Terlibat Penculikan Mahasiswa, Eks Jaksa Agung Meksiko Ditangkap

Pihak berwenang dan geng narkoba dituduh terlibat

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang Meksiko pekan lalu menangkap Mantan Jaksa Agung, Jesus Murillo Karam, atas penghilangan paksa 43 mahasiswa dari Ayotzinapa Rural Teachers' College pada 2014 di kota Iguala, negara bagian Guerrero.

Murillo merupakan pejabat paling senior pertama yang ditangkap atas kasus ini. Tuduhan kepadanya adalah penghilangan paksa, penyiksaan, dan menghalangi keadilan dalam penculikan dan penghilangan.

1. Sebanyak 83 orang lainnya juga ditangkap

Terlibat Penculikan Mahasiswa, Eks Jaksa Agung Meksiko DitangkapIlustrasi penangkapan. (Unsplash.com/KlausHausmann)

Melansir Reuters, Murillo ditangkap di rumahnya di Mexico City dan bekerja sama dalam penangkapan.

Mantan jaksa tertinggi di Meksiko itu ditahan saat mengenakan celana panjang hitam, tangannya terlipat di dalam saku jaket abu-abu, dan terlihat ada petugas yang membawa senapan dalam penangkapan.

Beberapa jam setelah Murillo ditahan, seorang hakim mengeluarkan perintah untuk melakukan penangkapan lagi terhadap 83 orang lainnya terkait kasus tersebut. Mereka yang ditangkap termasuk tentara, polisi, pejabat Guerrero, dan anggota geng narkoba.

Penangkapan itu terjadi sehari setelah Alejandro Encinas, pejabat tinggi hak asasi manusia Meksiko, menyebut penghilangan itu sebagai "kejahatan negara" dan menyampaikan kasus itu melibatkan pejabat lokal, negara bagian, dan federal.

"Apa yang terjadi? Penghilangan paksa anak laki-laki malam itu oleh otoritas pemerintah dan kelompok kriminal," kata Encinas.

Pejabat hak asasi manusia itu juga menekankan, dalam kasus ini ada keterlibatan pihak berwenang untuk mengubah bukti di tempat kejadian, dan menyembunyikan hubungan antara pihak berwenang dan penjahat.

Baca Juga: Anggota Geng Narkoba Meksiko Mengamuk, Bakar Mobil Warga Sipil

2. Penyelidikan Murillo terhadap hilangnya para mahasiswa

Murillo menjabat sebagai Jaksa Agung 2012-2015 selama pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto. Penyelidikan yang dilakukan Murillo sehubungan dengan hilangnya 43 mahasiswa, akibat ulah geng narkoba setempat. 

Hasil investigasi pada 2014 menyampaikan, para penjahat itu mengira mahasiswa sebagai anggota kelompok saingan, yang membuat mereka dibunuh dan tubuh mereka dibakar serta dibuang ke tempat pembuangan sampah dan ke sungai.

Murillo menyebut hasil penyelidikan itu sebagai kebenaran sejarah. Namun, penyebutan itu dipandang sebagai korupsi dan impunitas di bawah Pena Nieto. 

Selain pernah menjadi jaksa agung, Murillo pernah menjabat sebagai anggota parlemen federal dan gubernur negara bagian Hidalgo, tapi mengundurkan diri pada 2015 karena kritik meningkat atas penanganannya atas kasus tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengecam penyelidikan itu, yang dilaporkan adanya tindakan penahanan sewenang-wenang dan penyiksaan selama penyelidikan.

3. Pihak berwenang diyakini terlibat dalam penghilangan

Melansir DW, penyelidikan lainnya telah meyakini bahwa para mahasiswa itu diculik oleh polisi setempat yang korup, anggota pasukan keamanan, dan geng narkoba lokal.

Para mahasiswa diketahui keberadaan terakhirnya di dekat pangkalan militer, di mana diduga tentara mengetahui apa yang sedang terjadi.

Penyelidikan termasuk kasus penyiksaan, penangkapan yang tidak tepat, dan kesalahan penanganan barang bukti. Hasilnya adalah bahwa beberapa penjahat paling kejam di negara itu, yaitu pengedar narkoba masih tetap bebas.

Penyelidik percaya bahwa pada awalnya para mahasiswa ditahan oleh polisi korup. Kemudian, mereka diserahkan ke geng narkoba yang menuduh mereka sebagai anggota geng saingan, sehingga menempatkan hidup mereka dalam bahaya yang ekstrim.

Keluarga para korban telah menyerukan agar para prajurit itu dimintai pertanggungjawaban atas kasus penghilangan kerabat mereka.

Kepala investigasi federal Meksiko, Tomas Zeron, dituduh terlibat dalam penyiksaan dan pelanggaran hak berat lainnya, termasuk menyembunyikan penghilangan paksa para mahasiswa.

Dia telah melarikan diri ke Israel setelah penyelidikan menunjukkan keterlibatannya. Meksiko sedang berusaha mengekstradisi dia dan telah meminta bantuan Israel pada tahun lalu.

Baca Juga: Lagi-lagi, Jurnalis Meksiko Ditembak Mati di Tempat Hiburan Malam

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya