'Yorkshire Ripper' Pembunuh Berantai Inggris Meninggal Dunia

13 wanita menjadi korban pembunuhan Sutcliffe

Inggris, IDN Times - 'Yorkshire Ripper' atau Peter Sutcliffe merupakan pembunuh berantai dari Inggris, yang meninggal pada hari Jumat (13/11) di usia ke-74 tahun. Peter memiliki masalah obesitas, diabetes dan masalah jantung dan sempat dirawat di rumah sakit, ia juga terinfeksi virus corona, tetapi menolak untuk melakukan pengobatan.

Nama Peter Sutcliffe sempat menghebohkan publik Inggris di tahun 1981, karena dia melakukan serangkaian aksi pembunuhan berantai dari tahun 1975-1980 di daerah Yorkshire dan North West. Para korbannya adalah wanita berjumlah 13 orang dan dia juga melakukan serangan terhadap tujuh wanita lainnya, melansir dari SKY News.

1. Serangan dimulai Juli tahun 1975

'Yorkshire Ripper' Pembunuh Berantai Inggris Meninggal DuniaIlustrasi Korban (IDN Times/Mardya Shakti)

Peter Sutcliffe memulai aksi kejamnya di July tahun 1975 dengan menyerang seorang wanita West Yorkshire, dengan palu kemudian menyayatnya dengan pisau, untungnya wanita tersebut berhasil selamat. Sebulan setelahnya wanita lain ditemukan dengan luka serupa, 12 mil jauhnya di Halifax dan berhasil selamat. Awalnya polisi tidak menduga bahwa dua kasus tersebut dilakukan oleh orang yang sama, melansir dari laman berita Associated Press.

Pada 30 Oktober Sutcliffe kembali menyerang kali ini korbanya meninggal dunia. Korbanya bernama Wilma McCann, seorang pekerja seks, serangan pertama dengan palu dan kemudian ditikam dua bulan kemudian.

Sutcliffe terus melakukan aksinya sampai ditangkap di Sheffield pada 2 Januari 1981. Jumlah korban meninggal 13 orang wanita dan melakukan percobaan pembunuhan terhadap tujuh wanita, diduga jumlah korban jauh lebih banyak dari yang terungkap.

Serangan yang dilakukan Peter Sutcliffe masih menimbulkan luka kepada korban yang selamat, yaitu Marcella Claxton yang masih mengingat serangan yang dialaminya di Leeds, 44 tahun yang lalu.

"Saya harus hidup dengan luka-luka saya, 54 jahitan di kepala saya, belakang dan depan, ditambah saya kehilangan seorang bayi, saya saa itu sedang hamil empat bulan. Saya masih sakit kepala, pusing dan pingsan." Dikutip dari Sky News.

Richard McCann putra dari Wilma McCann salah satu korban yang meninggal mengatakan kepada Sky News: "Dia menghancurkan begitu banyak nyawa. Dia akan turun sebagai salah satu tokoh dari abad ke-20 di liga yang sama saya kira sebagai layaknya Hitler. Ini bukan perkelahian akibat mabuk, dia pergi ke sana dengan peralatan dan alat dan dia membunuh orang lagi dan lagi dan lagi dan lagi."

Neil Jackson anak dari Emily yang ditikam 52 kali oleh Sutcliffe di Leeds tahun 1976, mengatakan kepada Sky News bahwa dia lega mendengar pembunuhnya telah meninggal.

"Pembebasan yang bagus untuknya, setidaknya kami bisa berhenti membayar untuk mempertahankannya. Dia bukan hanya membunuh ibuku, dia menghancurkan keluarga kami, beberapa dari kami tidak berbicara selama 40 tahun terakhir ini. Itulah yang dia lakukan pada kami, dia membunuh keluarga kami."

2. Polisi kesulitan menangkap Peter Sutcliffe

'Yorkshire Ripper' Pembunuh Berantai Inggris Meninggal DuniaIlustrasi foto polisi yang sedang bertugas. Sumber:unsplash.com/ Aj Colores

Penangkapan Peter Sutcliffe tidak berlangsung mudah butuh bertahun-tahun bagi polisi bisa menangkapnya pada 2 Januari 1981 sejak aksi pertamanya di tahun 1975.

Berbagai hal menjadi penyebab polisi kesulitan mengungkap kejahatan Sutcliffe, para polisi senior tertipu oleh informasi palsu dan surat dari seseorang yang mengaku sebagai perampok. Polisi juga sempat mengabaikan sketsa yang dibuat Marcella Claxton yang terbukti akurat, karena dia bukan pelacur para polisi menganggap bahwa semua korban Sutcliffe adalah pelacur, bukan "yang tidak bersalah" atau bukan pelacur, melansir dari Associated Press.

Polisi juga beberapa kali menginterogasi Sutcliffe, namun serangkaian kesalahan membuat polisi melakukan penyelidikan di wilayah Inggris yang bukan tempat Sutcliffe beraksi. Sutcliffe akhinya ditangkap pada tahun 1981 setelah polisi menghentikan mobil yang dikendarainya, setelah menemukan plat nomor yang dicuri. Dia telah menjemput pelacur jalanan sebagai penumpang. Polisi menemukan palu dan pisau di dekatnya, dilansir dari CNN.

Pada 22 Mei 1981, Sutcliffe diadili di pengadilan kriminal pusat London, dihukum atas 13 pembunuhan dan tujuh dakwaan percobaan pembunuhan, yang dijatuhi vonis 20 masa hukuman seumur hidup.

Sutcliffe kemudian mengungkapkan keterkejutannya karena bisa bebas dengan melakukan kejahatan begitu lama.

“Itu hanya keajaiban mereka tidak menangkap saya sebelumnya, mereka memiliki semua fakta,” katanya.

Baca Juga: Polisi Menangkap 6 Pembunuh Demas Laira Wartawan Mamuju Sulbar

3. Polisi meminta maaf atas bahasa yang digunakan kepada korban

'Yorkshire Ripper' Pembunuh Berantai Inggris Meninggal DuniaIlustrasi foto para polisi yang sedang bertugas. Sumber: unplash.com/ Sean Lee

Richard McCann putra dari korba pertama Sutcliffe mengatakan bahwa saat Jayne MacDonald, yang berusia 16 tahun terbunuh pada tahun 1977, polisi memanggilnya korban "tidak bersalah" pertama Ripper.

“Itu benar-benar mempengaruhi saya. Saya malu dikaitkan dengan Sutcliffe dan semua kejahatannya dan, mungkin karena cara banyak orang pandangan masyarakat yang memandang rendah, dan polisi dan beberapa media, menggambarkan beberapa wanita sebagai tidak bersalah dan beberapa tidak bersalah." Mengutip dari Associated Press.

Melansir dari CNN, John Robins pimpinan polisi Yorkshire Barat, pada hari Jumat meminta maaf kepada korban dan keluarga korban atas penggunaan bahasa yang digunakan polisi. Polisi mengambarkan para korban yang merupakan pelacur disebut bersalah, sementara mereka yang bukan pelacur disebut tidak bersalah. Berikut permintaan maaf polisi.

"Kesusahan dan kecemasan yang timbul kepada semua kerabat oleh bahasa, nada dan terminologi yang digunakan oleh perwira senior pada saat itu. Bahasa dan sikap seperti itu mungkin kondisi masyarakat luas pada saat itu, tetapi itu sama salahnya seperti sekarang. Sejumlah besar petugas bekerja untuk mengidentifikasi dan membawa Peter Sutcliffe ke pengadilan, dan sayangngya bahwa kerja keras mereka dibayangi oleh bahasa yang digunakan polisi senior saat itu, yang pengaruhnya masih dirasakan hingga sekarang oleh kerabat yang masih hidup." Ucap John Robins.

Baca Juga: 5 Fakta Jack the Ripper, Siapa Sebenarnya Pembunuh Berantai Tersebut?

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya