Warga Kanada Ngaku Bersalah Kirim Surat Racun ke Donald Trump

Terancam hukuman lebih dari 21 tahun penjara

Jakarta, IDN Times - Pascale Cecile Veronique Ferrier, seorang wanita dari Quebec, Kanada, pada Rabu (25/1/2023), mengaku bersalah atas tuduhan senjata biologis. Dia telah mengirim surat beracun berisi risin kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan delapan pejabat penegak hukum di Texas.

Ferrier mengirim surat tersebut pada September 2020, tapi berhasil dicegat sebelum sampai ke Gedung Putih. Surat itu diketahui berasal dari Ferrier setelah pihak berwenang  menemukan sidik jarinya.

1. Menuduh Trump menghancurkan AS

Warga Kanada Ngaku Bersalah Kirim Surat Racun ke Donald TrumpMantan Presiden AS Donald Trump saat melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Melansir CNN, Ferrier mengatakan jika racun tersebut tidak berhasil, ia akan mencari resep racun lain yang lebih baik. Dalam beberapa surat, Ferrier juga menulis bahwa dia mungkin akan menggunakan senjata ketika bisa datang.

Ferrier dalam suratnya meminta Trump untuk mundur dari pemilu presiden karena telah menyebabkan kehancuran bagi AS.

"Anda menghancurkan AS dan membawa mereka ke bencana. Saya punya sepupu di AS, maka saya tidak ingin 4 tahun ke depan bersama Anda sebagai presiden. Menyerahlah dan cabut lamaran Anda untuk pemilihan ini!" Tulis Ferrier dalam suratnya.

Surat berisi risin yang ditujukan kepada penegak hukum di Texas merupakan balasan atas penangkapan terhadapnya di Texas selama beberapa minggu pada 2019, karena membawa senjata secara tidak sah dan mengemudi tanpa surat izin yang sah.

Baca Juga: Maju Pilpres 2024, Trump Bakal Kampanye Perdana Bulan Ini 

2. Ditangkap saat membawa senjata

Warga Kanada Ngaku Bersalah Kirim Surat Racun ke Donald TrumpIlustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Setelah mengirim surat-surat dari Kanada, Ferrier melintasi perbatasan ke Buffalo, New York, tapi berhasil ditangkap. Dia saat itu membawa senjata, pisau, dan ratusan butir amunisi. Ferrier mengatakan kepada petugas perbatasan bahwa dia dicari oleh pihak berweang AS karena surat-surat itu.

"Wanita ini gagal meracuni banyak pejabat publik di distrik kami, tetapi tindakannya masih menimbulkan ketakutan dan tekanan bagi banyak pegawai negeri yang berdedikasi ini," kata Jaksa Penuntut Alamdar Hamdani dalam sebuah pernyataan dari Departemen Kehakiman.

Atas perbuatannya, Ferrier akan dijatuhi hukuman pada 26 April. Dia menghadapi ancaman hukuman lebih dari 21 tahun penjara.

3. Presiden AS lainnya juga pernah dikirimi risin

Warga Kanada Ngaku Bersalah Kirim Surat Racun ke Donald TrumpBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Melansir BBC, Ferrier, yang memiliki kewarganegaraan negara ganda Prancis dan Kanada membuat racun risin dari bahan limbah sisa pemrosesan biji jarak di rumahnya di Quebec.

Sampai saat ini tidak ada penawar yang diketahui untuk risin. Racun tersebut dapat menyebabkan kematian dalam 36 hingga 72 jam, tergantung jumlah dosisnya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Surat berisi risin juga pernah ditujukan kepada presiden AS lainnya, yaitu Barack Obama. Mantan presiden itu dan pejabat lainnya dikirim surat berisi risin pada 2014 oleh seorang pria Mississippi, yang kemudian dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.

"Tidak ada tempat untuk kekerasan politik di negara kami dan tidak ada alasan untuk mengancam pejabat publik atau membahayakan pegawai negeri kami," kata Matthew Graves, pengacara Washington.

Baca Juga: Kenapa Elon Musk Aktifkan Kembali Akun Twitter Donald Trump?

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya