Dikepung 50 Hari, Konvoi Bantuan Tiba di Bangui

Ketika pemberontakan sudah tidak terkendali

Bangui, IDN Times - Juru Bicara MINUSCA, Letkol. Abdoulaziz Fall, pada hari Senin (08/02), menyatakan jika 14 truk dari konvoi bantuan kemanusiaan asal Kamerun, dimana 9 diantaranya merupakan kontribusi World Food Programme, sudah berhasil mencapai Ibu Kota Republik Afrika Tengah, Bangui.

Penerobosan ini terjadi tepat setelah pasukan pemberontak melancarkan aksi serangannya terhadap Kota Bangui dan melakukan pengepungan selama 50 hari dengan memutus jalur utama keluar masuknya bantuan ke kota, namun serangan mereka berhasil dihentikan, seperti yang dilansir dari France24

1. Bangui dikepung sejak 19 Desember 2020

Dikepung 50 Hari, Konvoi Bantuan Tiba di BanguiPasukan Penjaga Perdamaian MINUSCA di Republik Afrika Tengah. twitter.com/UN_CAR

Republik Afrika Tengah yang terpecah belah membuat 2/3 dari wilayahnya dikuasai oleh pasukan pemberontak. Dikutip dari France24, pasukan pemberontak mulai mengepung Kota Bangui sejak 19 Desember 2020 yang kemudian dilanjutkan dengan dua serangan tambahan guna menembus lapisan pertahanan ibu kota pada 13 Januari 2021, tetapi serangan tersebut berhasil digagalkan oleh pasukan pemerintah yang mendapat bantuan dari Pasukan MINUSCA PBB, Rwanda, dan tentara bayaran dari Rusia. 

Menurut data terakhir, setidaknya PBB menerjunkan kurang lebih 12.000 pasukan penjaga perdamaian yang termasuk dalam kesatuan MINUSCA untuk membantu memulihkan keadaan. Situasi di Republik Afrika Tengah sendiri terus tambah memburuk terhitung sejak penggulingan Presiden Francois Bozize di tahun 2013. 

2. Sekitar 1.500 truk pengangkut bantuan kemanusiaan masih tertahan di Kamerun 

Baca Juga: Ngozi Okonjo-Iweala, Perempuan Afrika Pertama Calon Pemimpin WTO

Walaupun konvoi pertama yang membawa 14 truk bantuan kemanusiaan telah tiba dengan aman di Kota Bangui, ternyata masih terdapat ribuan truk yang menunggu. Dikarenakan keadaan yang masih belum kondusif, sekitar 1.500 truk lainnya terhambat di Kamerun dan sedang menunggu perintah serta pengawalan lebih lanjut dari Pasukan MINUSCA, dilansir dari AlJazeera

MINUSCA menjelaskan jika pasukan pemberontak terus mencoba menyerang dan menyergap setiap kendaraan maupun konvoi yang melewati jalur utama ke ibu kota. Hal ini dilakukan pemberontak dengan tujuan agar dapat "mencekik" persediaan Kota Bangui sehingga memaksa mereka untuk menyerah ketimbang melanjutkan perlawanan.  

3. Republik Afrika Tengah terus diselimuti pemberontakan berdarah

Dikepung 50 Hari, Konvoi Bantuan Tiba di BanguiPasukan PBB menjaga salah satu jalan raya di Republik Afrika Tengah untuk menjamin keamanan masyarakat sipil. twitter.com/UN_CAR

Pemberontakan berdarah yang membara di Republik Afrika Tengah terus menggerogoti negara paling miskin di Afrika ini. Catatan PBB menyebutkan jika setidaknya 57 persen dari total populasi penduduk di Republik Afrika Tengah sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan secepatnya. 

Dilaporkan France24, dengan kondisi negara yang sangat memprihatikan akibat konflik bersenjata yang berkelanjutan, situasi itu menarik keterlibatan penuh pasukan internasional di bawah bendera PBB guna membantu Pasukan Pemerintah Afrika Tengah membebaskan wilayah-wilayah yang mayoritas sudah dikuasai oleh pasukan pemberontak.

Baca Juga: Perangi Pemberontak, Afrika Tengah Umumkan Keadaan Darurat

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya