Studi Israel Sebut Varian Afsel Dapat Tembus Vaksin Pfizer

Jumlah sampel masih kurang untuk mendukung hasil

Yerusalem, IDN Times - Para peneliti di Israel melakukan pengujian efektivitas vaksin buatan Pfizer dan BioNTech dalam melawan varian COVID-19 dari Afrika Selatan. Dari Hasil penelitian yang dirilis pada hari Sabtu, 10 April menunjukkan bahwa varian tersebut dapat menerobos vaksin produksi Pfizer dan BioNTech sampai batas tertentu.

1. Para peneliti belum dapat menilai pengurangan efektivitas

Melansir dari The Jerusalem Post, penelitian tersebut dilakukan oleh Clalit Health Services dan Tel Aviv University. Penelitian mereka adalah yang pertama dari jenisnya berdasarkan data dunia nyata. Dr. Doron Netzer dari Clalit, kepala Pengobatan Komunitas di Clalit, yang memimpin penelitian menyampaikan hasil yang "menunjukkan perlunya pengurutan genetik dan pemantauan konstan untuk varian baru, serta penerapan berkelanjutan dari tindakan non-farmasi."

Studi laboratorium tidak selalu sesuai dengan data dalam kehidupan nyata, dalam hasil riset ini profesor Adi Stern dari Sekolah Penelitian Biomedis dan Kanker di Tel Aviv University menyampaikan bahwa hasil sesuai dengan studi laboratorium sebelumnya, yang menunjukkan bahwa varian Afrika Selatan dapat menerobos perlindungan yang diberikan oleh vaksin Pfizer.

Riset ini memeriksa sekitar 400 anggota Clalit Health yang positif terkena virus selama 14 hari atau lebih setelah menerima dosis pertama vaksin dibandingkan dengan 400 orang yang tidak divaksinasi yang terkena virus juga. Kelompok dicocokkan menurut usia, sektor, jenis kelamin, dan lainnya.
Studi tersebut menunjukkan bahwa varian Afrika Selatan lebih mungkin menembus efek perlindungan vaksin, bahkan setelah dua dosis telah diberikan dan lebih dari seminggu telah berlalu.

Semua sampel positif dilakukan pengurutan genetik untuk menentukan dengan varian mana setiap orang terinfeksi. Hanya 1 persen dari orang yang terinfeksi memiliki varian Afrika Selatan. Namun, mereka yang telah terinfeksi setelah menerima dua dosis vaksin, tingkat prevalensi dari mereka yang memiliki varian Afrika Selatan adalah delapan kali lebih tinggi daripada tingkat pada individu yang tidak diberikan vaksin, yang menunjukkan bahwa vaksin
vaksin Pfizer tidak memberikan tingkat perlindungan yang sama terhadap varian Afrika Selatan.

Namun, karena sangat sedikit orang Israel yang terinfeksi varia Afrika Selatan, makan para peneliti belum bisa menilai pengurangan efektivitas yang tepat.

2. Pfizer dan BioNTech sebut vaksin mereka sekitar 91 persen efektif

Melansir dari Reuters, Pfizer dan BioNTech mengatakan pada awal bulan ini bahwa vaksin mereka sekitar 91 persen efektif untuk mencegah COVID-19, berdasarkan data uji coba terbaru yang menyertakan peserta yang diinokulasi hingga enam bulan.

Terkait varian Afrika Selatan, mereka mengatakan bahwa di antara 800 relawan studi di Afrika Selatan, di mana varian Afrika Selatan tersebar luas, ada sembilan kasus COVID-19, yang semuanya terjadi di antara peserta yang mendapat plasebo. Dari sembilan kasus tersebut, enam di antara individu yang terinfeksi dengan varian Afrika Selatan.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian vaksin tersebut kurang ampuh dalam melawan varian Afrika Selatan dibandingkan dengan varian lain dari virus corona, tetapi masih menawarkan pertahanan yang kuat.

Melansir dari The Times of Israel, penyebaran varian Inggris lebih menular dari varian awal. Di Israel penyebaran varian Inggris dimulai pada awal Januari, hingga sekarang telah menyumbang lebih dari 90 persen kasus positif, yang diyakini bertanggung jawab atas gelombang besar di bulan-bulan pertama tahun ini dan memperlambat jalan keluar dari pandemi.

Stern menyampaikan bahwa varian Inggris yang jauh lebih menular mungkin telah memperlambat penyebaran varian Afrika Selatan. “Ada kemungkinan penyebaran luas varian Inggris menghalangi penyebaran varian Afrika Selatan. Karena menyebar dengan sangat efektif, pada dasarnya tidak memungkinkan varian Afrika Selatan menyebar, ia memenangkan persaingan.”

Baca Juga: Mahasiswa di Afrika Selatan Demo Tuntut Pendidikan Gratis

3. Penelitian tunjukkan vaksin Pfizer efektif melawan varian Inggris

Studi Israel Sebut Varian Afsel Dapat Tembus Vaksin PfizerDibutuhkan dua dosis untuk secara efektif melawan varian dari Inggris. sumber:unsplash.com/Ivan Diaz

Melansir dari The Jerusalem Post, pekan ini, Kementerian Kesehatan Israel telah berencana untuk membahas mengenai warga Israel untuk beraktivitas tanpa masker di area terbuka, segera setelah liburan hari kemerdekaan yang berlangsung pada hari Kamis.
 
Pekan lalu, pemerintah memutuskan untuk mengubah peraturan bandara dan mengizinkan orang non-Israel untuk mengunjungi kerabat tingkat pertama mereka di negara itu. Sejak 20 Maret, semua warga negara Israel dapat masuk dari luar negeri.

Stern memperingatkan dari hasil studi bahwa Israel telah memberikan vaksin dengan baik dan bisa segara mendapatkan kehidupan normal seperti sebelumnya, tapi dia mengkhawatirkan ancaman impor virus melalui bandara. Stern menyarankan bahwa siapa pun yang memasuki Israel harus diuji dan terbukti sakit, maka negara tersebut perlu mengurutkan hasil mereka untuk mengetahui varian apa yang mereka bawa dan juga harus diisolasi secara efektif.

Studi yang dirilis juga meneliti keefektifan vaksin Pfizer terhadap varian Inggris, yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut bekerja. Namun, pada 250 orang yang divaksinasi sebagian, artinya mereka hanya memiliki satu dosis vaksin atau kurang dari seminggu sejak dosis kedua, memiliki tingkat varian Inggris secara tidak proporsional lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memperoleh vaksin. Yang berarti, penelitian menunjukkan kemanjuran yang kuat dari vaksin Pfizer bahkan setelah dosis pertama, dibutuhkan dua dosis untuk memerangi varian Inggris secara paling efektif.

Hasil ini menandakan bahwa  pandemik belum bisa dianggap berlalu, masih penting untuk melanjutkan jarak dan memakai masker, berdasarkan penyampaian profesor Shay Ben Shachar, kepala Pengobatan Presisi untuk Inovasi Clalit.

Baca Juga: Tingkat Efikasi AstraZaneca Drop, Afrika Selatan Tunda Vaksinasi

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya