Sebanyak 100.306 Warga AS Meninggal Akibat Overdosis Hingga April 2021

Ada peningkatan pemakaian obat sintetis

Jakarta, IDN Times - Centers for Disease Control (CDC) pada Rabu (17/11/2021) merilis data kematian akibat overdosis obat di Amerika Serikat (AS). Data CDC menunjukkan, selama periode 12 bulan terakhir sejak April 2021, kematian akibat overdosis mencapai 100.306 kasus.

Angka di atas tercatat sebagai jumlah tertinggi di AS, meningkat 28,5 persen dibandingkan periode sebelumnya yang mencatatkan 78.056 kematian.

1. Ada 64 persen kematian akibat overdosis opioid sintetis

Sebanyak 100.306 Warga AS Meninggal Akibat Overdosis Hingga April 2021Ilustrasi kematian akibat overdosis. (Pixabay.com/HASTYWORDS)

Melansir CNN, kematian akibat overdosis didominasi pemakaian opioid sintetis, terutama fentanil, menyebabkan hampir dua pertiga kematian atau 64 persen. Jumlah itu naik 49 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba AS, Nora Volkow, mengatakan krisis ini muncul karena banyaknya peredaran obat-obatan yang lebih berbahaya dengan harga yang jauh lebih rendah. Volkow menambahkan, salah satunya adalah fentanil yang memiliki efek lebih kuat dan bekerja lebih cepat daripada opioid alami.

Peningkatan penggunaan obat sintetis telah menarik perhatian para ahli sebelum pandemik COVID-19, tapi pandemik telah memperburuk masalah. Menurut Volkow, perjalanan internasional yang terbatas memicu peningkatan peredaran obat-obatan terlarang dengan bahan sintentis, karena lebih mudah dibuat dan lebih mudah diselundupkan.

Pada tahun ini, AS telah menyita fentanil ilegal yang diperkirakan cukup untuk membuat setiap orang di Negeri Paman Sam mengalami kecanduan yang mematikan. Tren pemakaian fentanil populer di wilayah Pantai Timur dan metamfetamin populer di wilayah Pantai Barat.

Pada periode yang sama, kematian overdosis akibat sabu-sabu dan psikostimulan meningkat signifikan, naik 48 persen dibandingkan periode sebelumnya, menyumbang lebih dari seperempat dari semua kematian overdosis.

Kematian akibat kokain dan obat pereda nyeri juga meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya, tapi tidak meningkat secara drastis.

Baca Juga: 5 Efek Samping dari Overdosis Vitamin C, Malah Bikin Sakit!

2. Kasus overdosis meningkat di 46 negara bagian AS

BBC melaporkan, kasus overdosis di AS telah meningkat hampir di semua negara bagian, dari 50 negara bagian hanya empat yang tidak mengalami peningkatan. Peningkatan akibat overdosis di AS paling banyak terjadi di Vermont,  meningkat 70 persen menjadi 209 kematian, diikuti Virginia Barat meningkat 62 persen, dan Kentucky meningkat 55 persen.

Jumlah kematian akibat overdosis obat di AS lebih banyak dari kematian akibat kecelakaan mobil, kekerasan senjata api, dan flu.

Katherine Keyes, ahli penyalahgunaan narkoba di Universitas Columbia, mengatakan selama beberapa tahun terakhir kematian akibat overdosis telah meningkat, yang semakin bertambah akibat pandemik. Peningkatan kematian, menurut Keyes, salah satunya disebabkan penurunan akses ke layanan untuk mencegah overdosis, pengurangan dampak buruk, pengobatan, dan pemulihan.

Direktur di Pusat Promosi Kesehatan Masyarakat Lerner di Universitas Syracuse, Shannon Monnat, menjelaskan bahwa kematian akibat overdosis di AS merupakan tragedi yang dapat dicegah. Monnat mengingatkan, setelah pandemik selesai overdosis kemungkinan akan terus meningkat, dia menyerukan krisis harus diatasi dari berbagai sisi.

Monnat menambahkan, solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan uji fentanil dan pengawasan penggunaan, yang membuat pengguna dapat dipantau dan terhubung ke layanan pemulihan dan perawatan kesehatan.

Namun, Monnat mengatakan, peningkatan penggunaan narkoba selama 20 hingga 30 tahun banyak terpengaruh oleh gejala dari masalah sosial dan ekonomi. Karena itu, dia meminta perlunya mengatasi determinan sosial dan ekonomi jangka panjang yang menjadi dasar krisis.

3. Gedung Putih mudahkan akses obat untuk melawan kecanduan opioid

Sebanyak 100.306 Warga AS Meninggal Akibat Overdosis Hingga April 2021Gedung Putih. (Unsplash.com/René DeAnda)

Dalam suatu pernyataan, Presiden AS Joe Biden menanggapi kasus kematian overdosis di negaranya. Dia berjanji akan melakukan segala cara untuk memerangi kecanduan dan overdosis epidemik narkoba, termasuk dengan upaya memperluas akses ke layanan kesehatan, dikutip dari Al Jazeera.

Pada bulan lalu, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS merilis rencana pemerintah dalam memerangi overdosis, yang mencakup langkah-langkah untuk mengatasi penyalahgunaan opioid dan menghilangkan hambatan perawatan, serta dukungan pemulihan dan pengurangan dampak buruk.

Kantor Kebijakan Pengawasan Narkoba Nasional Gedung Putih telah merilis draf regulasi, yang akan memudahkan bagi negara bagian untuk meloloskan undang-undang mereka sendiri dalam meningkatkan akses ke nalokson, sebuah obat yang membantu mengatasi kecanduan opioid.

Direktur inisiatif pencegahan dan pengobatan penggunaan zat Pew Charitable Trusts, Beth Connolly, mengatakan sudah ada bukti yang jelas menunjukkan penggunaan obat-obatan untuk mengobati gangguan kecanduan opioid dapat menyelamatkan nyawa.

Baca Juga: 8 Perawat Jerman Dilaporkan Overdosis Vaksin COVID-19

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya