuk Sosial Demokrat yang berkuasa. Selama delapan tahun memimpin pemerintahan, Sosial Demokrat dianggap gagal menghentikan peningkatan kejahatan geng.

Partai tersebut menyampaikan pemerintah memiliki langkah-langkah tambahan untuk mengatasi geng-geng kriminal serta perluasan bantuan kepolisian dalam mengatasi masalah tersebut.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya