AS Resmi Tarik Mundur 2.200 Prajurit dari Irak, Ada Apa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington D.C., IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat pada hari Rabu (09/09), secara resmi mengumumkan bahwa mereka sudah mulai menarik ribuan pasukannya dari Irak setelah keputusan berhasil disepakati.
Sebelumnya terdapat 5.200 Prajurit AS yang ditempatkan di Irak guna membantu Pemerintah Irak menghadapi ISIS yang kala itu gencar memperluas wilayah kekuasaanya di Irak dan Suriah dimana mereka sempat dianggap tidak terhentikan, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Penarikan mundur sudah dimulai
Pasukan Amerika Serikat yang ikut membantu Militer Irak mempertahankan kedaulatannya dari amukan ISIS, akhirnya penugasan mereka dianggap cukup dan mulai ditarik pulang secara bertahap. Dikutip dari abcNEWS, Militer Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka sudah mulai menarik mundur pasukannya, hanya tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut.
Setidaknya 2.200 Prajurit AS akan ditarik dari Irak sebagai proses tahap pertama sebelum penarikan penuh dilakukan. Walaupun penarikan sudah dimulai, Amerika Serikat tetap berencana mempertahankan kehadiran Pasukan AS dan NATO dalam jumlah yang belum ditentukan di Irak untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
2. 3.000 Prajurit AS tetap masih bersiaga di Irak
Editor’s picks
Meskipun 2.200 Prajurit AS sudah mulai ditarik dari markas militer mereka, ternyata Pemerintah Amerika Serikat belum yakin untuk menarik seluruhnya dalam sekali jalan. Menurut data terakhir, AS menyiagakan 3.000 prajurit di Irak dimana belum ada kepastian kapan mereka akan dipulangkan dari Irak, dilansir dari Reuters.
AS percaya dengan 3.000 pasukannya masih menetap di Irak, hal ini akan membantu Pemerintah Irak menjaga keutuhan negaranya. Militer AS juga sangat yakin jika Militer Irak sudah berhasil memandirikan kekuatannya tanpa memerlukan bantuan AS, sehingga tidak ada yang perlu yang dikhawatirkan.
Baca Juga: BNPT: 1.200 WNI di Irak-Suriah Korban Propaganda Medsos
3. Kampanye menyelesaikan “endless wars" semakin gencar
Semenjak Donald Trump memegang kekuasaan sebagai Presiden Amerika Serikat, ia selalu menginginkan Pasukan AS dipulangkan karena ambisinya untuk lebih fokus terhadap kebijakan yang menguntungan Amerika Serikat. Dilaporkan Reuters, Presiden Trump pada tahun 2016 selalu mengedepankan kampanyenya untuk menyelesaikan "endless wars" yang telah dilakukan Amerika Serikat terlalu lama.
Trump mengkritik keberadaan Pasukan AS di Afghanistan, Suriah, Irak, dan beberapa negara kecil lainnya, karena ia anggap hal itu seperti menghamburkan-hamburkan uang. Mengetahui keberhasilan Militer AS di Irak, Presiden Trump sudah memastikan bahwa penarikan militernya tidak bisa diganggu gugat dan bahkan ia berencana untuk melipatgandakan jumlah yang akan dipulangkan.
Baca Juga: Misi Selesai, AS Kembalikan Markas Militer ke Irak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.