Rusia Akan Kirim Rudal Nuklir ke Belarus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan rencananya untuk mengirim sistem rudal Iskander-M, yang memiliki kemampuan nuklir, ke sekutu dekatnya di Belarus.
Pemberitahuan ini disampaikan Putin dalam pertemuannya dengan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, di St Petersburg. Kala itu, Lukashenko meminta bantuan senjata ke militer.
1. Rudal memiliki jangkauan hingga 500 kilometer
Melansir DW, Putin menyampaikan bahwa pengiriman sistem rudal Iskander-M ke Belarus akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Putin memberitahu rudal itu dapat menggunakan rudal balistik atau rudal jelajah, baik itu tipe konvensional maupun nuklir.
Iskander-M merupakan sistem rudal dengan dua peluru kendali dan memiliki daya jangkau hingga 500 kilometer. Senjata militer buatan Rusia ini diberi nama "SS-26 Stone" oleh NATO, yang menggantikan rudal "Scud" pada era Uni Soviet.
Lukashenko, pada bulan lalu, menyampaikan bahwa negaranya telah membeli rudal berkemampuan nuklir Iskander dan sistem rudal S-400 dari Rusia.
Sekutu dekat Rusia ini juga meminta bantuan membuat pesawat militer mereka memiliki kemampuan nuklir. Putin menanggapi permintaan itu dengan menjajikan untuk meningkatkan kemampuan jet tempur Su-25, agar dapat membawa senjata nuklir. Dia menjelaskan bahwa peningkatan kemampuan ini akan dilakukan di pabrik pesawat di Rusia dan akan memberikan pelatihan terhadap pilot.
Pengiriman senjata ini akan dibahas lebih lanjut oleh menteri pertahanan kedua negara.
Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Hunian Warga Sipil di Ibu Kota Ukraina
2. Presiden Belarus mengecam blokade transit barang Rusia
Editor’s picks
Melansir Reuters, dalam pertemuan dengan Putin di St Petersburg, Lukashenko mengecam tindakan memblokir transit barang ke Kaliningrad, sebuah wilayah eksklave Rusia, yang terletak di antara negara Lithuania dan Polandia. Tindakan mencegah barang Rusia transit itu dianggap Lukashenko sebagai kebijakan agresif, konfrontatif, dan menjijikkan.
Dalam seminggu terakhir, Lithuania telah mencegah transit barang-barang Rusia yang dikenai sanksi oleh Eropa yang menuju Kaliningrad, dengan melintasi wilayahnya.
Rusia menyebut tindakan tersebut sebagai blokade, tapi Lithuania mengatakan hal itu hanya memengaruhi 1 persen dari transit barang normal di rute tersebut dan menolak untuk pembicaraan lebih lanjut dengan Rusia.
Ketegangan antara Rusia dan Barat telah meningkat sejak invasi militer ke Ukraina. Langkah Rusia telah memicu sanksi dari Barat dan sekutunya.
3. Rusia telah menguasai Severodonetsk
Melansir BBC, pemberitahuan Putin ini datang di hari yang sama saat Ukraina memberitahu bahwa pasukan Moskow telah menguasai kota Severodonetsk, yang membuat Rusia menguasai hampir semua wilayah di Luhansk dan sebagian besar di Donetsk.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam berjanji menjajikan untuk merebut kembali semua kota Ukraina yang saat ini dikuasai pasukan Rusia.
Pejabat Ukraina menyampaikan bahwa Rusia telah meluncurkan serangan rudal ke wilayah utara dan barat Ukraina, yang menyebabkan tiga orang tewas dan mungkin banyak orang yang tertimpa reruntuhan. Rudal itu beberapa di antaranya ditembakkan dari Belarus, yang diklaim Ukraina sebagai upaya untuk menarik Belarus terlibat dalam perang.
Belarus adalah aliansi dekat Rusia, yang telah memberikan dukungan logistik bagi pasukan Rusia, tapi tidak mengerahkan tentaranya ikut dalam perang.
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Harga Batu Bara hingga Nyaris US$400 per Ton
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.