Aktivis Khawatir Saudi Intervensi dalam Investigasi Kejahatan di Yaman

Setidaknya ada 4 tuduhan soal pelanggaran Saudi di Yaman

Jakarta, IDN Times - Aktivis HAM internasional dari Cairo Institute for Human Rights Studies dan Organisasi Mwatana meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk mengantisipasi intervensi atau lobi pemerintah Arab Saudi terkait penyelidikan Konflik Yaman.

Pernyataan itu disampaikan perwakilan aktivis, Rabu (6/10/2021) ketika Dewan HAM PBB akan segera menentukan kelanjutan pembaharuan mandat Group of Eminent Experts (GEE). 

Dikutip dari Reuters, GEE merupakan komite khusus yang ditugaskan menyelidiki segala bentuk pelanggaran HAM dan kejahatan perang selama perang saudara di Yaman. Komite GEE didirikan resmi oleh Dewan HAM PBB pada 2017 silam dan diketahui telah menemukan beberapa indikasi kejahatan perang yang dilakukan Arab Saudi. 

1. Pengambilan suara GEE diprediksi berlangsung sengit

Aktivis Khawatir Saudi Intervensi dalam Investigasi Kejahatan di YamanSuasana ruang konfrensi di Gedung Dewan HAM PBB. twitter.com/fact_mirrorr

Aksi lobi yang sedang dilakukan Riyadh terhadap 47 negara anggota Dewan HAM PBB dicap sebagai penghalang serius bagi penyelidikan independen di Yaman.

Aktivis memprediksi, dalam proses pengambilan suara pada 7 Oktober 2021 nanti, prosesnya akan alot dan hasilnya akan terpaut tipis. 

Kendati belum diketahui pasti apakah mandat GEE akan diperpanjang, namun aktivis berasumsi banyak negara Dewan HAM PBB yang memilih "abstein" atau tidak memilih iya maupun tidak. Jika demikian, maka hal tersebut adalah imbas keberhasilan lobi yang dilakukan Saudi.

Baca Juga: World Food Programme: 16 Juta Rakyat Yaman Terancam Kelaparan

2. HRW desak Dewan HAM PBB perbarui mandat GEE

Salah satu organisasi internasional non-pemerintah ternyata sangat mendesak Dewan HAM PBB untuk memperbarui mandat GEE. 

Human Rights Watch(HRW) melalui tulisan resminya pada 5 Oktober 2021, meminta Dewan HAM PBB agar mendukung kegiatan penyelidikan di Yaman yang dilakukan GEE, seperti yang dilansir dari situs resmi HRW. 

Menurut HRW, dengan mendukung kinerja GEE, maka secara langsung PBB turut andil dalam mendukung korban kejahatan perang saudara di Yaman. 

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan Yaman, Houthi Masih Terus Dekati Marib

3. Koalisi Saudi terbukti sudah melakukan kejahatan perang selama Konflik Yaman

Aktivis Khawatir Saudi Intervensi dalam Investigasi Kejahatan di YamanIbu Kota Yaman, Sanaa, yang sedang digempur serangan udara Koalisi Saudi, pada 07 Maret 2021. twitter.com/KawkabAlwaday

Berdasarkan laporan terakhir yang diterbitkan Group of Eminent Experts dengan judul A nation abandoned: a call to end Yemen’s suffering, militer Saudi dan koalisinya terbukti bertanggung jawab atas beberapa kejahatan perang.

Ketua GEE Kamel Jendoubi menjelaskan, setidaknya ada empat serangan udara Arab Saudi di Yaman yang menghancurkan rumah sipil, lahan pertanian, dan pelabuhan biji-bijian.

Jendoubi menilai Saudi bersalah atas kelalainnya dalam menerapkan prinsip proporsionalitas dan kehati-hatian yang tercantum dalam Hukum Humaniter Internasional.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan sejak perang di Yaman pertama kali meletus pada 2015, sudah terdapat sekitar 23 ribu serangan udara dilancarkan koalisi Saudi yang menewaskan atau melukai hingga 18 ribu warga sipil. 

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya