Ikuti Presiden, Militer AS Mulai Ditarik dari Afghanistan

Proses panjang dan kompleks dimulai

Kabul, IDN Times - Komandan Pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Jen. Austin Scott Miller, pada hari Minggu (25/04), menyatakan bahwa Militer AS sudah mulai menarik alutsista dan prajurit dari pangkalan-pangkalan militernya di Afghanistan.

Pernyataan itu disampaikan Jenderal Miller setelah Presiden AS, Joe Biden, sejak awal April memerintahkan penarikan total seluruh Prajurit AS dari Afghanistan yang diperkirakan dapat selesai hingga 11 September 2021 yang merupakan hari peringatan 20 tahun serangan teroris Al Qaeda terhadap Gedung WTC dan Pentagon, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Taliban dipercaya tidak izinkan AS pergi dengan tenang

Ikuti Presiden, Militer AS Mulai Ditarik dari AfghanistanCuplikan suasana di wilayah yang dikuasai Taliban. twitter.com/pagossman

Hubungan AS-Taliban yang sangat rapuh tentu memberikan efek ketidakpercayaan yang cukup tinggi antara satu dengan lainnya. Dikutip dari Reuters, beberapa ahli militer berpendapat jika Pejuang Taliban tidak akan mengizinkan Militer AS yang mereka cap sebagai "penjajah" untuk pulang dari Afghanistan tanpa adanya kontak senjata. 

Sebelumnya, Taliban sempat menegaskan akan mulai kembali aktif menyerang prajurit dan pangkalan militer asing, yaitu milik AS dan NATO, di seluruh Wilayah Afghanistan apabila Pemerintah AS melewati tengat waktu kesepakatan penarikan mundur pasukannya pada 1 Mei 2021. Menanggapi situasi yang tidak pasti dalam proses penarikan mundur, Jenderal Miller memastikan seluruh Prajurit AS dan NATO selalu siap membela diri serta membalas jika kondisi benar-benar kacau.

2. Pangkalan Militer AS akan diserahkan kepada Pemerintah Afghanistan

Ikuti Presiden, Militer AS Mulai Ditarik dari AfghanistanPrajurit NATO di Afghanistan. twitter.com/ResoluteSupport

Sebagai pendukung utama Pemerintah dan Militer Afghanistan, Amerika Serikat menjamin pangkalan militernya dapat dihibahkan. Komandan Pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Jen. Austin Scott Miller, dalam pernyataannya memastikan bahwa setiap pangkalan Militer AS maupun NATO yang ada di Afghanistan akan diserahkan kepada Kabul di bawah otoritas Kementerian Pertahanan Afghanistan, dilansir dari CNN

Militer AS juga diperintahkan agar membawa pulang seluruh perlengkapan dan persenjataan tempurnya agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Namun, Jenderal Miller akan tetap mengupayakan sebagian dari peralatan tempur AS yang tidak perlu dibawa pulang dan dapat mendukung operasi militer untuk ikut dihibahkan kepada Militer Afghanistan.

Baca Juga: Jenderal AS 'Sangat Ragu' untuk Mengandalkan Taliban

3. Konfrontasi lanjutan Kabul vs Taliban sangat dikhawatirkan

Ikuti Presiden, Militer AS Mulai Ditarik dari AfghanistanPrajurit Keamanan Afghanistan bersenjata lengkap. twitter.com/CentcomDari

Perseteruan antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban sebenarnya sudah mulai memasuki titik terang dengan dilaksanakannya dialog damai antara keduanya di Kota Doha, Qatar. Dilaporkan Reuters, berdasarkan informasi dari beberapa petinggi militer di Pentagon, mereka melihat kemungkinan besar konflik lanjutan antara Kabul melawan Taliban akan semakin sengit setelah perginya pasukan asing dari Afghanistan. 

Wilayah Afghanistan sendiri pada tahun 1996 hingga 2001 memang dikuasai oleh Taliban, tetapi kekuasaan mereka berhasil dihancurkan oleh Pasukan AS dan koalisi yang akhirnya membentuk Pemerintahan Afghanistan baru. Perbedaan pandangan yang cukup fundamental, terutama moderat dan konservatif, membuat keduanya selalu berada di ambang perang saudara besar-besaran yang dipastikan menyeret Afghanistan dalam kehancuran total. 

Baca Juga: Taliban: Amerika Telah Kalah

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya