Rusia Tangkap Jurnalisnya yang Menentang Invasi Ukraina

Beberapa hari sebelumnya telah mengkritik Vladimir Putin

Jakarta, IDN Times - Wartawan Rusia yang menentang invasi ke Ukraina, Marina Ovsyannikova, telah ditahan oleh Moskow pada Minggu (17/7/2022). 

Penahanan itu telah dikonfirmasi oleh pengacaranya. Ovsyannikova, melalui media sosial, juga memberitahu bahwa dia telah ditangkap oleh polisi.

1. Ditahan di kantor polisi di Moskow

Rusia Tangkap Jurnalisnya yang Menentang Invasi UkrainaIlustrasi ditangkap. (Unsplash.com/niu niu)

Melansir DW, pengacara Ovsyannikova, Dmitri Zakhvatov, mengonfirmasi penangkapan kliennya kepada media pemerintah. Namun, Zakhvatov menyampaikan bahwa dia tidak mengetahui kliennya ditahan di mana.

"Saya berasumsi bahwa itu terkait satu atau lain hal dengan tindakan protesnya," kata dia.

Akun Telegram yang terkait dengan Ovsyannikova juga telah mengonfirmasi penahanan itu, tapi menyampaikan tidak memiliki informasi mengenai keberadaannya.

Berdasarkan unggahan di Instagram Ovsyannikova, dia dibawah ke kantor polisi di distrik Krasnoselsky di Moskow. Jurnalis itu juga menyampaikan bahwa penahanan ini karena dukungannya terhadap politisi oposisi Ilya Yashin, yang ditahan karena dituduh menyebarkan informasi palsu tentang militer Rusia.

Foto-foto yang diunggah di akun Instagram milik Ovsyannikova menunjukkan bahwa dia dibawa pergi oleh petugas polisi dengan sebuah mobil.

Baca Juga: Media Swiss Unggah Potret Putin Bak Badut, Rusia: Cocoknya Zelenskyy!

2. Menentang invasi Rusia

Rusia Tangkap Jurnalisnya yang Menentang Invasi UkrainaMarina Ovsyannikova saat memegang poster yang menentang perang di Ukraina. (Instagtam.com/ovsiannikova6219)

Melansir RFE/RL, Ovsyannikova dikenal setelah aksinya pada 14 Maret di sebuah acara berita di Channel One Rusia, ketika masuk ke program televisi dengan poster bertuliskan hentikan perang. 

Karena aksi protes itu dianggap ilegal, Ovsyannikova sempat ditahan dan diperintahkan pengadilan membayar denda sebesar 30 ribu rubel Rusia (Rp7,8 juta). 

Setelah protes yang membuatnya populer, wartawan itu meninggalkan Rusia dan bekerja untuk Die Welt selama tiga bulan. Dia diketahui sempat berkunjung ke Ukraina. Pada awal Juli, Ovsyannikova memberitahu bahwa dia akan pulang ke Rusia untuk menyelesaikan perselisihan tentang hak asuh anak-anaknya.

Ovsyannikova, sebelum penangkapannya pada 15 Juli, melakukan protes terhadap pemerintah Rusia di dekat Kremlin dengan membawa poster bertuliskan, "Putin adalah seorang pembunuh, tentaranya adalah fasis". Di poster itu terdapat foto anak-anak yang terbunuh akibat perang di Ukraina.

3. Politikus oposisi ditahan karena menentang serangan ke Ukraina

Rusia Tangkap Jurnalisnya yang Menentang Invasi UkrainaIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Kremlin telah meningkatkan tindakan penahanan dan penuntutan terhadap jurnalis, aktivis, dan pihak lainnya yang menentang keputusan menyerang Ukraina. Invasi militer itu disebut Kremlin sebagai operasi khusus dan bukan perang.

Yashin, yang didukung Ovsyannikova, merupakan kritikus Kremlin yang blak-blakan dan salah satu dari sedikit politikus oposisi terkemuka yang masih berada di Rusia setelah penahanan terhadap tokoh oposisi terkemuka lainnya, termasuk Alexei Navalny dan orang-orang yang menentang invasi Rusia.

Kritikan Yashin terhadap pemerintah Rusia telah membuatnya dijatuhi denda sebanyak empat kali, hanya dalam beberapa pekan terakhir. Denda itu atas tuduhan menyebarkan informasi yang mendiskreditkan militer Rusia dalam aksinya menentang serangan ke Ukraina.

Yashin, pada bulan lalu setelah ditangkap, menyampaikan bahwa dia kemungkinan akan dipidana. Yashin juga mengatakan bahwa pihak berwenang berusaha memaksanya untuk meninggalkan Rusia, tapi dia menolak permintaan itu.

Baca Juga: Ukraina Serang Balik Rusia Pakai Senjata dan Rudal Pemberian Barat

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya