Tentara Eritrea Meninggalkan Tigray, Proses Perdamaian Bisa Jalan?

Eritrea bangga atas kehadiran pasukannya di Tigray

Jakarta, IDN Times - Warga dan pekerja bantuan di beberapa kota di Tigray, pada Jumat (20/1/2023), mengatakan bahwa mereka melihat sejumlah besar pasukan Eritrea meninggalkan wilayah itu. Pasukan Eritrea berada di Tigray untuk membantu pasukan Ethiopia melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dalam perang saudara selama dua tahun.

Kesepakatan damai atas konflik di Tigray telah disetujui pada November. Namun, masih adanya pasukan Eritrea di wilayah tersebut dianggap sebagai hambatan untuk perdamaian.

Baca Juga: Berdamai dengan Ethiopia, Pasukan Tigray Serahkan Senjata Berat

1. Mereka yang melihat penarikan pasukan

Melansir Reuters, seorang penduduk Shire mengatakan konvoi Eritrea terlihat meninggalkan kota dari pagi sampai pada Jumat sekitar jam 5 sore.

"Saya sudah menghitung ada 300 mobil. Mereka juga pergi dengan senjata berat mereka," katanya.

Seorang pekerja kemanusiaan di Shire mengatakan bahwa dia melihat ratusan mobil yang penuh dengan tentara menuju perbatasan di wilayah utara. Dia meyakini bahwa semua pasukan Eritrea di Shire telah pergi pada Jumat malam.

Pekerja bantuan lainnya juga mengatakan bahwa ada ratusan kendaraan Eritrea telah meninggalkan Shire, tapi beberapa tentara tetap berada di kota itu.

Seorang pegawai negeri di kota Axum juga menyampaikan bahwa penduduk telah diberitahu untuk menghindari jalan utama karena adanya penarikan pasukan Eritrea di daerah tersebut. Seorang penduduk di kota Adwa mengatakan adanya penarikan pasukan di sana.

Sebelumnya, saksi dan seorang pejabat Ethiopia pada bulan lalu melaporkan bahwa tentara Eritrea meninggalkan Shire dan dua kota besar lainnya, tetapi banyak yang memilih tetap tinggal.

Baca Juga: PM Ethiopia Janji Implementasikan Kesepakatan Gencatan Senjata Tigray

2. Eritrea membanggakan bantuannya kepada pasukan Ethiopia

Tentara Eritrea Meninggalkan Tigray, Proses Perdamaian Bisa Jalan?Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Daniel Balaure)

Melansir Associated Press, pasukan Eritrea mulai terlibat dalam pertempuran di Tigray sejak awal-awal konflik. Pemerintah Ethiopia dan Eritrea pada awalnya membantah kehadiran tentara Eritrea, tapi Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed kemudian mengakuinya pada Maret 2021.

Terkait partisipasi dalam konflik tersebut, Kedutaan Besar Eritrea di Ethiopia mengatakan bahwa bantuan dari Eritrea kepada Ethiopia akan ditulis dengan warna emas dalam sejarah. Dalam kutipan sebuah surat kabar milik negara Hadas pada 18 Januari, Kedubes Eritrea pun mengklaim telah menyingkirkan bahaya internasional.

Surat kabar tersebut juga mengatakan bahwa militer Ethiopia tidak kehilangan dukungan dalam dua tahun terakhir dari tentara Eritrea yang sangat disiplin, mampu bertempur, dan tak tertandingi.

"Karena itu, kekalahan kelompok pengkhianat (pasukan Tigray) telah diakhiri dengan penghinaan dan perlucutan senjata.”

Baca Juga: Konflik Pecah Lagi! Kini Ethiopia dan Eritrea Bersekutu Serang TPLF

3. Pasukan Eritrea dituduh melakukan pelanggaran kemanusiaan

Tentara Eritrea Meninggalkan Tigray, Proses Perdamaian Bisa Jalan?Ilustrasi personel militer. (Pexels.com/Pixabay)

Kehadiran pasukan Eritrea di Tigray telah menghambat proses perdamaian karena kesepakatan gencatan senjata mengharuskan penarikan pasukan asing. Tentara dari negara tetangga itu dituduh penduduk dan kelompok hak asasi manusia telah melakukan berbagai pelanggaran.

Mereka diduga pembunuhan ratusan warga sipil di kota Axum selama 24 jam pada November 2020. Mereka juga dituduh melakukan pemerkosaan. Bahkan setelah kesepakatan damai ditandatangani, para saksi menuduh bahwa beberapa pasukan Eritrea terus menjarah dan membunuh.

Eritrea membantu pasukan Ethiopia karena menganggap TPLF sebagai musuh mereka. Eritrea dan Ethiopia berperang di perbatasan antara tahun 1998 dan 2000, ketika TPLF mendominasi pemerintah federal. Perselisihan itu bisa diakhiri oleh Abiy yang mulai menjabat pada 2018.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya