Kamboja Larang Pembangunan Pangkalan Militer Asing di Negaranya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Phonm Penh, Kamboja, IDN TIMES - Perdana Menteri Kamboja, pada hari Senin (19/11) menyatakan negaranya tidak akan pernah memperbolehkan pembangunan ataupun pendirian pangkalan militer asing di Kamboja.
Pernyataan ini keluar setelah Republik Rakyat Tiongkok dikabarkan sedang melobi Pemerintah Kamboja agar memperbolehkan pembangunan pangakalan Angkatan Laut RRT, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Kamboja membantah upaya pembangunan pangkalan militer RRT di negaranya
Pemerintah RRT dikabarkan sedang melobi Kamboja sejak tahun 2017 untuk mengizinkan pembangunan pangkalan militer Angkatan Laut RRT di Barat Daya Provinsi Koh Kong, dimana pangkalan itu akan menjadi rumah baru untuk beberapa kapal perang Tiongkok, dikutip dari Reuters.
Meskipun begitu, pemerintah dan militer Kamboja membantah adanya upaya lobi ataupun rencana pembangunan pangkalan militer Tiongkok di negara mereka, dan apabila benar-benar ada pembangunan maka tindakan itu dianggap melanggar konstitusi Kamboja.
Kamboja sebelumnya sudah menandatangani kerjasama 99 tahun bersama Tiongkok melalui program Union Development Group (UDG) pada tahun 2008, dimana hal itu dianggap memiliki makna tersembunyi pembangunan pangkalan militer Tiongkok di Kamboja.
2. Hanya sebuah pelabuhan skala-kecil
Editor’s picks
Belum ada penjelasan yang pasti dari Pemerintah Kamboja mengenai kebenaran pembangunan pangkalan militer di Provinsi Koh Kong. Namun, salah satu juru bicara Pemerintah Kamboja menjelaskan bahwa ia membenarkan ada sebuah pelabuhan "skala kecil" untuk tujuan komersial di daerah Koh Kong yang dibangun sesuai dengan persetujuan kerjasama UDG. Pelabuhan ini digunakan untuk mendorong perkembangan ekonomi dan infrastruktur Kamboja.
Penanaman modal RRT di Kamboja dianggap sebagai salah satu cara untuk membantu perkembangan berbagai sektor vital dan menjadi alasan mengapa hubungan Kamboja-Tiongkok selalu baik.
3. Sekutu terpenting
Melansir VOA, sampai saat ini RRT memegang setengah dari keseluruhan $6 juta utang luar negeri Kamboja. Tetapi, Tiongkok menjadi salah satu sekutu terpenting Kamboja untuk membantu perkembangan ekonomi dan militer negaranya.
Kepercayaan Kamboja terhadap bantuan finansial dan infrastruktur RRT terhadap negaranya telah membuahkan hasil berupa perkembangan industri permainan dan perumahan yang telah menarik banyak investor asing, termasuk Tiongkok sendiri.
Pemerintahan Tiongkok yang mengizinkan investasi besar terhadap Kamboja dikarenakan inisatif dari Presiden Xi Jinping pada tahun 2013 untuk membentuk Belt and Road Initiative (BRI), dimana Kamboja termasuk sebagai salah satu bagian terpenting.
Sekarang dengan setengah beban utang luar negeri diakibatkan kerjasama bersama Tiongkok, Pemerintah Kamboja harus tetap setia mengikuti perkembangan ekonomi Tiongkok yang merupakan sekutu terpentingnya.
Baca Juga: Tukang Cukur 70 Tahun Dibui Gara-gara Hina Raja Kamboja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.