Penguasa Logam, Ini 5 Monarki Tua di Kawasan Afrika Selatan

Kerajaan apa saja di Afrika Selatan?

Kawasan Afrika Selatan terdiri dari banyak negara besar dan terkenal, antara lain negara Afrika Selatan dan Zimbabwe. Daerah ini dikenal sebagai penghasil logam golongan platina terbesar di dunia, serta penghasil berlian, krom, kobalt, emas, perak, tembaga, titanium, dan besi dalam jumlah besar di Afrika.

Melansir Encyclopedia Britannica via Brittanica, negara-negara di kawasan Afrika Selatan memiliki sejarah yang panjang dan kebudayaan yang kaya. Di sana, kemakmuran dan kejayaan sempat berhasil tercapai setelah pendirian banyak kerajaan yang berpengaruh. Apa saja kerajaan atau kekaisaran yang pernah berjaya di Afrika Selatan? Mari simak daftar berikut! 

1. Kerajaan Mapungubwe

Penguasa Logam, Ini 5 Monarki Tua di Kawasan Afrika Selatansitus kuno Mapungubwe, Afrika Selatan (worldhistory.org)

Mapungubwe adalah kawasan tua di sebelah utara negara Afrika Selatan yang mulai berkembang sejak abad ke-11 Masehi bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Mapungubwe. Daerah ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum masa tersebut dan telah cukup makmur karena menjadi penghasil tembaga dan tanah peternakan sekaligus pertanian yang menghasilkan sorgum, kacang tunggak, dan lain sebagainya.

Komoditas ekspor agrikultur tersebut, ditambah dengan gading gajah dan kulit binatang, diperjualbelikan dengan negara-negara disekitarnya maupun benua lain. Para penguasa Mapungubwe dapat menikmati emas dari Zimbabwe dan barang-barang mewah lainnya, seperti manik-manik kaca dari India dan keramik China. Selain itu, kerajaan ini sendiri sebenarnya telah memproduksi tembikar dan aksesoris dari emas, tembaga, dan gading dalam skala besar.

Kerajaan Mapungubwe mulai mengalami kemunduran pada abad ke-13 M kemungkinan karena kehabisan sumber daya alam lokal dan kekeringan lahan pertanian. Rute perdagangan juga diduga berubah sehingga memberi kesempatan negeri-negeri lain di sekitar Mapungubwe untuk bertumbuh.   

2. Kerajaan Zimbabwe

Penguasa Logam, Ini 5 Monarki Tua di Kawasan Afrika Selatansitus arkeologi Great Zimbabwe, Zimbabwe (worldhistory.org)

Negara yang mungkin terkenal karena kehancuran mata uangnya yang sangat parah adalah kerajaan yang kaya dan besar pada masa lampau. Kerajaan Zimbabwe merupakan kerajaan suku Shona, salah satu rumpun besar bangsa Bantu, yang ada pada abad ke-13 Masehi. Negara ini beribukotakan di Great Zimbabwe yang merupakan kompleks kuno yang terdiri dari banyak monumen, tembok, dan menara dari batu granit. 

Ibukota tersebut menjadi pusat penghasil emas, tembaga, dan gading yang diekspor ke negara-negara sekitarnya dan juga benua lain. Sebagai gantinya, para penguasa Zimbabwe dapat menikmati barang-barang impor dan mewah, antara lain porselen Ming China dan vas keramik berukir dari Persia. Tembikar dan patung-patung berwujud "burung" ( yang sekarang terpampang di bendera nasional Zimbabwe ) juga ditemukan dalam jumlah besar di situs Great Zimbabwe.

Kerajaan Zimbabwe mulai mengalami kemunduran bersamaan dengan ibukotanya pada abad ke-15 karena banyak alasan yang diperdebatkan, seperti kehabisan stok emas, kelebihan jumlah penduduk, dan bermigrasinya suku Shona ke daerah lain. Orang-orang Shona dipercaya membentuk kerajaan baru dan Zimbabwe sepenuhnya ditinggalkan. 

3. Kerajaan Butua

Penguasa Logam, Ini 5 Monarki Tua di Kawasan Afrika Selatansitus arkeologi di Khami, Zimbabwe (mapio.net)

Baca Juga: Semakin Jarang Dibahas, Ini 5 Monarki Prakolonial di Amerika Selatan

Kerajaan Butua adalah kerajaan di daerah selatan Zimbabwe yang diyakini berdiri pada abad ke-16 Masehi. Sebenarnya, kerajaan ini dinamakan Guruhuswa oleh orang-orang lokal (Shona), tetapi bangsa Portugis menyebutnya Butua ketika mampir ke sana.

Pemerintahan Butua makmur dari perdagangan emas dan hewan ternak dengan bangsa Arab dan Portugis. Tidak hanya itu, ibukota kerajaan, Khami, dipenuhi dengan barang-barang berharga baik buatan luar (porselen Ming, porselen Spanyol, dan produk tanah liat dari Rhineland/Jerman) atau buatan lokal (senjata dari besi dan perunggu, teko minum, dan perhiasan dari tembaga dan gading ). Hal tersebut membuktikan bahwa kerajaan memiliki relasi perdagangan yang jauh lebih luas sekaligus pengrajin lokal yang handal. 

Kerajaan Butua tidak berumur cukup panjang karena terjadi penjajahan oleh Rozwi, persatuan negeri-negeri Shona, pada tahun 1683. Kelompok Rozwi membangun pemerintahan monarki yang baru di tanah Butua dan nantinya menguasai seluruh tanah Zimbabwe.

4. Kekaisaran Rozwi

Penguasa Logam, Ini 5 Monarki Tua di Kawasan Afrika Selatansitus arkeologi Dhlo-Dhlo, Zimbabwe (mapio.net)

Kekaisaran Rozwi didirikan pada akhir abad ke-17 setelah menguasai tanah-tanah yang sangat subur dan kaya akan mineral, termasuk Kerajaan Butua. Rozwi juga sukses mengusir bangsa Portugis yang menguasai pasar-pasar di kawasan Sungai Zambezi pada sekitar tahun 1690-an. 

Setelah menjajah seluruh tanah Zimbabwe, para penguasa Rozwi membangun beberapa kota andalan, seperti Dhlo-Dhlo (sekarang Danangombe) yang menjadi ibukota kekaisaran. Pemerintah ini memonopoli produksi emas dan mewajibkan setiap daerah taklukan membayar upeti kepada penguasa berupa gading, kulit binatang, atau sapi. Pada akhirnya, Kekaisaran Rozwi terpecah-belah pada abad ke-19 karena serangan dari banyak suku disekitarnya.

5. Kerajaan Merina

Penguasa Logam, Ini 5 Monarki Tua di Kawasan Afrika SelatanKota Antananarivo dan Istana Rova Antananarivo di atas bukit, Madagaskar (unsplash.com/Sandy Ravaloniaina)

Pada awalnya, bangsa Merina, yang asal mulanya masih belum diketahui secara pasti, masuk ke pusat daratan Pulau Madagaskar (di kota Antananarivo) pada abad ke-15 Masehi dan membentuk kerajaan kecil di sana di abad selanjutnya. Nama kerajaan ini dicetuskan oleh Ralambo, sehingga ia dihargai sebagai pemersatu bangsa Merina dan pendiri Kerajaan Merina yang berdaulat.

Negeri ini memiliki relasi yang harmonis dengan para pedagang Arab, Swahili, Portugis, Belanda, Prancis, dan Inggris. Beras merupakan bahan pangan utama sekaligus komoditas ekspor andalan yang berhasil "ditukarkan" dengan senjata api dari Eropa. Para pengrajin Merina juga ahli dalam membuat beberapa jenis karya seni, seperti monumen/patung kayu dan lamba akotifahana, kain sutra bewarna asli Madagaskar.  

Kerajaan ini mencapai masa kejayaan dengan semakin meluasnya wilayah hingga hampir seluruh Madagaskar pada abad ke-19. Namun hal tersebut sayangnya bertahan sangat singkat sebab tanah Merina akhirnya dikuasai oleh Prancis pada akhir abad ke-19. 

Nah, itulah beberapa monarki di wilayah sekitar Afrika Selatan yang membentuk jati diri negara-negara modern di sana. Semoga informasi ini menambah wawasanmu, ya!

Baca Juga: Jarang Diketahui, 5 Monarki Kuno di Kawasan Tanduk Afrika

Juan A. Soedjatmiko Photo Verified Writer Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya