Inggris dan Kanada Jatuhkan Sanksi terhadap Pimpinan Belarusia

Pukulan keras untuk Lukashenko

London, IDN Times - Pemerintah Inggris dan Kanada pada hari Selasa (29/09), mengumumkan jika kedua negara telah menjatuhkan sanksi individual terhadap Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, dan beberapa pejabat terdekatnya.

Pengumuman ini disampaikan setelah Inggris dan Kanada memprotes aksi kekerasan yang dilakukan Pasukan Keamanan Belarusia terhadap demonstran, serta ketidakpercayaan kedua negara jika hasil Pilpres Belarusia 2020 yang berlangsung Agustus lalu dimenangkan oleh Lukashenko, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Lukashenko, anaknya, dan beserta tujuh Pejabat Belarusia menjadi target sanksi

Berlanjutnya aksi penangkapan massal dan kekekerasan terhadap pihak oposisi oleh Pemerintah Belarusia, Inggris dan salah satu negara persemakmurannya, Kanada, bersama-sama menjatuhkan sanksi kepada Belarusia. Dikutip dari Euronews, Inggris dan Kanada menjatuhkan sanksi perorangan atau individu terhadap Alexander Lukashenko selaku Presiden Belarusia, Viktor Lukashenko yang merupakan anak dari Alexander Lukashenko, dan tujuh Pejabat Belarusia yang terlibat atas aksi kekerasan di Belarusia.

Sanksi yang diberikan kedua negara tersebut hanya bersifat individual, seperti pembekuan aset luar negeri dan larangan bepergian. Mereka berharap dengan diberikan sanksi ini dapat medesak jajaran Pemerintahan Belarusia untuk lebih mengedepankan demokrasi ketimbang aksi represif terhadap lawan politiknya. 

2. Pemerintah Belarusia semakin memperketat negaranya

Inggris dan Kanada Jatuhkan Sanksi terhadap Pimpinan BelarusiaSuasana penangkapan jurnalis oleh Pasukan Keamanan Belarusia. twitter.com/MSadouskaya

Dalam beberapa hari sebelumnya, Pemerintah Belarusia di bawah Presiden Lukashenko terus digempur aksi protes dalam skala besar di penjuru negeri. Menurut data terakhir, Pasukan Keamanan Belarusia sudah menangkap kurang lebih 7.000 orang dan tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan dalam menghadapi demonstran yang memprotes dengan damai, dilansir dari AP.

Tidak berhenti di situ, Belarusia juga semakin memperketat perederan informasi di masyarakatnya, dimana pada hari Selasa (29/09), pemerintah secara paksa mencabut izin penyiaran kantor berita di Belarusia, TUT.BY, karena kebetulan media tersebut di luar kontrol Pemerintah Belarusia. Aksi ini diprotes keras Svetlana Tsikhanouskaya selaku pimpinan utama pihak oposisi, yang menyebutkan jika Lukashenko semakin mengekang Masyarakat Belarusia untuk mendapatkan "kebenaran". 

3. Belum ada respon dari Amerika Serikat

Inggris dan Kanada Jatuhkan Sanksi terhadap Pimpinan BelarusiaKunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ke Italia, pada 30 September 2020. twitter.com/SecPompeo

Berbeda dari Inggris dan Kanada, Pemerintah Amerika Serikat belum memberikan respon apa-apa mengenai penjatuhan sanksi individual terhadap Belarusia. Dilaporkan dari Reuters, sampai saat ini AS masih belum mengeluarkan pernyataan mengenai peletakan sanksi individual terhadap Belarusia oleh Inggris dan Kanada, meskipun di awalnya ketiga negara menyetujui akan memberikan sebuah pernyataan bersama. 

Menurut beberapa sumber yang didapatkan Reuters, Pemerintah AS sebenarnya sudah mempersiapkan sanksi untuk Belarusia, namun belum ditemukan waktu yang tepat agar sanksi tersebut dapat segera dijatuhkan. Sedangkan, sekutu AS lainnya, Republik Prancis, yang diwakilkan Presiden Macron, ternyata telah bertemu dengan Svetlana Tsikhanouskaya di Lithuania dan memberikan janji bahwa Prancis akan mendukung gerakan demokrasi di Belarusia.

Baca Juga: Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke Rusia

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya