Skandal Korupsi Minyak Venezuela Seret 10 Pejabat dan 11 Pengusaha

Disebut sebagai salah satu plot korupsi paling mengerikan

Jakarta, IDN Times - Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab, akhir pekan lalu, telah menangkap 21 orang terkait korupsi yang melibatkan penjualan minyak Petroleos de Venezuela SA (PDVSA). Mereka yang ditangkap terdiri dari 10 pejabat dan 11 pengusaha.

Semua orang didakwa atas perampasan atau pengalihan aset publik, pencucian uang, dan asosiasi kriminal. Pejabat yang terlibat kemungkinan akan menghadapi tambahan pengkhianatan terhadap negara.

1. Hasil penjualan minyak tidak dibayar

Skandal Korupsi Minyak Venezuela Seret 10 Pejabat dan 11 PengusahaIlustrasi industri minyak. (Pexels.com/Kayden)

Venezuela telah memulai penyelidikan korupsi tersebut pada Oktober, yang fokus pada perusahaan minyak negara PDVSA, entitas pemerintah yang mengawasi operasi mata uang kripto, dan lembaga peradilan.

"Kita berbicara tentang salah satu plot paling mengerikan dalam beberapa tahun terakhir, yang melibatkan pejabat, pengusaha yang diuntungkan dari korupsi dan anak muda, termasuk yang disebut mafia wanita, yang berpartisipasi dalam korupsi dan pencucian uang," kata Saab, dilansir Reuters.

Saab mengatakan, entitas yang mengawasi penggunaan mata uang kripto untuk transaksi resmi ditugaskan untuk menjual minyak tanpa kontrol administratif. Dia menambahkan bahwa banyak pembeli tidak membayar minyak tersebut.

PDVSA sejak 2020 telah mengakumulasi 21,2 miliar dolar AS (Rp321,5 trilun) piutang usaha, termasuk 3,6 miliar AS (Rp54,5 triliun) yang diperkirakan tidak akan dibayar. Piutang itu melibatkan lusinan perantara yang kurang dikenal untuk mengekspor minyaknya di bawah sanksi Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Guru di Venezuela Tuntut Kenaikan Gaji di Tengah Inflasi Tinggi

2. Sebanyak 31 kasus korupsi di industri minyak telah diselidiki

Skandal Korupsi Minyak Venezuela Seret 10 Pejabat dan 11 PengusahaIlustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Saab mengatakan, dari 10 pejabat yang ditangkap beberapa di antaranya adalah Kolonel Antonio Perez Suarez selaku wakil presiden perdagangan dan pasokan kualitas di PDVSA, Hugbel Roa sebagai mantan menteri pangan, dan Joselit Ramirez pejabat pengawas mata uang kripto nasional.

Kejaksaan Agung Venezuela dalam lima tahun telah menyelidiki 31 kasus korupsi yang terkait dengan industri minyak. Kasus yang diselidiki telah menyebabkan hampir 200 orang dituntut.

Venezuela merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, tapi negara itu menghadapi korupsi yang telah lama merajalela, dan para pejabat jarang dimintai pertanggungjawaban.

Saat ini sebagian besar warga Venezuela hidup dengan mengeluarkan 1,9 dolar AS per sehari, yang tolok ukur internasional untuk kemiskinan ekstrem.

3. Menteri minyak mengundurkan diri

Skandal Korupsi Minyak Venezuela Seret 10 Pejabat dan 11 PengusahaIlustrasi industri minyak. (Pexels.com/Jan-Rune Smenes Reite)

Dilansir Associated Press, pengumuman Saab muncul lima hari setelah Tareck El Aissami mengundurkan diri dari jabatan menteri minyak. Dia meninggalkan posisi itu di tengah tuduhan korupsi terhadap beberapa rekan terdekatnya.

El Aissami mundur dari posisi menteri untuk menemani dan mendukung penuh penyelidikan. Untuk saat ini, El Aissami, yang merupakan salah satu menteri tepercaya Presiden Venezuela Nicolas Maduro, tidak menghadapi dakwaan.

Pengunduran El Aissami diumumkan dua hari setelah Kementerian Umum menunjuk lima jaksa untuk menyelidiki dugaan kejahatan yang diselidiki oleh Polisi Antikorupsi Nasional.

El Aissami pada 2017 ditetapkan sebagai gembong narkoba oleh AS, sehubungan dengan aktivitasnya di posisi sebelumnya sebagai menteri dalam negeri dan gubernur.

Presiden Maduro mengatakan bahwa dia telah mengawasi langsung penyelidikan korupsi tersebut. Dia telah menunjuk Pedro Tellechea, kepala PDVSA, untuk menempati jabatan yang ditinggalkan El Aissami.

Baca Juga: Opisisi Venezuela Bubarkan Pemerintahan Sementara, Situasi Kian Kacau!

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya