Spanyol Akhiri Keadaan Darurat COVID-19 dengan Pesta di Jalanan

Jam malam masih berlaku di empat wilayah

Madrid, IDN Times - Kaum muda  di seluruh Spanyol menari di jalan-jalan saat jam berdentang tengah malam yang memasuki hari Minggu, 9 Mei wilayah Spanyol. Mereka merayakan berakhirnya keadaan darurat nasional selama enam bulan.

Dengan tingkat infeksi COVID-19 yang stabil dan kemajuan dalam upaya vaksinasi, sebagian besar dari 17 wilayah Spanyol, yang bertanggung jawab atas perawatan kesehatan dapat melonggarkan pembatasan virus corona.

1. Kegembiraan warga Spanyol

https://www.youtube.com/embed/EKbzMZ0GdlM

Melansir dari Independent, dalam perayaan di ibu kota Madrid, polisi harus mengantar orang-orang yang bersuka ria keluar dari alun-alun Puerta del Sol, tempat adegan tarian tanpa topeng dan penandatanganan kelompok menyiratkan kehidupan malam.

Para kaum muda juga berdatangan ke alun-alun pusat dan pantai Barcelona untuk menandai pelonggaran larangan. "Kebebasan. agak menakutkan, Anda tahu, karena COVID, tapi saya ingin merasa seperti ini di sekitar banyak orang," kata Juan Cadavid, yang berhubungan kembali dengan teman-temannya. Warga Barcelona berusia 25 tahun itu juga bersukacita atas kembali bekerja di restoran berbintang Michelin yang telah ditutup selama tujuh bulan terakhir karena pembatasan terkait pandemik.

Dalam pelonggaran pembatasan restoran dapat menyajikan makan malam lagi mulai hari Minggu dan dapat tetap buka hingga pukul 11 ​​malam. Namun, batas empat orang per meja tetap ada dan ruang makan dalam ruangan dibatasi hingga 30 persen kapasitas.

Terlepas dari kritik dari beberapa kepala daerah dan tokoh oposisi, koalisi penguasa kiri-tengah Spanyol menolak untuk memperpanjang keadaan darurat, yang memberikan payung hukum untuk memberlakukan langkah-langkah anti-COVID-19 yang membatasi kebebasan fundamental.

2. Empat wilayah masih memberlakukan jam malam

Spanyol Akhiri Keadaan Darurat COVID-19 dengan Pesta di JalananIlustrasi kota yang sepi karena jam malam. Sumber:Unsplash.com/丁亦然

Masih ada empat wilayah yang memberlakukan jam malam yaitu Kepulauan Balearic, Kepulauan Canary, Navarra, dan Valencia. Melansir dari France 24, meski adanya pelonggaran, wilayah masih bisa meminta persetujuan pengadilan untuk tindakan yang lebih ketat seperti memberlakukan kembali jam malam, membatasi jumlah yang diizinkan di pertemuan rumah, atau memperpanjang larangan perjalanan internal, tetapi pengadilan telah menawarkan putusan yang berbeda, yang mengarah ke tindakan tambal sulam di seluruh negeri.

Pengadilan di wilayah timur Valencia telah menyetujui jam malam yang dimulai tengah malam hingga pukul 06:00 pagi, sementara pengadilan tertinggi di Basque utara mengatakan daerah tersebut tidak dapat mempertahankan jam malam malamnya.

Untuk menghindari skenario ini, beberapa daerah telah melobi pemerintah Perdana Menteri Pedro Sanchez untuk memperpanjang keadaan darurat tersebut. Namun, pemerintahannya telah menolak, dengan menyampaikan bahwa langkah-langkah tersebut tidak dapat tetap berlaku tanpa batas waktu, menunjukkan bahwa tingkat infeksi stabil dan program vaksinasi Spanyol berkembang pesat.

Meski begitu daerah dapat mengajukan banding ke Mahkamah Agung, bila pengadilan setempat membatalkan tindakan yang diusulkan. Sebagai pemimpin pemerintahan minoritas, Sanchez telah menghadapi perjuangan berat untuk mengumpulkan dukungan yang cukup untuk menyetujui perpanjangan keadaan darurat.

Baca Juga: Spanyol Minta UE Buka Blokir Perdagangan

3. Keadaan darurat di Spanyol

Spanyol Akhiri Keadaan Darurat COVID-19 dengan Pesta di JalananIlustrasi ibu kota Spanyol, Madrid yang sepi saat memberlakukan jam malam. Sumber:Unsplash.com/ Alberto Restifo

Melansir dari DW, ketika keadaan darurat COVID-19 masih berlangsung, 17 pemerintah daerah, yang bertanggung jawab atas perawatan kesehatan, kerangka hukum untuk memberlakukan tindakan yang membatasi kebebasan.

Pembatasan yang dilakukan termasuk jam malam atau larangan perjalanan yang tidak penting antar wilayah, tapi untuk beberapa hari selama Natal ketika pembatasan dicabut, orang tidak dapat melakukan perjalanan ke daerah lain, pergi berlibur, atau mengunjungi keluarga.

Keadaan darurat telah membuat warga kesal, pada saat minggu Paskah, biasanya periode perjalanan puncak di Spanyol, tapi pihak berwenang tidak melonggarkan pembatasan perjalanan internal. Namun, yang benar-benar membuat marah orang Spanyol adalah kebijakan yang mengizinkan turis asing dapat berdatangan ke negara itu pada hari libur, sementara mereka dilarang bepergian ke pantai atau mengunjungi kerabat.

Spanyol telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul di Eropa selama pandemik, dengan hampir 79.000 kematian dan 3,5 juta infeksi. Kasus positif baru di Spanyol dalam 14 hari terakhir turun pada hari Jumat menjadi 198 kasus baru per 100.000 penduduk, meskipun Madrid tengah dan wilayah Basque utara memiliki tingkat lebih dari dua kali lipat. Namun, tingkat pekerjaan rumah sakit tetap tinggi, dengan lebih dari 1 dari 5 tempat tidur perawatan intensif di negara itu yang merawat pasien COVID-19.

Baca Juga: Ajukan Sertifikat Digital, Spanyol Ingin Terbuka untuk Wisatawan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya