Wales akan Longgarkan Pembatasan COVID-19

Wales saat ini berada pada tingkat siaga 2 COVID-19

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Wales pada hari Jumat (14/1/2022) telah mengkonfirmasi bahwa pembatasan COVID-19 akan dilonggarkan selama dua minggu ke depan dalam rencana untuk mencapai tingkat siaga nol. Menteri Pertama Wales, Mark Drakeford menyampaikan relaksasi ini akan sesuai rencana jika kasus terus mengalami penurunan.

1. Tingkat kasus di Wales telah menurun

Wales akan Longgarkan Pembatasan COVID-19Ilustrasi COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)

Melansir dari Mirror, Drakeford mengatakan kasus positif di Wales secara konsisten terus turun selama dua minggu terakhir. Namun, pemimpin Wales itu memperingatkan pandemik masih jauh dari selesai, Omicron masih menyebar. Dia meminta orang untuk terus mengikuti semua protokol kesehatan.

Drakeford menyampaikan dalam rencana untuk membawa ke tingkat siaga nol akan dilakukan secara bertahap dengan hati-hati seperti yang dilakukan sebelumnya. Dia memberitahu bahwa pemerintah akan memantau data dengan cermat, dengan melihat dampak terhadap ketidakhadiran staf khususnya di bidang pendidikan dan akan melakukan apapun agar sekolah tetap dibuka.

Kasus di Wales telah bergerak turun hal itu terlihat dari data yang disampaikan Drakeford, dia memberitahu di Wales ada 2.300 kasus per 100 ribu penduduk pada minggu lalu, dan di hari Jumat ini hanya ada 1.200 kasus per 100 ribu penduduk, yang merupakan tingkat terendah sejak 26 Desember.

Penerimaan pasien COVID-19 di rumah sakit mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, tapi masih ada rata-rata sepertiga lebih banyak pasien dengan virus yang dikonfirmasi daripada minggu lalu. Jumlah pasien virus corona yang  berada dalam perawatan kritis, tapi stabil ada pada tingkat 21 persen di bawah krisis yang terlihat tahun lalu.

Wales pada hari Kamis mengkonfirmasi ada lebih dari 3 ribu kasu baru dan ada 11 kematian.

2. Pembatasan yang dikurangi untuk menuju tingkat siaga nol

Baca Juga: Heboh Kakek 88 Tahun Jadi Kiper di Klub Wales

Melansir dari BBC, Wales saat ini berada pada tingkat siaga dua COVID-19, yang diterapkan sejak 26 Desember. Tindakan itu membuat acara olahraga tanpa penonton, klub malam ditutup, acara di luar ruangan dan di dalam ruangan dibatasi, restoran dibatasi dengan aturan hanya enam satu meja, dan tempat kerja dan toko harus menerapkan langkah-langkah jarak sosial.

Dalam proses untuk mencabut pembatasan tingkat dua dan mencapai tingkat nol akan dimulai pada hari Sabtu pekan ini yang meningkatkan kehadiran acara luar ruangan dari 50 menjadi 500.

Pada Jumat pekan depan akan mengizinkan kembali penonton dalam olahraga dan tidak ada lagi batasan jumlah orang yang dalam kegiatan di luar ruangan. Lalu pada Jumat selanjutnya lagi, klub malam akan dibuka kembali, tapi mermelukan izin kesehatan, yang juga berlaku untuk bioskop, konser, dan teater. Selain itu orang tidak lagi harus bekerja dari rumah.

Pada 10 Februari tingkat siaga akan menjadi nol dan siklus peninjauan tiga minggu kembali diberlakukan.

3. Drakeford membela pembatasan ketat

Wales akan Longgarkan Pembatasan COVID-19Menteri Pertama Wales, Mark Drakeford. (Twitter.com/Mark Drakeford)

Melansir dari Sky News, Drakeford dalam pengumuman rencana pelonggaran pembatasan ini, dia membela pembatasan Wales yang lebih ketat daripada Inggris, dengan menyampaikan langkah itu diperlukan, karena adanya kesenjangan dalam pengalaman antara Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara, dengan Inggris.

Menurut Drakeford kesenjangan itu menyebabkan ribuan orang jatuh sakit, lebih banyak orang dirawat di rumah sakit, dan lebih banyak orang tidak dapat bekerja karena terinfeksi. Drakeford mengatakan pembatasan dibutuhkan untuk meratakan kurva dan mengakhirinya lonjakan lebih cepat.

Pemerintah Wales telah mendapat kritikan atas pembatasan ketat yang dilakukan. Pada awal bulan ini klub sepak bola Chester FC yang terdaftar di Inggris telah diberitahu bahwa pertandingan kandang mereka dengan penonton melanggar peraturan virus corona Wales. Klub itu menganggap aturan itu konyol, stadion klub itu berada di di perbatasan Inggris dengan Wales.

Pemerintah Wales juga mendapat kecaman karena menunda kembalinya acara Parkrun, yang merupakan kegiatan lari dan berjalan. Acara itu ditunda pada bulan Desember.

Menteri Kesehatan Inggris Raya, Sajid Javid menyanyangkan Parkrun tidak bisa dilaksanakan, dia mengatakan acara itu telah membantu begitu banyak orang meningkatkan kesehatan mereka di seluruh Inggris Raya, dan merasa membatasi olahraga di luar ruangan tidak dapat dibenarkan.

Baca Juga: Wales Berlakukan Tingkat Siaga 0 COVID-19

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya