Warga UE di Inggris Diberi 28 Hari untuk Minta Izin Tinggal

Ada berbagai manfaat untuk yang mengajukan izin

London, IDN Times - Pasca Brexit, Inggris telah menetapkan aturan baru untuk untuk warga Uni Eropa (UE) yang ingin menetap. Departemen Dalam Negeri yang mengurusi Imigrasi pada hari Selasa (22/6/2021), mengigatkan warga UE yang tinggal di Inggris akan diberikan pemberitahuan resmi 28 hari jika mereka tidak mengajukan izin tinggal. Saat ini warga UE memiliki waktu seminggu lagi sampai batas waktu penyelesain skema izin menetap.

1. Sekitar 5,6 juta warga UE telah mengajukan izin menetap

Warga UE di Inggris Diberi 28 Hari untuk Minta Izin TinggalBendera UE di depan Gedung Berlaymont kantor Komisi Eropa di Brussel, Belgia. (Unsplash.com/Guillaume Périgois)

Dilansir The Independent, Menteri Imigrasi Inggris, Kevin Foster pada hari Selasa msnyampaikan bahwa pengajuan izin menetap harian saat ini berkisar 10 ribu hingga 12 ribu, naik dari sekitar 6 ribu pada Mei, dengan saat ini sekitar 400 ribu kasus yang yang belum terselesaikan.

Lonjakan orang yang mengajukan izin menetap menunjukkan bahwa banyak orang baru menyadari bahwa mereka perlu melamar, dan akan ada lebih banyak lagi yang tidak melamar pada tenggat waktu. 

Setelah Brexit, warga negara UE dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), yang terdiri dari 27 negara UE ditambah Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia, anggota keluarga mereka yang ingin tinggal di Inggris harus mengajukan permohonan ke skema penyelesaian UE paling lambat 30 Juni 2021, atau mereka akan secara otomatis menjadi tidak berdokumen.

Sejak skema izin pasca Brexit dibuka pada Maret 2019 telah ada sekitar 5,6 juta warga UE yang mendaftar. Menurut laporan BBC negara UE yang paling  mengajukan permohonan adalah Polandia dengan 975 ribu dan Rumania 918 ribu.

2. Inggris tidak akan segera mendeportasi mereka yang tidak mendaftar

Warga UE di Inggris Diberi 28 Hari untuk Minta Izin TinggalBendera Inggris di depan kantor Departemen Dalam Negeri. (Twitter.com/Matthew Rycroft)

Dilansir BBC, terkait skema tersebut kelompok migran telah menyuarakan keprihatinan bahwa banyak anak-anak akan termasuk di antara mereka yang tidak melamar, tetapi Foster mengatakan akan ada periode yang tidak terbatas di mana orang-orang yang tidak mendaftar akan diizinkan untuk melakukannya, tapi mereka harus memiliki alasan yang masuk akal. Foster mencontohkan mahasiswa yang baru pertama kali mendaftar ke perguruan tinggi mungkin mendapati statusnya masih belum mapan.

Dilansir The Guardian, Deprtemen Dalam Negeri menyampaikan bahwa mereka akan bekerja dengan individu untuk mengetahui alasan mereka tidak melamar daripada mendeportasi mereka.

“Kami akan menyiapkan dukungan yang tersedia dan kami akan memberi tanda kepada orang-orang untuk membuat aplikasi, tetapi kami menyadari bahwa mungkin ada beberapa orang yang, setelah 28 hari itu, masih belum dapat membuat aplikasi, dan kemudian Saya pikir kami ingin bekerja dengan mereka untuk memahami mengapa itu terjadi, dan kemudian mendukung mereka lagi untuk membuat aplikasi,” kata seorang pejabat.

Namun, pendekatan fleksibel ini tidak akan berlangsung permanen, di antara mereka yang akan dikeluarkan dengan pemberitahuan 28 hari adalah mereka yang tidak dapat membuktikan hak mereka untuk bekerja, yang mungkin diidentifikasi oleh tim penegak imigrasi yang memeriksa majikan.

Baca Juga: Uni Eropa Lirik Potensi Perdagangan dan Investasi di Sumatra Selatan

3. Warga UE terancam mengalami diskrimanisi

Warga UE di Inggris Diberi 28 Hari untuk Minta Izin TinggalBendera EU di depan gedung parlemen UE di Brussel, Belgia. (Unsplash.com/Christian Lue)

Dilansir The Independent, bagi mereka yang mendaftar akan mendapatkan berbagai manfaat seperti layanan dasar perumahan, pekerjaan, kesehatan, dan manfaat lainnya. Namun, menurut para ahli hukum bahwa orang yang belum melamar akan menjadi korban lingkungan yang tidak bersahabat, atau mengalami diskriminasi serangkaian kebijakan pemerintah yang dimaksudkan untuk memblokir mereka yang tidak memiliki status imigrasi.

The Law Society, pada hari Selasa memperingatkan bahwa aturan ini membuat warga UE rentan untuk “dilucuti hak-hak penting” dengan “jumlah belum pernah terjadi sebelumnya” cenderung menjadi miskin akibat tidak menerapkan status diselesaikan dengan batas waktu.

"Siapa pun yang tidak mendaftar sebelum batas waktu akan menjadi penduduk yang tidak sah di Inggris dalam semalam. Mereka akan berisiko kehilangan pekerjaan, rekening bank, penyewa, akses ke NHS dan tunjangan kesejahteraan," kata Stephanie Boyce, presiden dari The Law Society.

Mengenai hal tersebut, Foster menyampaikan bagi mereka yang tidak diterapkan di bawah skema berusaha untuk mendapatkan pekerjaan baru atau menyewa properti di Inggris, tanggung jawab berada di majikan atau pemilik properti, yang harus berusaha meminta mereka untuk segera mendaftar, selain itu mereka tidak boleh menolak calon pekerja atau penyewa dengan alasan bahwa mereka belum diberikan status resmi pasca-Brexit, akan dapat dituntut dengan alasan diskriminasi.

Namun, belum ada penjelasan mengenai bagaimana majikan dan pemilik properti mengikuti instruksi ini dan tidak hanya menolak penyewa atau calon pekerja.

Baca Juga: Jerman dan Italia Desak Uni Eropa Tutup Wisata Ski di Eropa

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya