China Kecam Pergerakan Kapal Perang AS dan Kanada

Semakin mendekati perang terbuka

Jakarta, IDN Times - Militer Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengecam keras pelayaran kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Kanada di selat Taiwan yang berlangsung beberapa hari lalu. Kecaman itu disampaikan Tiongkok, Minggu (17/10) setelah Kapal USS Dewey dan HMCS Winipeg melintasi Selat Taiwan yang diklaim Beijing sebagai miliknya.

Dikutip dari Reuters, kedua kapal perang Negara Barat tersebut tercatat melakukan transit di Selat Taiwan pada Kamis (14/10) hingga Jumat (15/10). Selama proses pelayaran berlangsung, militer Tiongkok dari Komando Teater Timur dikabarkan dalam keadaan siap siaga dan siap tempur.

1. China kembali tegaskan Taiwan adalah bagian dari negaranya

China Kecam Pergerakan Kapal Perang AS dan KanadaDiplomat Taiwan sedang mengambil sumpah. twitter.com/iingwen

Ambisi Tiongkok menaklukkan Taiwan tidak pernah surut dari permukaan. Hal tersebut terus ditunjukkan mereka, salah satunya ketika Tiongkok mengecam Amerika dan Kanada.

Selain menjelaskan pelayaran kapal perang AS dan Kanada mengancam keamanan di sekitar perairan Selat Taiwan, Beijing juga menyampaikan bahwa Taiwan adalah bagian dari teritorialnya, seperti yang dilansir dari Reuters.

"Taiwan adalah bagian dari Wilayah Tiongkok. Pasukan Tiongkok selalu menjaga tingkat kewaspadaan tinggi dan tegas guna menghadapi segala bentuk ancaman serta provokasi," ujar militer Tiongkok.

2. Amerika pastikan keberadaan kapal perangnya sebagai "komitmen" 

Baca Juga: Taiwan: Kami Gak Akan Mulai Perang Lawan China, Tapi Kami Siap Perang!

Konfrontasi antara AS dan Tiongkok semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir. Pelayaran kapal perang milik Angkatan Laut AS di Laut China Selatan dan sekitar Taiwan selalu tidak luput dari amarah Tiongkok yang merasa terancam.

Melansir Al Jazeera, militer Amerika Serikat mencap keberadaan kapal-kapal perangnya di Kawasan Indo-Pasifik sebagai manifestasi komitmen Washington kepada sekutunya dan menjamin kebebasan navigisasi. 

Melintasnya kapal perang AS di Selat Taiwan sendiri dikabarkan sudah sering terjadi setiap bulannya. Tidak hanya Amerika, namun angkatan laut dari sekutu AS, seperti Inggris dan Australia, juga diketahui sering berlayar di perairan Taiwan. 

3. AU China tidak berhenti infiltrasi udara Taiwan

Komitmen yang dilakukan AS beserta sekutunya ternyata belum cukup menghentikan "invasi" Tiongkok ke Taiwan. Dilaporkan Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan pada Minggu (17/10) melaporkan jika tiga pesawat AU Tiongkok menerobos zona pertahanan udaranya.

Unjuk kekuatan oleh Tiongkok atas Taiwan ini sudah menjadi rutinitas yang harus dihadapi Taipei setiap harinya. Meskipun begitu, Taiwan mengakui dalam beberapa minggu terakhir Beijing terlihat semakin agresif dengan infilitrasi udara yang mereka lakukan.

Setidaknya total 150 pesawat militer Tiongkok dikabarkan sempat bermain di udara Taiwan selama empat hari infilitrasi terbesar dalam sejarah konfrontasi Tiongkok-Taiwan pada awal Oktober 2021.

Baca Juga: Presiden Taiwan: Kami Tidak Akan Tunduk Pada China, Jangan Halu!

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya