10 Kapal Perang Rusia-China Melintas di Selat Tsugaru, Jepang Waspada

Sebatas patroli biasa atau unjuk kekuatan?

Jakarta, IDN Times - Kapal perang Angkatan Laut Federasi Rusia dan Angkatan Laut China terlihat berlayar melintasi Selat Tsugaru yang membelah Pulau Honshu serta Pulau Hokaido milik Jepang.

Kejadian tersebut dilaporkan Kementerian Pertahanan Jepang, Selasa (19/10/2021) ketika 10 kapal perang Rusia dan China yang tergabung dalam patroli gabungan secara rapi masuk ke perairan internasional di Selat Tsugaru.

Berdasarkan pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Jepang, kejadian ini adalah untuk pertama kalinya mereka melihat kapal perang Rusia-China berlayar bersama melewati selat itu, seperti yang dilansir Reuters

1. Jepang pastikan tidak ada pelanggaran batas teritorial laut 

10 Kapal Perang Rusia-China Melintas di Selat Tsugaru, Jepang WaspadaIlustrasi peta yang menunjukkan lokasi Selat Tsugaru. twitter.com/SpeckleBelly64

Meskipun Jepang terus mengamati pelayaran kapal AL Rusia dan China, namun setidaknya Tokyo dapat menjamin integritas wilayahnya tidak terancam.

Dikutip dari Reuters, juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang menegaskan bahwa tidak ada kapal perang Rusia maupun China yang melanggar batas teritorial laut Jepang di sekitar Selat Tsugaru.

Selat Tsugaru sendiri hanya memiliki lebar 18,7 kilometer atau sekitar 10 mil laut. Dikarenakan letak selat yang strategis bagi jalur pelayaran internasional, pemerintah Jepang memberikan pengecualian batas teritorial lautnya di sekitar Selat Tsugaru menjadi 3 mil laut atau 5,6 kilometer dari yang seharusnya 12 mil laut atau 22 kilometer. 

Baca Juga: PM Jepang Tetap Ingin Buang Air Kontaminan Fukushima ke Laut

2. Patroli didukung kapal-kapal perang canggih Rusia dan China

Pelayaran patroli gabungan yang dilakukan Rusia-China ternyata membawa banyak alutsista canggih dari masing-masing negara. Melansir Global Times, kapal penghancur terbaru China seperti Type 055 dan kapal korvet multi-fungsi andalan Rusia, Proyek 20380 Steregushchy, terlihat mengiringi rombongan patroli.

Tidak hanya itu, berikut adalah 10 kapal perang yang dikirim Rusia-China dalam patroli gabungannya:

  1. Kapal Penghancur Nanchang Type 055
  2. Kapal Penghancur Kunming Type 052D
  3. Kapal Frigat Binzhou Type 054A
  4. Kapal Frigat Liuzhou Type 054A
  5. Kapal Persediaan Dongpinghu Type 903A
  6. Kapal Anti Kapal Selam Admiral Panteleev
  7. Kapal Anti Kapal Selam Admiral Tributs
  8. Kapal Pelacak Marshal Krylov
  9. Kapal Korvet Proyek 20380 Aldar Tsydenzhapov
  10. Kapal Korvet Proyek 20380 Gromkiy

Beberapa hari sebelumnya di sekitar Laut Jepang dan Vladivostok, Rusia bersama China sempat menggelar latihan laut gabungan. Latihan itu dikabarkan bertujuan untuk memperkuat kerja sama Moskow-Beijing dan menjamin keamanan regional.

3. Konfrontasi Jepang dengan negara tetangganya

10 Kapal Perang Rusia-China Melintas di Selat Tsugaru, Jepang WaspadaBendera AS dan Jepang yang berada tepat di depan Gunung Fuji. twitter.com/DeptofDefense

Walaupun Jepang dikenal sebagai negara yang pasifis dan anti perang pasca Perang Dunia ke-2, tetapi perselisihan antara Tokyo bersama negara-negara tetangganya terus gencar hingga saat ini. Rusia, China dan Korea Selatan menjadi tiga negara yang berkonfrontasi dengan Jepang karena satu masalah utama, yakni sengketa pulau/kepulauan.

Dilaporkan Reuters, hubungan Jepang bersama negara-negara tetangganya, secara khusus Rusia dan China terlihat semakin panas dalam beberapa tahun terakhir akibat sengketa wilayah. 

Jepang-China yang merebutkan Kepulauan Senkaku/Diaoyu dan Jepang-Rusia yang merebutkan Kepulauan Kuril/Wilayah Utara merupakan contoh konkret betapa rumitnya relasi negara yang bersangkutan bersama Jepang.

Sekarang dengan semakin mesranya hubungan Rusia-China kondisi itu menjadi ancaman serius yang harus dihadapi Jepang ke depannya.

Baca Juga: China Kecam Pergerakan Kapal Perang AS dan Kanada

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya