Jenderal AS 'Sangat Ragu' untuk Mengandalkan Taliban

Tanda-tanda gagal pulang kampung?

Washington D.C., IDN Times - Komandan U.S. Central Command, Jen. Frank McKenzie, pada hari Selasa (20/04), menyatakan bahwa ia memiliki "keraguan besar" terhadap Taliban untuk menjadi partner negosiasi yang dapat diandalkan. 

Pernyataan itu disampaikan McKenzie setelah Pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden minggu lalu menyetujui penarikan penuh seluruh Prajurit AS dari Afghanistan dimulai pada tanggal 1 Mei yang dikhawatirkan oleh banyak pihak, seperti yang dilansir dari Reuters.  

1. Pengakuan internasional hanya bisa diberikan apabila Taliban menepati kesepakatan

Jenderal AS 'Sangat Ragu' untuk Mengandalkan TalibanPasukan Amerika Serikat di Afghanistan. twitter.com/RussianEmbassy

Lepasnya tanggung jawab lapangan Militer AS di Afghanistan yang direncanakan berakhir bulan September 2021 nanti, tentunya hal ini menyorot Taliban sebagai pihak utama yang sangat diharapkan kerja samanya. Dikutip dari Reuters, Jenderal Frank McKenzie menilai kepercayaannya terhadap Taliban sangat lah kecil dan ia menekankan jika Washington serta komunitas internasional hanya dapat mengakui pemerintahan baru Afghanistan apabila Taliban menepati seluruh kesepakatannya.

Sebelumnya, AS dan Taliban menyepakati bahwa Taliban memiliki kewajiban untuk memastikan kelompok-kelompok teroris, seperti Al Qaeda, tidak lagi menggunakan negara tersebut sebagai tempat perlindungan setelah AS pergi.

Meskipun Taliban telah sepakat dan berjanji, laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan sampai saat ini setidaknya masih terdapat 500 pejuang teroris Al Qaeda berada di Afghanistan dan Taliban disebut terus menjalani hubungan harmonis dengan petinggi Al Qaeda dimana laporan itu mendapat penyangkalan penuh dari pihak Taliban.

2. McKenzie akui operasi anti-teror di Afghanistan akan semakin sulit

Jenderal AS 'Sangat Ragu' untuk Mengandalkan TalibanKomandan U.S Central Command, Jenderal Frank McKenzie. twitter.com/president_uz

Kekhawatiran Jenderal Frank McKenzie terhadap Taliban pasca penarikan Prajurit AS dari Afghanistan bukanlah tanpa maksud. McKenzie mengakui dengan tidak adanya aset militer, terutama intelijen, yang dimiliki Amerika Serikat di Afghanistan maka kemampuan AS dalam melaksanakan operasi anti-teror akan semakin sulit jika secara tiba-tiba terdapat sebuah ancaman serius di negara tersebut, dilansir dari Gandhara.

Kementerian Pertahanan AS juga sudah memperhatikan masalah ini dan mereka berencana untuk membentuk satuan tugas anti-teror khusus di salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, seperti Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Tujuan dari satuan tugas anti-teror ini sendiri ialah untuk memberikan daya serang efektif terhadap seluruh ancaman teroris yang berbasis di Afghanistan setelah kepulangan Prajurit AS. 

Baca Juga: AS Tarik Seluruh Prajuritnya dari Afghanistan

3. Masa depan Afghanistan berada di ujung tanduk

Jenderal AS 'Sangat Ragu' untuk Mengandalkan TalibanPrajurit Keamanan Afghanistan bersenjata lengkap. twitter.com/CentcomDari

Semenjak intervensi Uni Soviet dalam gejolak domestik Afghanistan pada tahun 1979 dan Amerika Serikat tahun 2001, negara itu tidak pernah pulih dari keterpurukannya hingga hari ini. Dilaporkan Reuters, walaupun AS sudah dipastikan akan pergi, masa depan Afghanistan tetap berada di ujung tanduk dikarenakan ancaman perang saudara yang terus melekat antara berbagai fraksi, baik yang mendukung Pemerintah Afghanistan ataupun Taliban.

Washington sendiri mengakui bahwa AS tidak bisa lagi menjamin masa depan yang akan dihadapi Masyarakat Afghanistan karena mulai saat ini Militer AS berfokus dalam proses penarikan pulang prajuritnya dan operasi anti-teror yang bersifat optional. Pemerintah AS hanya dapat berharap Pemerintah Afghanistan dan Taliban mau mengenyampingkan perbedaan mereka dan mulai fokus membangun Afghanistan bersama-sama demi masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: AS Tarik Seluruh Prajuritnya dari Afghanistan

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya