IDF Kembali Mengebom Gaza Setelah Roket Diluncurkan ke Arah Israel

Permulaan untuk ronde baru?

Gaza, IDN Times - Sabtu (3/2/2018), jet tempur IDF (Israel Defence Force) melancarkan serangan balasan terhadap 2 posisi Hamas di Gaza, Palestina. Israel menyatakan bahwa serangan udara diarahkan untuk menghancurkan infrastruktur militer yang Hamas miliki.

1. Serangan balasan setelah dua roket di lokasi yang berbeda meluncur ke arah Israel

IDF Kembali Mengebom Gaza Setelah Roket Diluncurkan ke Arah IsraelThe Peninsula Qatar

Dalam kurun waktu seminggu terdapat 2 serangan roket yang diluncurkan kearah Israel dari Gaza, Palestina. Kemudian, Angkatan Udara Israel diperintahkan untuk membalas setiap serangan yang diarahkan ke wilayah Israel dengan menghancurkan aset ataupun infrastruktur militer yang mereka anggap penting.

Serangan roket pertama terjadi pada hari Kamis (1/2/2018) malam yang membuat panik warga Israel ketika sirene peringatan misil dibunyikan secara otomatis oleh sistem pertahanan misil Israel "Iron Dome", dilansir dari The Times of Israel dan Xinhua.

Tembakan roket gagal mengenai target utama. Pada Jumat paginya jet tempur Israel melakukan pengeboman terhadap gedung pengamat milik Hamas sebagai aksi balasan terhadap serangan sebelumnya.

Serangan kedua terjadi pada Sabtu (3/2/2018), di mana sebuah roket diluncurkan dari lokasi yang berbeda kembali mengarah ke Israel.

Roket ini mengalami nasib yang sama seperti serangan pertama yaitu jatuh tanpa menimbulkan korban jiwa atau kerusakan. Berselang beberapa jam setelah serangan roket kedua, pesawat jet tempur Israel kembali melakukan serangan balasan terhadap infrastruktur militer yang Hamas miliki di Selatan Gaza.

Militer Israel dan pengamat internasional mengatakan bahwa beberapa minggu di pertengahan Januari merupakan situasi yang paling kondusif bagi kedua belah pihak. Walaupun di awal Januari 2018 terdapat serangan mortar dari Gaza menuju Israel yang beruntung hanya jatuh dan meledak di wilayah kosong.

2. Hanya sebuah roket bukan sebuah misil ataupun peluru kendali

IDF Kembali Mengebom Gaza Setelah Roket Diluncurkan ke Arah IsraelBreakingnews Israel

Kekhawatiran warga Israel terhadap kekuatan misil yang dimiliki oleh beberapa organisasi pertahanan di Gaza membuat Israel semakin memperketat sistem pertahanan misilnya. Selama tahun 2015 hingga 2017 Israel mulai meningkatkan kekuatan "Iron Dome".

Tujuannya untuk mengantisipasi lebih banyak serangan roket, maupun misil yang diluncurkan dari Gaza maupun negara tetangga seperti Mesir, Lebanon, Suriah, dan Yordania.

Mereka menyatakan bahwa di tahun 2017 mereka sudah merilis "Iron Dome II" sebagai jawaban termutakhir dalam melawan teror misil. Menurut data yang didapatkan, "Iron Dome II" dapat mendeteksi serangan misil hingga sebelum diluncurkan dan sistem 'pengacau' atau 'jammer'-nya sudah ditingkat paling modern untuk saat ini. Sehingga tingkat kesuksessan bisa dikatakan di atas 98%.

Tetapi serangan roket yang baru saja diluncurkan dari Gaza bukanlah sebuah teknologi modern. Melainkan sebuah roket tanpa kendali yang memerlukan presisi tinggi dalam menentukan lokasi jatuhnya roket agar mengenai sasaran.

Maka dari itulah mengapa kedua roket yang ditembakkan dari Gaza tersebut hancur dan meledak di lokasi yang salah. Tetapi bukan berarti itu sebuah kegagalan. Karena jika mereka sampai kembali menggunakan doktrin seperti Perang Gaza 2014, otomatis hasil yang didapatkan tentu akan berbeda walau dengan seberapa canggihnya sistem pertahanan yang dimiliki Israel.

3. Bisa jadi bukan Hamas saja yang bertindak agresif

IDF Kembali Mengebom Gaza Setelah Roket Diluncurkan ke Arah IsraelRadio Free Europe

Selama ini mayoritas masyarakat dunia mengenal bahwa musuh bebuyutan Israel di Gaza adalah Hamas. Hal ini dibuktikan setiap kali oleh Israel bahwa jika ada serangan misil, roket ataupun bom di dekat perbatasan daerah Gaza-Israel, maka itu adalah perbuatan Hamas.

Militer Israel sampai saat ini masih menuduh Hamas sebagai dalang utama peluncuran dua roket ke wilayah Israel dalam dua hari terakhir, dilansir dari Times Live. Hamas sendiri tidak ada berkomentar baik itu mendukung ataupun mengutuk serangan roket yang terjadi. Tindakan ini membuat situasi Gaza-Israel menjadi berbeda daripada biasanya.

Sesungguhnya di Gaza kelompok ataupun organisasi pertahanan dan militer tidak hanya dimiliki oleh Hamas sendiri. Setidaknya ada puluhan organisasi pertahanan lain yang memiliki agendanya sendiri dalam usaha untuk menghancurkan kekuatan Israel.

Pengamat konflik internasional melihat Hamas jarang melakukan serangan roket seperti ini jika tidak memiliki agenda yang jelas. Karena serangan yang tak terkoordinir dan terpusat bukanlah gaya tempur militer Hamas sendiri.

Oleh sebab itulah mengapa serangan roket yang terjadi diasumsi merupakan kegiatan kelompok-kelompok yang pahamnya lebih radikal daripada Hamas.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya