Jarak Misil Cukup, Iran Peringatkan Markas dan Kapal Induk AS

Semakin tegang di Timur Tengah

Teheran, Iran, IDN TIMES - Pemerintah Iran, pada hari Rabu (21/11) memberi peringatan kepada Amerika Serikat bahwa jangkauan misil mereka sudah bisa mencapai markas AS di Afganistan, Qatar, dan Uni Emirat Arab, termasuk kapal induk AS di Teluk.

Peringatan ini menjadi ancaman baru bagi AS setelah ketegangan mulai kembali memuncak antara Iran dan AS, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Semua sudah siap jika AS bergerak

Jarak Misil Cukup, Iran Peringatkan Markas dan Kapal Induk ASMSN.com

Berdasarkan pernyataan Kepala Pengawal Revolusi Divisi Udara, Amirali Hajizadeh, misil mereka sudah siap untuk diluncurkan jika terdapat pergerakan dari Amerika Serikat yang dapat mengancam Iran, dikutip dari Reuters.

Misil-misil Iran sudah siap untuk ditargetkan ke beberapa markas besar AS, seperti Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, Pangkalan Al Dhafra di Uni Emirat Arab dan Pangkalan utama AS di Afganistan, Kandahar.

Pasukan Pengawal Revolusi Iran juga sudah pernah membuktikan kekuatan misilnya pada bulan Oktober dengan meluncurkan misil mereka ke pertahanan ISIS di Suriah sebagai pembalasan atas serangan teror yang terjadi di Iran.

2. Perundingan bersama Washington bukan lagi sebuah opsi

Jarak Misil Cukup, Iran Peringatkan Markas dan Kapal Induk ASMiddle East Monitor

Dilansir dari RTE, Pemerintah Iran sudah mengesampingkan upaya perundingan bersama Washington dalam bentuk apapun, terutama masalah kekuatan militer Iran, akibat penarikan sepihak AS dari Persetujuan Nuklir Iran 2015.

Pemerintah AS yang juga mengenakan sanksi eksport minyak Iran ikut menjadi alasan konkret mengapa diskusi ataupun perundingan bersama AS dianggap Pemerintah Iran bukan lagi sebagai sebuah opsi.

Sekarang dengan keberlanjutan program misil Iran, hal ini menjadi protes keras kepada AS atas kegagalan rekonsiliasi yang terus terjadi namun diinginkan oleh kedua belah pihak.

3. Hubungan AS-Iran semakin parah

Jarak Misil Cukup, Iran Peringatkan Markas dan Kapal Induk ASEuronews

Memburuknya hubungan AS-Iran bukan lagi rahasia publik. Penarikan AS dari Persetujuan Nuklir Iran 2015 hingga Sanksi demi sanksi yang dilemparkan kepada Iran, menjadi faktor utama mengapa kedua negara berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

Sebagai pembalasan aksi AS, Iran kembali melanjutkan program militernya yang dianggap sangat ambisius untuk menghentikan ekspansi AS ke sekutu Iran maupun negara mereka sendiri.

Pengembangan misil jarak jauh, ICBM (Inter Continental Balistic Missile), dan jet tempur buatan Iran, menjadi prioritas utama AS karena dianggap dapat mengancam kepentingan nasional mereka di Timur Tengah.

Beratnya hubungan kedua negara pada saat ini akan terus berlanjut jika keduanya tidak dapat menemukan pengertian sesama.

Baca Juga: Abdullateef Khaled, "Ayah" Bagi Anak Yatin di Tengah Konflik Suriah

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya